First

6.5K 562 63
                                    

"Woy, sialan! Riko!"

Masih pagi hari, dan Ron sudah mencak-mencak di koridor sekolah. Remaja laki-laki dari kelas XII IPS 05 itu mengikuti Riko kemanapun pemuda itu melangkah.

Tidak, Ron tidak sedang mengejar hutangnya yang dibawa kabur oleh Riko atau karena Riko yang di pagi hari sudah menanyakan tentang tetangganya itu.

Hanya satu yang Ron inginkan; janji Riko. Dan juga tanggung jawab dari pemuda itu.

"Kenapa, hm? Gue udah konfirmasi kemarin, kan?" Riko menghentikan langkahnya, kemudian berbalik menghadap Ron yang juga ikut berhenti karenanya.

"Gue ga ngeharapin kayak gitu, gue minta lu tanggung jawab, Rik!"

"Gue 'kan udah tanggung jawab,"

"Belum."

"Udah,"

"Belum, Rik."

"Udah, Siswanto Junior."

"Lo...!"

Ron sudah berjalan mendekati Riko. Memperkecil jarak yang ada di antara mereka. Dasi yang dipakai pemuda yang sedikit lebih tinggi darinya itu ia tarik.

Manik jati milik Ron sudah benar-benar mengobarkan kemarahan.

.
.
.

-Sorry-
A Snacking FanFiction

Written by: Akasa_75

Pairing: RikoXRoni
All characters is Abiguellix's

Enjoy :)

.
.
.

"Gue serius, Rik. Gue salah apa, sih, sama lo?"

Ron masih menatap nyalang Riko dari dekat. Ya, emosinya tengah memuncak sekarang.

Lebih tepatnya, emosinya sudah mencapai puncak kala seorang kakak kelas menggodanya saat di kantin tadi. Serius, secepat itukah rumor tentangnya menyebar?

Ron tentu tak mau bernafas dibawah bayang-bayang rumor itu. Ia masih ingin bebas.

Bagaimana bisa ia berkencan dengan seorang gadis, saat ini? Rumor tentangnya bahkan sudah menyebar ke seluruh sekolah.

Dan penyebab semua ini adalah laki-laki di hadapannya ini, Yerikho Gunardi. Dia harus bertanggung jawab.

"Salah lo ke gue? Ga ada, Ron." jawab Ketua Heksagon itu enteng sambil melepaskan pegangan Ron pada dasinya.

"Terus? Apa susahnya buat konfirmasi, sih?! Gue ga tahan, bahkan tadi ada anak kelas lain godain gue, Rik."

"Hah? Pfftt.. Hahahah!" Riko tertawa keras mendengar pengakuan Ron, "bukannya bagus? Nanti lo bisa melepas masa jomblo 'kan?"

"Garing, Rik. Sumpah." Ron menatap Riko datar.

"Gue juga ga ngelawak, kok,"

Riko menatap Ron intens, memperhatikan seluruh lekukan wajah pria yang lebih pendek beberapa centi darinya itu. Mengingat-ingat bagaimana semuanya berakhir seperti ini.

Ron sendiri balas menatap Riko. Namun, tatapan yang ia berikan tak sama dengan tatapan yang Riko arahkan padanya. Ada kemarahan berkilat dalam manik jernih Ron.

"Riko?"

Sebuah suara menyadarkan keduanya bahwa mereka berdua dalam posisi yang sangat ambigu--saling menatap satu sama lain.

Sorry [Snacking/RiRon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang