Bagian Dua puluh

2.7K 114 20
                                    

“Keluarga adalah harta yang paling berharga

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Keluarga adalah harta yang paling berharga.”

🍁

Dor!

"Angkat tangan! Kalian sudah kami kepung!"

"Sial, kita dijebak," desis laki-laki yang memegang Shila. Melihat keadaannya lengah, gadis itu langsung menyikutnya dengan keras sampai dia terlepas.

Richa dan Eonni juga tak tinggal diam, keduanya menginjak lelaki yang memeganginya itu. "Bocah sialan!" jeritnya kesakitan.

Anak buah Pak Kevin berserta beberapa polisi ikut meringkus dua lelaki itu, bersamaan dengan Pak Andreas dan Pak Julian yang sudah ditangkap juga. Malam ini kelima remaja itu berhasil menangkap seorang mavia yang berkedok kepala sekolah seperti Pak Andreas.

"Anak-anak, bapak berterima kasih banyak sama kalian. Tapi, kejadian ini kalo bisa jangan kalian ulangi tanpa pengawasan orang ahli, takutnya kalian terluka," pesan Pak Kevin sebelum berpamitan.

Sementara itu Shila memeluk Richa yang kini menangis dengan tubuh bergetar. Gadis itu melepaskan hoodie yang dia kenakan dan memakainya untuk Richa. "Kita pulang, ya? Enggak ada pergi pergi lagi kayak gini."

"Kalian cewek-cewek biar gue yang anterin aja, soalnya Dava sama El itu beda arah sama kita," interupsi dari Joey membuat semuanya mengangguk. Mereka pun berpisah di sana dan pulang ke rumah masing-masing.

🍁

"Ngapain kamu bawa dia ke sini lagi?Bukannya dia lebih bahagia bersama keluarga barunya?"

Kedatangan Richa yang dibawa pulang oleh Shila memang membuat Ayah Ahmad marah besar. Dia masih kecewa dengan sikap putrinya beberapa waktu lalu yang seolah mengatakan jika dirinya tidak bisa membahagiakan keluarga.

"Ayah, dengerin Shila dulu," pinta Shila dengan memohon.

"Shila, jangan sakitin hati Ayah lagi dengan sikap kamu. Cukup dia aja yang bersikap seperti itu."

"Ayah." Kini giliran Bu Minah yang bersuara. Wanita itu merasakan hatinya perih melihat kondisi Richa yang berantakan.

Shila mendekati Ayah Ahmad dengan wajah memelas. "Ayah, kita cuma dijebak. Laki-laki yang mau ngerawat Richa itu mucikari. Dia emang nyari remaja buat diperjual belikan jasanya," jelasnya dengan lemah lembut untuk meredam emosi pria itu.

Ayah Ahmad langsung bereaksi, dia memukul tembok di sampingnya untuk meluapkan kemarahannya. Untung saja anak-anak panti telah tertidur dan tidak melihat kejadian ini.

"Ayah," panggil Richa yang kini bersimpuh di kaki Ayah Ahmad. "Maafin Richa, maaf."

"Kamu udah paham, kan, sekarang? Enggak ada yang mau baik sama kita kecuali keluarga sendiri. Kamu liat? Untung saja kamu tidak jadi dijual oleh mereka."

Kisah Shila [TAMAT]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz