Bagian Dua puluh Satu

2.5K 99 0
                                    

"Kenyataan memang selalu mengejutkan semua orang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kenyataan memang selalu mengejutkan semua orang."

🍁

"Woi!" Tanpa rasa berdosa, seseorang merangkul bahu Shila. Hampir saja gadis itu mengeluarkan bogemnya jika orang itu tidak lebih dulu menghindar.

"Ampun, Shil," ujar Joey yang menyilangkan kedua tangan di depan wajahnya.

"Lo, sih! hampir aja gue tonjok." Shila merapikan almamater sekolahnya, tak lupa dia memicingkan matanya.

Joey mengelus dada dengan raut wajah memelas. "Sadis lo, Shil," katanya.

Shila berdecak, punya dosa apa dirinya harus mendapatkan teman seperti ini, sejak kecil pula. Mengabaikan Joey yang masih bersikap dramatis, gadis itu melanjutkan perjalanan menuju kelasnya yang tinggal beberapa meter lagi.

Selama di koridor ini pun, Joey sibuk menggoda siswi yang lewat. Mau direspons atau tidak, misinya tetap harus dijalankan. Memang jiwa playboy-nya akan terpanggil saat melihat manusia berjenis kelamin perempuan.

"Pagi semua," sapa Shila saat masuk kelas.

"Ututututu, bebeb gue, sini-sini sama mama." Eonni berlari ke arah Shila, mencubit pipi gadis tanpa rasa kemanusiaan.

"Sakit, woi!" cegat Shila yang berusaha menghindar.

"Masih pagi udah marah-marah, enggak tau apa? gue kangen banget," rengek Eonni yang memeluknya dari samping.

"Lebay lo," ketus Shila, ada-ada saja pikirnya. Tidak Eonni, tidak Joey, keduanya membuat dia pusing.

"Eh, btw gimana masalah kemarin? Udah kelar, kan?" Joey yang memang dimintai tolong kemarin, buka suara tentang masalah kemarin.

"Semuanya udah beres. Cuma ... Richa belum siap ke sekolah, masih trauma kayaknya."

"Iya, sih, gue juga bakalan kena mental kalo digituin," sambung Eonni.

"Lo kena mental? Yang ada mereka kena mental karna nyulik lo." Joey terbahak setelah mengatakan itu. Tidak tahu saja bagaimana merahnya wajah Eonni karena marah. Tak lama setelah itu, tawa Joey tergantikan dengan pekik kesakitan karena rambutnya di jambak Eonni.

"Temen gue enggak ada yang bener," desis Shila melihat kelakuan mereka.

"Diberitahukan kepada seluruh siswa-siswi Purnama High School untuk berkumpul di lapangan upacara."

Mendengar pengumuman dari ruang informasi, semuanya terdiam termasuk Joey dan Eonni yang sejak tadi masih kejar-kejaran.

"Eh? Kenapa tuh?" Kasih berceletuk mewakili semua orang.

"Kayaknya ini menyangkut masalah Pak Andreas, deh. Kuy lah ke lapangan," seru Joey yang bersemangat.

Semuanya turun ke lapangan, termasuk Shila dan teman-temannya tadi. Di lift, mereka bertemu Dava dan El, dan akhirnya turun bersama. Sesampainya di lapangan, kelimanya berusaha membelah kerumunan yang sudah berbaris. Di sana mereka mereka melihat jelas wajah bingungnya pada siswa-siswa Purnama's high school lainnya.

Kisah Shila [TAMAT]Where stories live. Discover now