Part 2

399 44 0
                                    

Di tengah kesibukannya, seorang yeoja cantik tiba-tiba menerima telepon dari sepupunya yang sedang bertugas jauh dari dirinya.

drrt .. drrt ..

" Yeoboseyo. "

" SICA-YA! "

" Wae ? "

" Aku merasa mimpi buruk sudah menghantui ku. "

" Ada apa denganmu ? "

" Aku bertemu lagi dengan namja itu. "

" Nugu ? "

" Taeyeon. "

" Jinjja ?! "

" Ne. "

" Kali ini kau harus mendengarkan ku untuk berhati-hati. Jangan lagi kau mengulangi kesalahan yang sama. "

" Aku tidak tahu mengapa aku bisa bertemu lagi dengannya. Ini benar-benar mimpi buruk untuk ku. "

" Tenang, Tiff. Dia tidak akan bisa menemukanmu. Lagi pula kau berada di tengah-tengah desa. "

" He's really really really bad boy. "

" Aku tidak bisa membayangkan jika kalian bertemu untuk kali kedua dan berakhir dengan sesuatu yang kita berdua tidak pernah bayangkan. "

" Shut up! "

" Well, aku harus kembali bekerja. See you later. "

Jessica mengakhiri percakapannya dengan Tiffany dan Ia mulai khawatir lagi dengan sepupunya itu. Namun, Ia tidak bisa berbuat banyak karena saat ini Ia sedang bekerja di salah satu perusahaan fashion design dan lokasinya cukup jauh dari tempat Tiffany berada.

Sementara itu, Tiffany semakin gelisah setelah Jessica mengakhiri percakapan dengannya. Saat ini Ia bekerja sebagai dokter di salah satu rumah sakit pedesaan sebelum diterima di rumah sakit besar di Seoul. Selepas kejadian malam itu, Tiffany sudah bersumpah pada dirinya, jika Ia sangat membenci Taeyeon.

Tok .. tok ..

Tiffany melihat ke arah pintu klinik dan Ia meruncingkan matanya. Ia melihat bayangan seorang namja berdiri di depan pintu padahal hari itu klinik sedang tutup. Perlahan Tiffany berjalan ke arah pintu dan berpikir sejenak siapakah yang berada di balik pintu itu.

Krek ...

Pintu klinik terbuka dan betapa terkejutnya Tiffany saat mendapati Taeyeon sedang menatap ke arahnya. Saat hendak menutup pintu, Taeyeon berhasil menahannya dan hal itu membuat yeoja berdarah Amerika itu berlari ke dalam rumah untuk bersembunyi. Sementara Taeyeon hanya memejamkan matanya dan perlahan Ia masuk ke dalam klinik sekaligus rumah singgah yeoja itu.

Taeyeon mengamati ruang praktik Tiffany yang didominasi warna merah muda, beberapa dokumen pasien tersusun rapi di atas meja dan Taeyeon melihat beberapa penghargaan yang diberikan kepada Tiffany sebagai dokter muda. Namja berkulit putih itu tersenyum seolah bangga dengan apa yang sudah diraih Tiffany.

Merasa hal ini akan menjadi lama, Taeyeon meletakan surat milik Tiffany di atas meja kerja Tiffany dan Ia menuliskan sesuatu di secarik kertas. Sementara Tiffany dengan hati-hati mendengar suara pintu terbuka lalu tertutup dan Ia bergegas keluar dari tempat persembunyiannya. Ia memastikan keadaan sekitar aman dan Ia duduk di kursi kerjanya.

" Astaga, mengapa aku harus bertemu denganmu lagi ? ", batin Tiffany.

Tak sengaja, mata yeoja itu melihat surat di atas meja.

" Don't make me think we are written in the star. "

It will never be.

* * *

" Tuan, Anda dari mana saja ? "

" Memangnya ada apa ? "

" Nona Irene meminta ku untuk menjaga Anda. "

" Apa nona muda mu itu sudah gila ? Dia meninggalkan ku di desa terpencil ini, dengan akses yang sangat minim bahkan dia tidak memberikanku uang sedikitpun! Dan sekarang dia memintamu menjaga ku ?! "

" T-tapi, Tuan . . . "

" Beritahu pada nona muda itu, jika dia ingin mengirim seseorang untuk ku, pastikan orang itu datang dengan tujuan membunuh ku. Bukan dengan menyiksa ku seperti ini. "

Irene benar-benar sudah melampaui batas, tidak semestinya ayah ku memberikan yeoja itu kekuasaan penuh.

Malam hari . . .

Kini aku percaya, apa yang terus menerus ada

di kepala ku akan menjadi sebuah jawaban.

Maaf, maksudku, apa yang ada di hati ku,

karena kau tidak lagi ada di kepala ku.

Aku tidak bisa merubah isi hati mu,

tidak perlu sampai ke sana, untuk mengubah

cara mu menatap ku saja, aku tidak mampu.

Wajahnya terus muncul di kepala ku, sebagai seorang berdarah campuran Amerika, wajar saja jika wajahnya sangat mudah untuk diingat karena aku tidak menemui yeoja mana pun yang sepertinya.

Tiffany Hwang.


Peek A Boo : To Be HumanDonde viven las historias. Descúbrelo ahora