Part 39

14.8K 468 1
                                    

**

"Keyla udah ditemukan Dan" ujar Gerald pada Dani yang duduk di hadapannya.

"Syukur deh kalau gitu. Loe jadi melakukan rencananya Al?" tanya Dani memastikan.

"Cepat atau lambat hal ini akan terjadi Dan. Jadi lebih baik kalau kita lakukan sekarang, biar semuanya cepat selesai" jawab Gerald.

"Dan" panggil Gerald.

"Hmm"

"Seandainya rencana kita gagal. Boleh gue minta satu hal sama loe?" ujar Gerald serius.

"Ck apaan sih loe. Nggak usah bercanda deh"

"Gue serius Dan"

"Apaan?"

"Gue minta tolong loe jagain Keyla untuk gue. Loe awasin dia dari jauh. Nggak ada yang bisa gue percaya lagi selain loe Dan"

"Nggak ada orang lain. Loe sendiri yang akan ngejaga Keyla. Bukan gue atau siapapun. Kita harus optimis kalau kita berhasil Al"

"Tapi semua kemungkinan bisa terjadi Dan. Dan jika itu kemungkinan terburuknya kita bisa apa"

Dani menghembuskan napasnya pasrah. "Oke gue janji akan jaga Keyla dari jauh jika rencana kita gagal"

"Makasih Dan"

"Nggak usah ngucapin terima kasih sama gue. Loe udah gue anggap sebagai saudara gue sendiri Al"

Betapa beruntungnya Gerald memiliki sosok sahabat seperti Dani di hidupnya.

Dering ponsel Gerald mengalihkan perhatian dua pria tersebut.

Gerald mengambil ponselnya yang ada di meja lalu mengernyitkan keningnya bingung saat melihat nomor tak dikenal menghubunginya. Ia pun mengangkatnya.

"Halo" sapanya pada orang di seberang sana.

"Halo kawan" sahut seseorang di seberang sana.

"Brian" desis Gerald saat mengetahui siapa yang menelponnya. "Mau apa lagi loe nelpon gue!? Belum puas loe udah bikin Keyla salah paham"

"Wihhh santai dude. Keinginan gue dari dulu cuma satu yaitu ngalahin loe Gerald" balas Brian sinis.

"Kenapa loe nggak langsung bunuh gue aja bangsat!! Kenapa harus ngelibatin Keyla"

"Tadinya ya gue mau ngebunuh loe. Tapi setelah gue pikir-pikir lagi, terlalu mudah kalau loe langsung mati. Jadi gue ubah sedikit rencana gue. Bukan ngebunuh loe tapi ngebunuh Keyla, dengan begitu loe akan mati secara perlahan-lahan" ujar Brian sadis.

"BANGSAT LOE BRIAN!!! KALAU LOE BERANI NYENTUH KEYLA SEUJUNG KUKU AJA. LOE GUE KIRIM KE NERAKA!!!" teriak Gerald emosi.

"Hahahaha silahkan Gerald. Silahkan bunuh gue. Gue pastiin sebelum loe ambil nyawa gue. Loe udah mampus duluan. Camkan itu"

Bippp

Setelah mengatakan itu Brian mematikan sambungan teleponnya.

Brakkkkk

Gerald menendang meja kerjanya frustasi.

"Kita jalanin rencananya sekarang Dan. Kita nggak ada waktu lagi, nyawa Keyla taruhannya"

"Ingat!! Loe panggil polisi kalau kita udah terdesak"

"Siap Al"

Gerald mengangguk "Kita jalan sekarang"

**

Seseorang tersenyum sinis setelah mendapat laporan dari tangan kanannya.

"Umpan kedua sudah termakan. Tinggal menjaring ikannya lalu semua akan selesai. Hahahahaha"

"Gue pastiin kali ini loe akan kalah Gerald"

**

Gerald saat ini sedang perjalanan menuju villa keluarga Albercio untuk menjemput Keyla. Semoga saja Brian belum menemukan keberadaan istrinya itu, sungguh ia sangat khawatir. Ia tak akan memaafkan dirinya sendiri jika terjadi sesuatu pada Keyla.

Gerald menambah kecepatan mobilnya agar lebih cepat sampai. Namun pandangannya teralihkan saat melihat dari kaca spion ada yang mengikutinya.

"Shit!! Gue diikuti" umpatnya, ia pun semakin cepat mengendarai mobilnya, saat jalanan menurun sedikit, ia mencoba menginjak rem mobilnya namun tak bisa. 

Holy shit!! 

Ia yakin mobilnya sudah di sabotase tadi. Oke Gerald tenang dan fokus. Gerald mencoba mengendalikan dirinya sendiri.

"Berengsek loe Brian!" desisnya geram.

Gerald sebisa mungkin mengendalikan mobilnya dan menghindari tembakan yang dilayangkan mobil di belakangnya. Butuh ketenangan dan konsentrasi yang tinggi untuk menghadapi ini semua. Ia mengeluarkan pistol dari dalam saku jasnya lalu mulai menembak ban mobil di belakangnya.

Dorrr

Tepat sasaran. Namun mobil itu masih bisa mengejarnya. Gerald masuk kembali ke dalam mobil dan mengendalikan mobilnya. Hingga saat berbelok di tikungan tajam, mobilnya meleset lalu terperosok jatuh ke dalam jurang.

Duarrrrr

Mobil yang di tumpangi Gerald meledak setelah jatuh ke dalam jurang.

**

Mobil yang mengikuti Gerald tadi berhenti tepat di depan sebuah jurang tempat jatuhnya mobil Gerald tadi. Ia memandang kobaran api di jurang itu dengan senyum sinisnya.

"Gue udah bilang Gerald. Loe bakalan mati duluan sebelum menghabisi nyawa gue. Dan sekarang gue lah pemenangnya. Hahahaha" ujar orang itu yang tak lain adalah Brian. Setelahnya Brian pergi bersama anak buahnya.

**

Dani baru datang ke lokasi kejadian setelah melihat gps Gerald berhenti di sini. Ia terkejut melihat kobaran api di dalam jurang yang berasal dari mobil Gerald.

"Gerald!!!"

"Nggak....nggak mungkin!! Loe nggak usah ngerjain gue Al!! NGGAK LUCU TAU NGGAK!!!" Dani meluruh melihat mobil sahabatnya jatuh dan terbakar di bawah sana. Ia tak menyangka sahabatnya itu secepat ini meninggalkannya.

"Bang Dani udah bang. Kita harus lapor polisi dulu untuk mengurus masalah ini. Ayo bang" ujar salah satu anak buah Dani menuntun pria itu untuk masuk ke dalam mobil mereka. Sedangkan anak buahnya yang lain mencoba menelepon polisi untuk mengatasi semua masalah ini.

"Keyla" gumam Dani pelan.

"Gue harus hubungi Keyla sekarang" ujarnya lalu mulai menelpon nomor yang diberi oleh Gerald sebelum pergi dari kantornya.

**

Keyla yang sedang merenung menghadap jendela kamarnya terkejut saat tiba-tiba Mbok Min masuk ke dalam kamarnya dengan raut wajah panik.

"Non"

"Non Keyla" panggil Mbok Min panik.

"Kenapa Mbok?"

"Ini Non ada telepon" ujar Mbok Min seraya memberikan ponselnya pada Keyla.

"Kalau orang rumah biarin aja. Keyla lagi nggak mau diganggu" tolak Keyla.

"Bukan Non. Ini bukan dari orang rumah. Ini penting Non"

Entah kenapa firasat Keyla tidak enak, menyingkirkan egonya, Keyla mengambil ponsel Mbok Min lalu mulai berbicara pada orang di seberang sana.

"Halo"

"Key" sahut orang di seberang sana. "Ini gue Dani"

"Dani? Sahabatnya Gerald?" tanya Keyla.

"Iya gue sahabatnya Gerald"

"Kalau loe cuma mau ngebujuk gue buat pulang, percuma, gue belum ingin pulang sekarang" ujar Keyla telak.

"Nggak Key bukan itu"

Keyla mengernyitkan keningnya bingung.

"Gerald Key. Dia ..."

"Kenapa?" sahut Keyla mulai tak sabar.

"Gerald ... Gerald kecelakaan Key. Mobilnya masuk ke jurang lalu meledak"

Deg

**

My Lover's Secret (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang