Part 9

225 36 7
                                    

Aku seperti bercermin,

sikapnya bahkan wajahnya seolah

memancarkan hal yang sama dengan diriku

Dilema besar berada di antara dua hal yang

berbeda jelas. Aku rasa tidak ada

satu pun yang dapat memilih

Satu hal yang ku yakini tentang memilih,

akan ada hati yang harus dibiarkan terluka

Jika hanya diam dan membiarkan semuanya

berlalu begitu saja, aku rasa aku akan mati

bersama seluruh perasaan ini

Tapi, baiknya adalah tak ada yang terluka,

hanya sepi yang akan selalu menyelimuti

Hanya catatan dan cincin ini yang ku bawa lari bersama ku kemana pun. Aku tidak mengerti bagaimana cara untuk mengungkapkan sesuatu pada orang lain, aku merasa catatan ini adalah tempat terbaik untuk bercerita.

" Apa kau memiliki masalah dengan Irene ? "

" Ani. "

" Lalu mengapa kau tidak bersamanya ? "

" Aku rasa kau tidak perlu mengetahui banyak hal. "

" Ne, arraseo. Lagi pula aku juga bukan siapa-siapa untuk mu, tidak baik jika aku mendengar informasi banyak tentang dirimu. "

" J-Jessica. "

Apakah benar jika aku bukan siapa-siapa

maka tidak selayaknya aku mendapatkan

informasi tentang dirimu ?

Sekalipun aku hanya ingin mengenal mu,

apakah hal itu tidak diperkenankan ?

" Jika ada sesuatu yang ingin kau bicarakan pada orang lain, bicarakan lah. Jangan menunda sesuatu, karena kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi nanti. "

Tidak akan ada yang tahu kapan

semuanya akan berakhir dan akhir

yang seperti apa nanti

Di tempat yang sama, dengan rasa

yang sama, aku tidak tahu apakah

kau juga sama

Aku tidak ingin merusak setiap

akhir yang sudah dituliskan, aku

hanya ingin menulisnya dengan indah

sebelum menemui akhir nanti

Malam ini aku menginap di toko kue tepat di seberang rumah yeoja itu.

" Taeyeon, mengapa kau belum tidur ? "

" Sebentar lagi, paman. "

" Istirahatlah, ini sudah larut. "

" Ne. "

Dia mematikan lampu dan memberikan ku selimut untuk tidur di sofa.

Selamat malam, hari yang melelahkan . . .

* * *

" Semoga kau bisa berlibur lagi di sini. ", ucap Tiffany.

" Ne. Aku harap kau segera kembali ke kota. ", jawab Jessica.

Peek A Boo : To Be HumanWhere stories live. Discover now