Part 2

43.2K 1.2K 13
                                    

**

Di sebuah kamar hotel yang ada di Ibu Kota terlihat seorang pria sedang bergelut dengan laptop di depannya, lalu terdapat pula setumpuk berkas di sampingnya yang harus ia tanda tangani. Mata tajamnya fokus mengamati diagram-diagram yang menunjukan laba perusahaannya.

Suara dering ponsel mengalihkan atensi nya dari laptop. Ia meraih ponselnya dan melihat nama orang yang menghubunginya larut malam seperti ini.

"Ck" ia berdecak kesal melihat sekretarisnya yang menghubunginya. Menggeser icon hijau, ia menerima panggilan tersebut.

"Iya ada apa Jess?" tanyanya.

"Malam pak. Saya cuma mau mengingatkan bapak, kalau besok malam anda ada acara menghadiri pesta anniversary Mr. Froy, beliau sangat mengharapkan kedatangan anda" ucap sang sekretaris yang bernama Jessica.

"Ya baik. Dan lain kali lewat pesan saja kalau tidak mendesak dan penting"

"Oh maaf pak kalau saya mengganggu bapak. Kalau begitu lain kali saya akan mengirimi pesan saja. Maaf dan selamat malam Pak Gerald"

Bippp. Pria itu langsung memutus sambungan teleponnya. Sudah hal yang biasa sebenarnya bila sekretarisnya itu menghubunginya larut malam seperti ini hanya untuk memberitahunya tentang jadwal pertemuannya. Ia tahu bahwa gadis itu menaruh hati padanya, bahkan semua karyawan kantor pun juga tahu, namun ia cuek, malas untuk menanggapi. Ia masih ingin fokus dengan karirnya, belum terfikirkan untuk hal-hal percintaan seperti itu.

Ya seperti itulah Geraldo Louis Marvellino, seorang milyader muda dengan wajah bak dewa yunani yang digilai oleh kaum hawa. Perawakannya jangkung dan gagah dengan tinggi badan 184 cm. Berwajah khas orang asia dan berbentuk hati, ia memiliki warna kulit putih bersih. Sorot matanya tajam membuat semua orang yang menatapnya akan terintimidasi. Ia juga memiliki hidung yang mancung dan bibir tipis menawan, membuat semua kaum hawa ingin mencicipinya.

Gerald merupakan CEO Marvell Group, sebuah perusahaan yang bergerak di segala bidang dan merupakan perusahaan termaju nomor dua di tanah air dengan berbagai cabang di seluruh dunia. Ia seorang yatim piatu, Mamanya meninggal saat melahirkannya dan ia pun hanya tinggal bersama Papanya. Lalu pada saat usia dua puluh dua tahun, ia telah menyelesaikan gelar masternya di Oxford University. Tak lama setelah ia kembali ke tanah air, sang Papa wafat karena sakit yang diderita beliau. Ia pun menggantikan kepemimpinan Papanya untuk mengelola Marvell Group. Berkat kecerdasan dan kepiawaiannya dalam berbisnis, sekarang Marvell Group berada pada puncak kejayaannya. Ia pun juga di juluki sebagai Prince of Business Empire di usianya sekarang yakni dua puluh lima tahun.

**

Di perjalanan pulang dari kampusnya Keyla mendapat telepon dari papanya. Ia menerima panggilan tersebut.

"Iya Pa" jawab Keyla.

"Kamu udah pulang kuliah sayang?"

"Udah. Emang kenapa?"

"Kamu nanti malam nggak ada acara kan?"

"Nggak ada Papa. Kenapa sih?" Tanya Keyla semakin penasaran dengan Papanya itu.

"Nanti malam kamu gantiin Papa hadiri acara annivnya teman Papa ya"

"Yah Papa. Kenapa juga harus aku. Tugas kuliah aku banyak" kilah Keyla menolak permintaan Papanya.

"Nggak usah alesan kamu. Orang tadi Papa telepon dosen kamu, katanya nggak ada tugas apapun"

"Ck dasar penguntit" dumel Keyla.

"Kamu ngatain Papa penguntit?!"

"Haisshh iya-iya nanti aku pergi ke acara teman Papa itu"

"Oke. Sampaikan permintaan maaf Papa kepada beliau kalau Papa nggak bisa datang"

"Iya"

"Ya udah Papa tutup dulu. Bye sayang"

Bippp

"Ahh males banget ikutan kayak gitu. Mendingan gue tidur"

**

Suasana acara anniv teman Papanya benar-benar sangat elegan, banyak kolega-kolega bisnis Papanya yang hadir di acara ini juga. Jangan tanya ia mengenali kolega-kolega Papanya, terkadang ia di ajak Papanya itu menghadiri acara-acara seperti ini jadi ia sedikit kenal dengan teman Papanya.

Keyla melihat tuan rumah acara ini sedang berbincang dengan salah satu tamu yang datang. Ia menghampiri sepasang suami istri paruh baya itu dan sesegera mungkin menyampaikan pesan Papanya. Ia ingin pergi dari pesta ini, sungguh. Ia kurang tertarik dengan acara-acara seperti ini, kalaupun dulu Papanya kadang mengajaknya ke acara seperti ini, itu karena terpaksa.

"Selamat malam Mr and Mrs Froy. Selamat atas anniversary nya" sapa Keyla kepada sang tuan rumah seraya menyalami mereka berdua.

"Selamat malam Ms. Albercio. Terima kasih atas kedatangannya" ucap Mrs. Froy.

"Oh ya dimana Papamu Key?" Tanya Mr. Froy kepada Keyla.

"Papa nggak bisa datang karena ada pertemuan penting yang tidak bisa diwakilkan, jadi beliau meminta saya untuk menggantikannya menghadiri acara ini"

"Oh begitu. Ya sudah tidak papa. Keyla, selamat menikmati acara ini, kami tinggal dulu untuk menyambut tamu yang lain". Keyla mengangguk dan tersenyum menanggapi ucapan Mr. Froy.

Setelah kepergian sang tuan rumah ia melangkah menuju taman yang ada di samping mansion, taman yang telah di ubah menjadi garden party. Ia mengambil minuman yang ada di stand meja dan meneguknya sambil melihat-lihat para tamu sedang becengkerama satu sama lain. Namun tiba-tiba terdengar suara jeritan dan ia ditarik oleh seseorang.

**

Gerald berbincang dengan beberapa koleganya setelah mengucapkan selamat kepada sang tuan rumah. Pada saat yang sama, ia melihat seorang gadis sedang membawa segelas orange jus berdiri di dekat pohon rindang yang di hias dengan kerlap-kerlip lampu.

Cantik. Batinnya dalam hati. Namun manik matanya melebar saat ia melihat salah satu ranting pohon yang telah rapuh akan terjatuh. Dan gadis yang ia lihat tadi tidak menyadarinya sama sekali.

"Awassssssss!!!" teriaknya dan berlari menghampiri gadis itu lalu menariknya agar tidak terkena ranting pohon yang jatuh. Namun karena rumput taman yang sedikit licin akibat hujan tadi sore, ia pun tergelincir saat menarik gadis itu. Dan ......

Brukkk

Keyla langsung buru-buru bangkit setelah terjatuh, ia menatap tajam pria di depannya yang sedang bangkit berdiri juga.

"Loe!!!" ujar Keyla seraya menunjuk pria itu dengan telunjuknya, giginya bergemeletuk menahan amarah. Sedangkan yang di tunjuk masih berdiri mematung menatap gadis di depannya.

"Dasar om-om kurang ajar!!!" umpat Keyla lalu langsung pergi meninggalkan tempat itu.

"What?! Apa kamu bilang?! Heyyy!!" pekik Gerald kepada Keyla yang langsung pergi dari tempat itu.

"Bukannya bilang makasih malah ngatain gue. Di sini gue juga korban kali" dengus Gerald. Ia melihat semua orang masih menatapnya, dengan kesal ia pergi dari tempat itu dan memutuskan untuk pulang juga.

**

Foto Gerald saat menerima penghargaan Prince of Business Empire

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Foto Gerald saat menerima penghargaan Prince of Business Empire

**

My Lover's Secret (Completed)Where stories live. Discover now