Last

3.4K 332 71
                                    

"Eh? Kak Iko kenal Kak Oni?"

Suara dari Ricky menghancurkan keheningan--yang sedikit canggung--antara Ron dan Riko. Riko dengan cepat langsung mengangguk dan menjawab, "Kak Oni kan pacarnya Kak Iko~"

Ricky menatap Ron dan Riko bergantian. Seolah bocah kecil itu sedang mencerna apa yang dikatakan Riko barusan.

"Ga boleh!" teriak Ricky lantang sambil memeluk kedua kaki Ron. "Kak Oni punya Iky!!"

Ini anak kecil kayak tau arti pacaran aja.. Ron mengusap wajahnya pelan.

Riko yang tak bisa membaca situasi justru langsung berdiri dan memeluk Ron dari belakang untuk menggoda Ricky, "Ga boleh, Kak Oni itu punya Kak Iko!"

Lah bapak ngomong apaan yak? Emang udah dikonfirm?

Ron menghela napas singkat, kemudian ia langsung melepaskan pelukan Riko dan menggendong Ricky yang masih lengket di kakinya. Begitu sepenuhnya digendong Ron, Ricky langsung menatap Riko dan menjulurkan lidahnya.

"Kak Oni sayangnya sama Iky bweeeekk!" ejek anak berusia empat tahun itu pada Riko.

Riko langsung mencubit pipi Ricky yang berada dalam gendongan Ron itu dengan gemas. Begitu selesai dicubiti, Ricky langsung menggembungkan kedua pipinya, dia marah. Ron tertawa sambil mencium gemas pipi kanan Ricky yang sedikit memerah akibat cubitan Ron.

"Huhu.. Ga mau pulang ama Kak Ikoooo!!" Ricky menyembunyikan wajahnya di leher Ron, sedangkan Ron sendiri hanya mengusap pelan surai hitam anak itu.

"Jail banget sih lo, hahaha," ucap Ron pelan kepada Riko. Riko hanya cengar-cengir tidak jelas. Bagaimanapun, ia tak berencana membuat Ricky merajuk seperti ini.

Riko mencoba mengelus punggung Ricky perlahan, "Iky pulang yuuukkk~? Nanti dicari papa di rumah lho.."

"Gamau! Maunya pulang ama Kak Oni!" Ricky justru semakin mengeratkan pelukannya pada Ron. Ron yang dipeluk seperti itu hanya pasrah sembari melempar pandangan pada Riko.

Riko sendiri cukup bingung bagaimana harus membujuk Ricky agar mau pulang. Adik sepupunya yang satu ini memang keras kepala!

Ricky mulai bergerak-gerak dalam gendongan Ron, paham akan kode dari anak itu, Ron pun langsung menurunkan Ricky dari gendongannya. Anak itu masih merajuk rupanya.

Ron berjongkok menyetarakan tingginya dengan Ricky, "Iky pulang sama Kak Riko, ya?"

Ricky hanya menggeleng. Riko memutar matanya jengah, "Nanti Kakak beliin es krim, ayo pulang ya.."

Sepertinya bujukan Riko sedikit berhasil. Ricky membalikkan badannya menatap Riko dengan penuh harap. Namun sedetik kemudian ia kembali merajuk.

"Tapi Kak Oni ikut yaaa?" rengeknya pada Ron yang dijawab dengan sebuah senyuman kaku.

"Kan udah ada Kak Riko, Kak Roni ga usah ikut, ya?" Dengan hati-hati Ron usap pucuk kepala Ricky.

"Tapi tadi Kak Oni udah janji," Bocah itu kembali cemberut.

Ron menoleh pada Riko, meminta pendapat darinya. Riko sendiri justru mengiyakan perkataan Ricky, ia tak mau lagi berlama-lama di sini hanya karena Ricky yang tak mau dipisah dengan Ron.

Dasar bocil manja!

Ron menghela napas singkat, ia kemudian bangkit berdiri.

"Ya udah, Kakak ikut. Tapi syaratnya langsung pulang, ya? Ga usah mampir beli es krim,"

.
.
.

-Sorry-
A Snacking FanFiction

Sorry [Snacking/RiRon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang