Part 25

20.1K 590 0
                                    

**

Saat ini Gerald dan Keyla berada di Halim Perdana Kusuma Airport. Mereka check out dari resort pukul delapan pagi tadi.

"Kau ikut mereka. Aku akan menyetir sendiri" ujar Gerald pada sopir nya untuk ikut ke mobil bodyguard nya di belakang. Setelah itu Gerald masuk ke dalam mobil di ikuti Keyla.

Suasana di dalam mobil sangat hening. Gerald fokus dengan menyetirnya, dan Keyla memilih memandangi jalan lewat jendela mobil. Mereka masih canggung satu sama lain setelah pernyataan Gerald kemarin.

Keyla melihat pantulan mobil bodyguard nya yang mengikuti mereka di belakang melalui kaca spion. Entah ini perasaannya saja atau memang instingnya yang tajam, ia merasa mobil di belakang mereka mencurigakan meskipun itu mobil bodyguard nya.

"Al coba loe tambah kecepatan mobilnya" ujar Keyla pada Gerald namun matanya masih fokus mengamati mobil di belakangnya. Gerald yang masih belum curiga hanya menuruti perintah Keyla.

Benar dugaan Keyla, mereka bukan bodyguard nya meskipun mobil itu milik bodyguard nya. Kemungkinan besar para bodyguard nya sudah di sabotase saat di Airport tadi. Karena saat Gerald manambah kecepatan mobilnya, mobil di belakang mereka pun juga menambah kecepatannya. Namun sangat tidak wajar, seakan-akan mereka mengikutinya bukan untuk mengiringi namun memata-matai. Diam-diam Keyla menggenggam sebuah pistol di dalam tas yang ada di pangkuannya.

Gerald yang merasa janggal dengan gelagat Keyla mengikuti arah pandang gadis itu. Mobil bodyguard? Kenapa Keyla menatapnya sampai seperti itu? Pikir Gerald. Belum sempat pikiran Gerald terjawab, tiba-tiba sebuah peluru mengenai kaca belakang mobil mereka. Namun untungnya mobil Gerald anti peluru, jadi kacanya tidak pecah.

"Shittt" umpat Gerald. "Kita di ikuti" ujarnya pada Keyla.

"Gue tahu" sahut Keyla tenang dengan matanya masih fokus memandang mobil di belakangnya melalui kaca spion.

Gerald heran dengan istrinya itu. Mereka di serang sekarang namun dia masih sangat tenang, tidak takut sama sekali. Gadis macam apa dia. Pikirnya.

"Key gantiin gue nyetir. Gue akan urus mereka" ujar Gerald seraya terus menambah kecepatan mobilnya saat beberapa tembakan di luncurkan ke arah mobilnya.

"Loe fokus aja nyetirnya. Gue bisa atasi mereka" ujarnya dengan nada datar namun tidak dengan matanya yang menyorot tajam.

"HEH LOE GILA APA!!!"

"Gue masih waras Al. Udah deh nggak usah cerewet. Loe ganggu konsentrasi gue tahu nggak" ujar Keyla kesal. "Belok kiri!!!" Perintah Keyla.

"Tap-"

"Sekarang Al!!!"

Keyla membuka kaca jendela di sampingnya dan

Dorrrrr dorrrr

Keyla menembak ban mobil musuh mereka, membuat mobil itu oleng dan melambat. Tapi hal itu tak membuat para musuhnya berhenti menembaki mobil Gerald. Meskipun mobil Gerald anti peluru, jika di tembaki terus-menerus tak menutup kemungkinan kacanya akan pecah. Dan itu akan membahayakan mereka.

Keyla menghindari beberapa tembakan musuh yang tertuju padanya. Ia menutup kaca jendela kembali. Sedangkan Gerald masih terus fokus menyetir dan menambah kecepatan mobilnya.

Keyla melihat ke belakang. Mobil musuh mereka sudah tak terlihat kembali. Ia sedikit mendesah lega.

"Mereka udah nggak ngikutin kita lagi" ujar Keyla.

Gerald menatap ke belakang melalui kaca spion. Benar mereka sudah tidak di ikuti lagi. Namun beberapa detik kemudian ia menginjak rem mobilnya mendadak.

My Lover's Secret (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang