🌷4🌷

6.9K 715 69
                                    

"Siapa dia?" Tanya lisa tepat di ambang dengan tatapan bingungnya.

Lalu lisa berjalan perlahan dimana dua orang tersebut saling memandang satu sama lain.

"Sayang, bisa aku jelaskan, dia..dia temanku sewaktu SMP, tidak sengaja kami bertemu di sini, iya'kan?" Ucap jungkook dan di angguki oleh yein.

"Owh, apa kalian sangat dekat saat SMP dulu?" Tanya lisa tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang gadis itu.

"K-kami tidak terlalu dekat, hanya sebatas teman sekelas saja" Jawab yein canggung.

"Ada apa kau ke sini, eum?" Tanya jungkook sambil melingkarkan tangannya pada pinggang ramping lisa.

"Aku hanya ingin meminta izin padamu, aku ingin pergi menemui kedua orang tuaku, aku sangat merindukan mereka, baterai ponselku habis, jadi aku kesini" Jawabnya.

Yein memegang dadanya yang terasa sesak saat melihat jungkook dan lisa sibuk berbicara berdua, mengacuhkan kehadirannya di sana.

"Yasudah, aku pamit pergi, ya" Gadis berusia dua puluh tahun itu berpamitan pada mereka berdua dan tersenyum tipis saat melihat lisa yang juga tersenyum padanya.

Setelah keluar dari ruangan privasi jungkook, yein menyandarkan punggungnya ke tembok, air matanya lolos begitu saja, dadanya terasa sangat sesak melihat mereka yang terlihat sangat romantis.

Ia meremas bajunya kasar, melirik sekilas pada pintu tembus pandang yang di sana jungkook dan lisa sedang berpelukan mesra. Lagi dan lagi yein di buat tidak tahan melihat momen menyesakkan itu.

Apakah mudah melupakan kenangan-kenangan indah selama empat tahun dengan orang yang kita cintai dan berpisah karena dirinya melakukan kesalahan pada saat itu?

Ia masih mengingat jelas dimana jungkook menyanyikan lagu romantis untuknya, menciumnya saat jungkook merindukannya dan hal-hal romantis lainnya yang jungkook lakukan padanya.

Yein sudah berusaha keras untuk melupakan semua kenangan itu, tapi nyatanya sangat sulit. Hanya beberapa saja kenangan yang sudah ia lupakan, kini hanya satu yang susah untuk di lupakan dan dia buang jauh-jauh, yaitu.

Perasaan.










*****

Keesokan harinya, gadis bernama lengkap Jung Yein itu memegang sebuah foto dimana ia dan seseorang yang pernah menjadi kekasihnya itu memeluknya erat sambil tersenyum lebar. Ibu jarinya mengusap daerah permukaan foto polaroid itu.

Ia mengurung diri di kamar hanya untuk menenangkan dirinya, namun bukan ketenangan yang ia dapatkan melainkan sebuah rasa sakit hati mengingat kejadian kemarin.

Siapa sangka, di kamarnya masih menyimpan sebagian hadiah yang jungkook berikan padanya, bodoh memang karena hal itu membuatnya sulit untuk melupakan jungkook.

Jangan salahkan dirinya yang jatuh terlalu ke dalam jurang percintaan, nyatanya sampai sekarang ia masih memilih untuk sendiri. Tidak ingin memperdulikan para lelaki di sana yang mengantri untuk melamarnya.

Ia hanya membutuhkan jungkook untuk berada di sisinya dan menghiburnya dengan lelucon yang membuatnya tertawa.

Heol, tapi itu hanya mimpi.

Apakah kau tidak pernah berfikir, yein? Jungkook hanya milik lisa. Mereka saling mencintai. Mereka menikah karena mereka yakin akan kekuatan cinta yang membawa mereka berdua menuju kebahagiaan.

Tetapi apa salahnya jika yein berharap bahwa ia dan jungkook bisa bersatu kembali, merajut asmara yang sempat terputus.

Hatinya sudah bertekad kuat bahwa ia masih mempunyai harapan untuk memiliki jungkook kembali seutuhnya. Ia yakin jika jungkook masih mencintainya, walau hanya secuil.

Tuhan, apakah aku masih pantas untuk memiliki jungkook?









*****

Di sela kegiatan makan malam mereka, lisa dan jungkook sempat membicarakan tentang kelahiran anaknya nanti, mereka sungguh tidak sabar menanti kehadiran malaikat kecil itu.

Tapi yang membuat jungkook bingung, saat lisa memberikan pertanyaan tentang yein. Ia sungguh bingung ingin menjawab apa. Jujur atau berbohong? Ia hanya takut lisa marah jika dirinya menjawab yang sejujurnya.

"Apa benar kau tidak dekat dengan gadis itu?"

Jungkook menggigit pipi bagian dalamnya, kalu menjawab, "Hanya sebatas teman sekelas saja, kenapa kau menanyakan tentang itu?"

"Aku hanya merasa jika kalian berdua dulunya sangat dekat, bukan hanya sebatas teman sekelas, tapi aku merasa kalian mempunyai ikatan yang kuat"

"Itu hanya perasaanmu saja, sayang"

"Apa kau benar-benar tidak menyembunyikan tentang gadis itu padaku? Dan tentang panggilan yang menelponmu itu tidak ada keterkaitannya dengan gadis itu?"

Pertanyaan itu membuat jungkook sulit bernafas, ia harus menjawab yang mana dulu, lisa membuatnya bingung seketika.

"Aku mengatakan yang sejujurnya padamu. Sudah kubilang yang menelponku saat itu jimin hyung"

"Tapi kenapa kau tidak mengangkat teleponnya?" Lisa bertanya untuk kesekian kalinya.

"Jimin hyung hanya ingin curhat tentang chaeyoung, aku tidak mengangkat teleponnya karena aku sedang malas mendengar curhatannya"

Berbohong, berbohong dan terus berbohong, sampai kapan kau terus seperti itu, jung? Atau sampai lisa mengetahui sendiri yang sebenarnya?

Maafkan aku, lis.

Maaf aku kepo ya, ff ku mana yang termasuk ff favorit kalian?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Maaf aku kepo ya, ff ku mana yang termasuk ff favorit kalian?

Widy🖤

You're My Everything [Lizkook]✔Where stories live. Discover now