29. Surprise

8.6K 439 9
                                    

Alvicha hanya mengikuti Faren di belakang. Faren menata paper bag di bagasi. Alvicha membuka pintu mobil. Ia mendudukkan dirinya dan memakai sabuk pengaman. Pikirannya melayang bingung. Ia menunggu Faren di dalam mobil. Lama Faren tidak kembali mebuatnya jenuh. Ia membuka dashboard mobil. Ia mengerutkan kening saat menemukan sejenis kabel yang digulung tapi memiliki pengait pada kedua ujungnya. Ia mengambilnya.

Alvicha melempar kabel saat mendengar suara mobil ditutup. Faren mengusap wajahnya yang tadi dilempar kabel derek.

" Kasar banget. Sakit nih kabel derek main lempar muka aja. "

" Maaf ngagetin lagian. Reflek. "

" Yaudah gapapa deh. Rumahmu mana? "

" Mau ngapain emang? "

" Gak akan jalan kalau masih rahasia, " Faren memutar-mutar kontak di tangannya. Alvicha kesal sudah menunggu lama masih bertele-tele juga.

" Balik aja ke rumah Zenda motorku di sana. "

Faren diam tidak menanggapi. Ia memasang ear phone di telinganya. Alvicha menghela napas panjang. Ia mengambil ponsel di tas. Akan menghubungi Zenda. Sebelum bisa berbicara dengan penerima ponselnya direbut Faren.

" Hallo. Gak kapencet aja ini si Vicha iseng emang, " Faren mematikan ponsel Alvicha.

🙏🙏🙏

Alvicha turun dari mobil dengan wajah tertekuk. Ia langsung masuk ke dalam rumah. Mama yang melihat heran. Tidak biasanya anak gadisnya itu terburu-buru memasuki kamar.

Ting nong ting nong

Rida, mama Alvicha bergegas membuka pintu. Ia terkejut karena banyak orang di halaman rumahnya.

" Assalamualaikum tante Rida. Saya Faren Mahardya, " Mama Rida menerima uluran tangan Faren. Faren mencium punggung tangannya.

" Wa'alaikumussalam silakan masuk, " Setelah semua duduk Mama Rida masuk ke dapur membuat minuman dan menata makanan ke stoples. Ia menyajikan di depan tamu.

" Assalamualaikum maaf Bu Rida Saya Kautsar paman Faren. Maaf mengganggu waktu ibu sekeluarga. Jadi maksud kedatangan kami adalah untuk melamar Alvicha Kenanga Johar untuk keponakan Saya Faren Mahardya. "

" Ma Ar pu... " Dari pintu masuk terlihat seorang pemuda dengan seragam SMA. Arva segera menganggukkan kepala Dan menyalami tamu.

" Ini Arva adiknya Vicha. Va tolong panggilkan kakakmu ya."

" Iya ma. "

Tak lama Alvicha keluar masih dengan baju yang Ia pakai tadi. Namun tetap anggun. Bedanya ia memakai jilbab instan.

" Ada a... "
Mama Rida mengkode supaya Alvicha menyalami para tamu. Kemudian ia duduk di samping mamanya.

" Alvicha Kenanga Johar anak mama. Kamu sudah dewasa. Apapun keputusan kamu mudah-mudahan terbaik untuk semua, " Mama memegang tangan Alvicha Dan mengelusnya. Matanya berkaca-kaca.

" Vich... " Alvicha beralih memandang Faren. Ia menaikkan alisnya.

" Alvicha mau gak menemaniku di sisa aku bisa menikmati dunia. Bahkan jika semua merestui kuharap kita dapat bersama sampai Jannah. "

" Apa? Maksudnya? " Alvicha berteriak keras. Mama Rida mengelus punggung tangan anaknya lembut. Alvicha menghela napas kasar.

" Kami ke sini bertujuan melamar kamu untuk Faren. "

" Tapi aku... "

" Papa setuju Nga. Perkenalkan saya papa nya Alvicha, " Papa tersenyum kepada semua dan ia duduk di samping Alvicha.

Future Pedang Pora (Tamat)Where stories live. Discover now