Part 6

230 37 3
                                    

"Yeoboseyo. "

"YA! Mengapa kau tidak menjawab panggilan ku tadi siang ? "

" Aku sedang meeting. Wae ? "

" Ya, bisakah kau datang ke klinik saat weekend ? "

" Wae ? "

" Aku ingin menunjukan sesuatu pada mu. "

" Apa ? "

" Kau harus melihat dengan matamu sendiri. "

" Arraseo. Aku akan datang besok dan mungkin menginap. "

" Ye. See you tomorrow. "

Semoga saja besok namja itu datang lagi ke toko kue itu dan melakukan hal yang sama agar aku bisa menunjukan hal aneh ini pada Jessica.

The Day . . .

" Fany-ah! "

" Ne. "

Akhirnya yeoja itu datang juga setelah terlambat bangun.

" Ya. Mengapa kau menggunakan kacamata hitam ? "

" Gosh, di luar sangat panas. "

" Duduklah. "

" Apa tidak ada pasien yang datang hari ini ? "

" Biasanya kalau hari sabtu lebih sedikit daripada hari biasa. "

" Uhm. "

Aku menatap sepupu ku dengan serius dan memikirkan bagaimana cara mengatakan hal yang sudah terjadi dengannya.

" Jadi apa yang mau kau tunjukan pada ku ? "

" Sepertinya waktunya belum tepat. "

" Ya. "

" Kau harus menunggu. "

" Jinjja. Aku hampir meleleh di luar sana dan sekarang aku harus menunggu lagi. "

A few hours later . . .

Aku mulai mendengar suara keramaian dari luar klinik dan mata ku langsung tertuju keluar.

" Suara apa itu ? "

" Ah, mungkin ini saatnya. "

" Saat apa ? "

Kaki ku langsung melangkah keluar klinik dan benar saja dugaan ku, namja itu datang lagi. Aku bisa mendengar langkah kaki Jessica mendekat dan berdiri tepat di samping ku.

" Fany-ah... "

" Ye. "

" Namja itu. "

Namja itu kembali membantu pemilik toko kue untuk mempraktikan cara mengolah kue.

" Sycho. "

" Sexy. "

Mata kami saling bertemu dan menatap tajam.

" Super magic. "

Kami memperhatikan namja itu dari kejauhan, harus ku akui senyumnya sangat berbeda dari sebelumnya. Aku rasa dia memiliki berbagai kepribadian sehingga bisa berubah-ubah.

" Ini yang ingin kau tunjukan pada ku ? "

" Ne. Aku tidak tahu mengapa bisa bertemu dengannya dan sekarang dia membantu hampir semua orang di desa ini. "

" Bukan itu yang harus jadi pusat perhatian mu. "

" Lalu ? "

" Semua orang menyukainya. "

Peek A Boo : To Be HumanWhere stories live. Discover now