Part 40

16.4K 471 2
                                    

**

"Gerald Key...Dia ..."

"Kenapa?" sahut Keyla mulai tak sabar.

"Gerald ... Gerald kecelakaan Key. Mobilnya masuk ke jurang lalu meledak"

Deg

Brukkk

Keyla jatuh terduduk setelah mendengar ucapan Dani. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya.

"Nggak....nggak mungkin. Ini pasti bohong. Dia pasti ngerjain gue. NGGAK!! NGGAK MUNGKINNNN!!!" jerit Keyla histeris.

"Astaga!! Non Keyla. Non. Bangun Non" Ujar Mbok Minah panik melihat Keyla pingsan setelah wanita itu menjerit histeris.

**

"Apa!!! Kak Gerald kecelakaan!!!" ujar Evan terkejut setelah mendapat kabar bahwa Kakak iparnya kecelakaan dan mobilnya meledak. Hingga saat ini jasadnya masih di rumah sakit sedang di autopsi.

"Kak Keyla"

"Bi tolong suruh para bodyguard jemput Kak Keyla di villa albercio" suruh Evan pada pelayan yang ada di sebelahnya.

"Baik Den"

"Semoga loe kuat kak ngadepin ini semua"

**

Semua hideline news di televisi maupun surat kabar memberitakan kecelakaan Gerald. Masyarakat turut bersedih atas kematian Prince of Bussiness Empire itu. Bahkan semua karyawan perusahaan Gerald terkejut mendengar kabar tersebut. Tidak menyangka bosnya yang kemarin masih bekerja seatap dengan mereka sekarang sudah tiada. Mereka semua sangat kehilangan sosok Gerald yang tampan, tegas, disiplin, perfectionist namun dermawan.

Polisi menyatakan penyebab kecelakaan itu karena rem mobil Gerald blong dan juga kondisi Gerald yang saat itu stres dan kelelahan.

Mereka semua tidak tahu. Penyebab kematian Gerald yang sebenarnya karena konspirasi dan juga pembunuhan. Brian dengan sangat rapi menutupi itu semua. Ia pun juga mengucapkan bela sungkawa pada keluarga Gerald seolah-olah terkejut atas kematian Gerald dan tidak tahu apa-apa. Sungguh sangat licik.

**

Sebuah mobil mercedes benz berhenti tepat di depan mansion keluarga Albercio. Para pelayat penasaran siapa yang ada di dalam mobil itu.

Turunlah seorang wanita dengan wajah berantakannya yang di kawal oleh para bodyguard nya.

"Kak Keyla" ujar Evan menghampiri wanita itu yang tak lain adalah Keyla.

"Al-do" ujarnya lemah.

"Dia ada di dalam Kak. Ayo" Evan menuntun Kakaknya yang lemas itu masuk ke dalam rumah. Memang jenazah Gerald sudah di pulangkan dari rumah sakit setengah jam sebelum Keyla datang.

Keyla merasa langkahnya berat saat melihat tubuh yang terbujur kaku di tengah-tengah pelayat yang di tutupi oleh kain kafan. Ia mendekati sosok itu perlahan lalu bersimpuh di sebelahnya.

"Hikss...Al" gumamnya lirih. Ia membuka kain penutupnya lalu menutup mulutnya tidak percaya. Tangisnya pecah setelah melihat keadaan Gerald yang tak bisa dikatakan baik itu. Seluruh tubuh Gerald dipenuhi luka bakar, bahkan wajahnya pun tak dikenalinya.

"Aldooo!!!" ujarnya lalu memeluk tubuh suaminya itu.

"Kenapa jadinya kayak gini. Aku minta waktu sebentar untuk nenangin diri tapi kenapa kamu malah ninggalin aku Al!? Kenapa!?"

"Bisakah kamu kembali Al. Aku mohon....Hikkss. Aku mohon Al....hikss" gumam Keyla pedih. Bahkan semua orang yang mendengarnya di ruangan itu turut merasakan kesedihan yang Keyla alami.

Keyla melepas pelukannya lalu memandang wajah Gerald sekali lagi. Lalu pandangannya jatuh pada jari suaminya. Di sana terlihat cincin pernikahan mereka masih melingkar apik di jari manis pria itu.

"Aku ambil ini sebagai kenangan dari kamu ya Al" ujar Keyla lalu melepas cincin itu dari jari manis suaminya.

"Aldo" gumamnya lirih sekali lagi.

"Udah Key. Sekarang waktunya Kak Gerald dimakamkan. Loe mau ikut atau di rumah aja?" tanya Ara pada sahabatnya.

"Gue ikut Ra" jawabnya lemah.

"Loe yakin?"

Keyla mengangguk menjawab Ara.

**

"Kamu yang tenang di sana ya Al. Tunggu aku. Maafin aku kalau aku selama ini punya salah sama kamu. Maaf belum bisa jadi istri yang baik buat kamu" ujar Keyla seraya mengelus batu nisan suaminya.

Setelah itu Keyla dan yang lainnya mulai meninggalkan makam.

**

Brian yang memandang makam Gerald dari kejauhan tersenyum sinis.

"Lanjutkan rencana kita yang terakhir" perintahnya kepada tangan kanannya.

"Baik Tuan"

"Semua akan jadi milikku dan akulah pemenangnya" ujarnya seraya tersenyum culas.

**

Keyla menatap kamarnya dengan mata berkaca-kaca. Banyak sekali kenangannya dan Gerald di sini. Ia sudah memutuskan untuk tinggal dengan Papanya di Jerman setelah ini. Jika menetap di sini akan mengingatkannya pada kenangan-kenangan mereka. Dan hal itu membuatnya sangat terpuruk. Setelah selesai mengepack semua barang-barangnya ia pun turun ke lantai bawah untuk berpamitan.

**

"Kamu beneran nggak mau ikut kita ke Jerman Van?" tanya Mr. Alex pada putra bungsunya. Memang setelah kepergian Gerald, Keyla memutuskan untuk tinggal bersama Papanya di Jerman. Jika ia tinggal di sini akan banyak kenangan yang membuat Keyla terpuruk terus-menerus. Lagi pula kuliahnya juga sudah selesai, cuma tinggal nunggu perayaan wisuda saja, jadi tidak masalah jika harus pergi sekarang.

"Nggak Pa, Evan di sini aja. Lagi pula sekolah Evan tinggal satu tahun lagi kok" jawab Evan.

"Ya udah kalau gitu, kamu jaga diri baik-baik ya di sini. Selalu kasih kabar ke Papa"

"Siap captain" ujar Evan seraya hormat kepada Papanya. Mr. Alex yang gemas dengan tingkah putranya, mengelus pelan puncak kepala pria itu.

"Semua udah siap sayang?" tanya Mr Alex pada Keyla.

"Udah Pa"

"Kalau begitu kita berangkat sekarang"

"Kak, gue yakin loe bisa lewatin ini semua, karena loe itu wanita yang kuat. Jaga diri loe di sana dan jangan kangen gue yang ada di sini" pesan dan gurau Evan pada kakaknya. Dan hal itu membuat Keyla tersenyum walaupun tipis.

"Makasih Van. Loe emang adik gue yang terbaik" ujar Keyla seraya memeluk adiknya. Lalu Keyla bergantian menuju Ara dan Dani.

"Ara gue pamit dulu ya. Jaga diri loe baik-baik di sini. Maaf kalau selama ini gue banyak salah sama loe" ujarnya pada Ara.

"Iya Key. Gue juga minta maaf kalau ada salah sama loe. Gue pasti kangen banget sama loe Key" sahut Ara seraya memeluk erat sahabat semata wayangnya.

"Dan, makasih atas semua bantuan loe. Gue minta maaf atas nama suami gue, jika dia ada salah sama loe" ujar Keyla pada Dani.

"Nggak Key. Gerald udah gue anggap sebagai saudara gue sendiri, jadi udah kewajiban gue untuk menolong dia maupun keluarganya" jawab Dani.

"Jangan lupa untuk liburan ke sana. Rumah gue selalu terbuka untuk kalian" ujar Keyla pada Ara dan Dani.

"Iya Key, kapan-kapan kita akan main ke sana" jawab Dani.

"Oke semuanya kita berangkat dulu ya"

"Iya Pa"

"Iya Om" sahut mereka barengan.

Keyla dan Papanya masuk ke dalam mobil lalu mulai pergi meninggalkan Indonesia.

**

My Lover's Secret (Completed)Where stories live. Discover now