Part 11

231 36 0
                                    

" Mengapa kau tidak memberitahuku akan datang ? ", tanya Jessica.

" Aku sudah memberitahumu tentang hal itu. ", jawab Tiffany.

" Jinjja ? ", tanya Jessica.

" Ye. ", jawab Tiffany.

" Mungkin aku tidak melihat ponsel ku. ", ucap Jessica.

" Jess, may I ask you something ? ", tanya Tiffany.

" Sure. ", jawab Jessica.

" Since when were you engaged? ", tanya Tiffany sambil melihat ke arah cincin Jessica.

Jessica terdiam dan Ia melihat ke arah cincinnya. Tiffany seolah menunggu jawaban dari sepupunya itu.

" A-aniyo. Aku tidak bertunangan dengan siapapun. Aku hanya membeli cincin ini dan menggunakannya di jari manis ku. ", ucap Jessica sambil tersenyum.

" Bukankah itu hanya menghambat seorang namja jika mereka ingin mendekatimu ? ", tanya Tiffany.

" Aku sedang tidak ingin dekat dengan siapapun, makanya aku memakainya di jari manis. ", jawab Jessica.

Tiffany bisa menerima jawaban itu karena terlihat masuk akal, terlebih Ia paham jika saat ini Jessica sedang sibuk dalam karirnya.

" Aku buatkan kau minum sebentar ya. ", ucap Jessica yang langsung beranjak ke dapur.

Di sisi lain, Taeyeon sedang terdiam di halaman samping rumah Jessica.

" Ah, kau datang bersama Taeyeon ? "

Ia terus memikirkan pertanyaan Jessica, Ia mencoba untuk membuat hatinya lebih peka terhadap hal-hal seperti itu. Ia bersandar di dinding rumah Jessica dan memandangi langit.

" Aku tidak mengerti dengan apa yang terjadi saat ini. Mengapa semuanya terasa sulit ? Aku tidak mengerti tentang cinta, jika harus serumit ini, aku memilih untuk tidak mencintai siapapun. ", batin Taeyeon.

Jessica terdiam di dapur dan hanya memandangi cangkir yang ada di hadapannya.

" Bagaimana aku bisa seperti ini ? Aku yang memperingatkan Tiffany tentang namja itu, tapi kini aku terjebak bersama namja itu. Aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan, untuk jujur dengan Tiffany saja sepertinya aku tidak bisa. ", batin Jessica.

" Jess, are you okay ? ", tanya Tiffany.

" Ah, ne. ", jawab Jessica.

Tiffany berjalan meninggalkan Jessica dan Ia beristirahat di kamarnya. Beberapa jam kemudian, Tiffany merasa membutuhkan sesuatu yang Ia tahu dapat ditemukan di kamar Jessica.

" Jessie. ", ucap Tiffany sambil mengetuk pintu kamar Jessica.

Tidak ada jawaban dari kamar Jessica, Ia membuka pintu kamar Jessica dan Ia tidak melihat Jessica ada di dalam kamar. Tak berniat untuk mengganggu privasi sepupunya, Tiffany hanya berjalan ke arah meja rias Jessica dan mengambil benda yang Ia butuhkan. Namun, sesuatu membuatnya terdiam dan terkejut.

Ia tidak pernah melihat foto sewaktu Jessica sekolah ada di kamar, Ia mengambil bingkai foto itu dan yang membuatnya terkejut adalah wajah seorang namja yang tidak asing baginya.

" Fany-ah. ", suara Jessica membuat Tiffany panik dan langsung meletakan bingkai foto itu.

" Jessie. ", gumam Tiffany.

" Apa yang kau lakukan di kamar ku ? ", tanya Jessica.

" Tadi aku mencari kapas. ", jawab Tiffany.

" Oh, oke. ", ucap Jessica sambil menatap Tiffany.

" Jessie, sejak kapan kau meletakan foto masa sekolah di kamar ? ", tanya Tiffany.

" Ah, aku baru menemukannya beberapa hari yang lalu. Aku pikir, lucu juga jika dipasang di kamar. ", jawab Jessica dengan santainya.

" Jess, apakah kau menyadari satu hal ? ", tanya Tiffany.

" Mwo ? ", tanya Jessica.

Tiffany mengambil bingkai foto milik Jessica dan menunjukan kepada sepupunya itu.

" Do you realize this guy? ", tanya Tiffany.

" Of course. He's my friend. ", jawab Jessica.

" And his name is ? ", tanya Tiffany.

" Aku tidak mengingatnya, Fany. Foto itu sudah sangat lama, mungkin dia sudah berkeluarga sekarang, aku tidak pernah bertemu dengannya. ", jawab Jessica.

" Apakah kau benar-benar tidak menyadari siapa namja ini ? ", tanya Tiffany.

" Wae ? Jika kau mengenalinya, tolong beritahu pada ku siapa dia ? ", tanya Jessica.

" Aniyo. Kau yang seharusnya menyadari. ", jawab Tiffany.

" Kau tahu aku tidak peduli dengan hal-hal seperti itu, lagi pula aku tidak bisa mengingat sesuatu dalam waktu yang lama. ", ucap Jessica yang sedikit emosi.

" Arraseo. ", jawab Tiffany yang meletakan foto itu dan beranjak dari kamar Jessica.

Jessica masih menatap lurus ke luar jendela dan Ia mencoba menenangkan dirinya. Ia mengambil bingkai foto itu dan memperhatikan namja yang berdiri tepat di belakangnya itu.

10 years ago ...

Semua murid berkumpul di halaman sekolah untuk melakukan foto bersama sebelum hari kelulusan. Beberapa murid yang memiliki kamera sendiri mulai mengambil gambar secara acak. Saat itu seorang teman Jessica, sedang mengambil gambar Jessica, namun seorang namja berdiri di belakangnya dan seolah jahil, namja itu tersenyum kecil saat teman Jessica mengambil gambar. Teman Jessica pun memperlihatkan hasil foto polaroidnya kepada Jessica dan betapa terkejutnya Jessica melihat namja yang menjadi idola di sekolah berada di fotonya bahkan tersenyum.

" Mianhae, Fany-ah. Aku bukan tidak menyadari atau tidak mengetahui siapa namja ini. Aku hanya tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi antara kita. Namja ini tidak hanya berada di dalam foto, tetapi sekarang berada di sekitar kita dan dia juga belum menikah, karena dia masih mencari siapakah yeoja yang pantas untuk menjadi pendampingnya.", batin Jessica.

I know him so well, he's Kim Taeyeon . . . 

Peek A Boo : To Be HumanWhere stories live. Discover now