Part 47

15.8K 472 5
                                    

That's Willy ya guys ...

**

Keyla mengepack semua perlengkapan El ke dalam tas untuk imunisasi pagi ini. Setelah beres ia menyuruh seorang maid untuk memasukannya ke dalam mobil. Dengan pelan dan hati-hati ia menggendong El lalu membawanya keluar dari kamar.

"Will, anterin gue ke rumah sakit sekarang!" perintah Keyla saat bertemu dengan Willy di ruang tamu.

"Ckk gue bukan sopir loe"

"Tapi loe itu bodyguard gue, kemana pun gue pergi loe juga harus ikut" ujar Keyla. "Udah buruan ayo!! Keburu siang nanti" lalu Keyla berjalan duluan ke mobil yang ada di depan.

"Loe duduk di depan!!" perintah Willy saat melihat Keyla membuka pintu mobil di bangku belakang. Keyla menghela napas jengkel lalu menutup pintu mobil bagian belakang dan pindah ke jok depan.

Selama perjalanan Keyla asik bercanda dengan Darrell hingga menimbulkan gelak tawa. Willy yang sedang menyetir memperhatikan interaksi ibu dan anak tersebut. Entah mengapa hatinya menghangat melihatnya. Saat berhenti di lampu merah, Willy memperhatikan Darrell lagi dengan seksama. Kenapa wajah bocah itu sangat mirip dengan gue? Batinnya bertanya.

"Key"

"Hmm" sahut Keyla seraya memalingkan wajahnya pada Willy.

Saat lampu berwarna hijau, Willy menjalankan kembali mobilnya. Lalu ia berujar kepada Keyla "Kok gue ngerasa wajah anak loe mirip gue ya"

Keyla terdiam sejenak mendengar celetukan Willy.

"Apa jangan-jangan loe ngidam ingin ketemu gue lagi waktu hamil" tebak Willy sok tahu.

"PD gila. Ketemu sama loe aja baru kemarin" sewot Keyla.

"Ya kan siapa tahu gitu loe diam-diam ngefans gue"

"Dihh dalam mimpi pun gue nggak punya niatan buat ngefans sama loe" ujar Keyla lalu turun dari mobil karena sudah sampai.

"Eh Key!! Tungguin dong!!"

"Bawain tuh tas El di jok belakang!!" perintah Keyla seenak jidatnya.

"Ckk untung gue baik dan ganteng" dumel Willy seraya mengambil tas Darrell lalu mengejar Keyla.

**

"Kondisi Darrell baik sekali. Ia bertumbuh kembang dengan sangat sehat, bahkan bulan ini berat badannya nambah lagi satu kilo. Saya juga sudah memberikan vaksin DPT-HB-Hib 2 dan polio 3 untuk mencegah penyakit hepatitis B dan polio" ujar dokter yang mengimunisasi Darrell setiap bulannya.

"Terima kasih dokter Angela"

"Sama-sama Nyonya Marvellino" balas dokter Angela. "Oh ya, hari ini istimewa sekali diantar oleh suaminya" ujar dokter Angela membuat Willy tersedak air liurnya sendiri.

"Oh bukan dok. Dia bukan suami saya. Dia bodyguard pribadi saya" Ujar Keyla meluruskan.

"Oh saya kira" sahut dokter Agela. "Tapi dia begitu mempesona sekali nyonya. Apa anda tidak tertarik" tambahnya seraya berbisik pada Keyla.

"Hahaha dokter bisa aja" kekeh Keyla. Dalam hati Keyla mencibir ucapan dokter Angela tadi. Mempesona dari mananya. Kelakuannya aja kayak setan.

"Ya sudah kalau begitu, saya perrmisi dulu dokter" pamit Keyla

"Oh ya silahkan Nyonya. Terima kasih sudah datang kemari"

"Mau langsung pulang atau ke mana dulu?" tanya Willy saat mereka sudah keluar dari ruang imunisasi.

"Kita ke mall dulu aja. Beli perlengkapan El yang mau habis" jawab Keyla.

Willy mengangguk lalu mereka berjalan menuju basement rumah sakit untuk mengambil mobil.

**

Willy mendorong troly belanjaan dengan wajah kecut. Sungguh menyebalkan sekali hari ini, Keyla menjadikannya sebagai babu wanita itu. Sedangkan Keyla yang menggendong Darrell saat ini sibuk memilih barang-barang yang akan ia beli.

"Sabun, sampo, bedak udah" gumam Keyla mengingat-ingat lagi daftar belanjaannya. "Apa lagi ya yang kurang?" tanyanya pada diri sendiri. "Ahh pampers" pekik Keyla lalu menuju ke stand pampers bayi. "Oke semuanya udah"

"Will kita ke kasir sekarang" ujarnya pada Willy.

"Beneran udah semua? Nanti kalau ada yang ketinggalan, gue ogah nganterin loe lagi"

"Ckk iya-iya. Ayo buruan"

Setelah itu Keyla mengantri di kasir untuk membayar belanjaannya.

"Semuanya enam ratus tujuh puluh lima ribu Mbak" ujar petugas kasir. Keyla pun memberikan debit cardnya untuk membayar.

"Ini mbak belanjaannya. Terima kasih sudah belanja di toko kami" ujar petugas kasir tersebut seraya memberikan sekantong kresek belanjaan Keyla.

"Iya sama-sama"

"Sini biar gue aja" ujar Willy seraya mengambil alih kantong belanjaan Keyla.

"Peka juga loe"

"Meskipun tampang gue kayak gini, setidaknya gue bukan banci yang membiarkan seorang wanita bawa kayak gini sendirian" sahut Willy pedas.

"Emang bukan banci, tapi setan yang menjelma jadi manusia" desis Keyla di belakang Willy.

"Asal loe tau. Gue dengar loe ngumpatin gue"

"Ckk semerdeka loe ajalah" ujar Keyla kesal lalu berjalan duluan meninggalkan Willy.

**

Setelah sampai di rumahnya, Keyla langsung turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah. Willy yang melihat itu mendengus sebal, bahkan wanita itu meninggalkan belanjaannya di jok belakang. Akhirnya ia pun mengambil belanjaan Keyla dan membawanya masuk ke dalam rumah.

"Key ini belanjaan loe mau di taruh di mana?" Tanya Willy yang berjalan di belakang Keyla.

"Taruh di kamar gue"

Willy pun mengikuti Keyla hingga sampai di kamar wanita itu. Ia sedikit canggung untuk masuk ke dalam.

"Masuk aja dan letakkan belajaan gue di sofa pojok sana, nanti biar gue sendiri yang rapiin" suruh Keyla setelah meletakkan Darrell yang tertidur di atas ranjang.

Willy akhirnya masuk ke dalam dan meletakkan belanjaan Keyla seperti yang wanita itu perintahkan. Namun saat ia akan keluar dari kamar, ia terkejut melihat foto pernikahan Keyla dengan pria yang wajahnya sangat mirip dengannya.

"Dia?!" gumam Willy terkejut.

"Dia Gerald, suami gue" ujar Keyla memberitahu.

"Tapi.... Kenapa wajahnya mirip banget sama gue?"

"Ya itu yang bikin gue bingung. Loe ingat waktu dulu gue tanya sama loe kenal nggak sama yang namanya Gerald atau punya saudara kembar. Itu sebabnya gue kaget waktu lihat loe pertama kali, wajah loe bahkan postur tubuh loe mirip banget sama suami gue"

"Lalu di mana suami loe itu sekarang?" tanya Willy penasaran.

Raut wajah Keyla berubah menjadi sendu, ia menatap sendu foto pernikahannya. "Dia udah berada di sisi Tuhan. Dia meninggal karena kecelakaan setahun yang lalu" jawab Keyla lirih.

"Sorry, gue nggak bermaksud buat loe nginget kejadian itu" ujar Willy tak enak.

Keyla menghembuskan napasnya pelan lalu menoleh menatap Willy. "It's okay. Nggak masalah kok"

"Kalau nggak ada yang loe butuhin lagi, gue mau pamit keluar sekarang"

"Nggak ada. Makasih udah nganterin gue hari ini dan bawain belanjaan gue juga" ujar Keyla tulus.

"Sama-sama" balas Willy sebelum keluar dari kamar Keyla.

Setelah kepergian Willy, Keyla memandang sendu foto pernikahannya.

"Apa kabar Al? Apa kamu baik-baik aja di sana? Aku sangat merindukanmu Al" ujar Keyla lirih.

**

My Lover's Secret (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang