Bagian Dua Puluh Sembilan

2.4K 89 0
                                    

“Hanya ada dua pilihan, kembali berjuang bersama mereka atau berbahagia sendirian

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

“Hanya ada dua pilihan, kembali berjuang bersama mereka atau berbahagia sendirian.”

🍁


Matanya mengerjap, berusaha menyesuaikan intensitas cahaya yang masuk. Gadis dengan rambut hitam panjang itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Hampa, putih dan sunyi, itulah yang dia lihat sekarang ini. Dengan perlahan, Shila bangun dari rebahannya. Dia tidak tahu ini di mana dan bagaimana caranya dia tersesat di sini. Satu-satunya yang dia ingat adalah ... dia menyelamatkan papanya dari tembakan.

“Halo! Ini di mana?” jerit Shila. Gadis itu terdiam sejenak, lalu meraba punggungnya yang tidak memiliki bekas apa pun. Ini semakin aneh, apa duitnya telah berada di alam lain?

“Apa ada orang?”

Shila kembali terdiam, yang terdengar hanya gema dari suaranya sendiri. Dia menjadi kalut dan ... sedikit takut.

“Shila.”

Shila berbalik saat mendengar suara itu, tetapi tidak ada orang. Gadis itu kembali memutar badannya, sayang tidak ada orang selain dirinya. Lantas, siapa yang berbicara tadi?

“Shila,” panggil orang itu. Setelah di dengar dua kali, ternyata itu suara perempuan.

“Siapa itu?” tanya Shila, waspada.

“Seseorang yang dekat dengan kamu.”

“Siapa? Hei! Siapa kamu?”

“Shila." Seorang perempuan mendekat, dan Shila bisa melihat wajah perempuan itu yang ... mirip dengannya?

"Kamu ...." Ucapan Shila terhenti melihat wanita itu terus mendekatinya, sekeliling wanita itu tampak cahaya putih yang menyelimuti.

"Shila," panggilnya terus-menerus, wanita itu tidak mengatakan kalimat lain.

“Apa kamu bisa membantuku? Bantu aku keluar dari sini."

“Ingin sekali pulang, ya?”

“Iya, aku ingin pulang. Bisa?" pinta Shila dengan lirih. Dia berharap wanita itu bisa membantunya.

“Tidak ingin tinggal di sini? Bersamaku?”

"Kamu siapa?" tanya Shila, perlahan mendekati wanita itu, berusaha menggapainya, tetapi tidak bisa.

"Kamu bisa memelukku saat sudah berada di sini, sayang."

“Maaf, tapi aku punya keluarga yang menungguku. Aku ingin kembali saja."

Kisah Shila [TAMAT]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz