08. Tantangan dari Dean

24.5K 926 12
                                    


Dibalik seseorang yang selalu ceria, ia pasti menyimpan sejuta kesedihan didalam hatinya.

•••

Setelah kemarin Lea datang ke markas Geravald dan mengetahui cerita masa lalu Dean, ia jadi sering bertemu dengan Dean ataupun teman-temannya tak lupa Freya. kadang Lea menangkap basah gadis yang sedang membuntuti atau bahkan menatap Arion dari jarak jauh itu sekalipun.

Dan sekarang Freya bersama Lea menghabiskan jam istirahat untuk mengobrol sekaligus mengisi perut kosong mereka.

"WAH, KAK FREYA DI AJAK KE SANA?!" teriakan heboh Freya mengundang tatapan siswa lain dikantin.

Lea refleks menutup mulut Freya dan menyuruh gadis itu untuk diam.

Freya terkekeh dan menyatukan kedua tangannya seperti seseorang yang sedang memohon maaf, "Sorry kak Lea, Freya kebiasaan."

Lea mengangguk dan melanjutkan kegiatan makannya, namun perhatiannya teralihkan karena Freya yang tiba-tiba tersenyum senang seperti orang lagi kasmaran.

"Kenapa lo senyum sendiri gitu?" tanya Lea. Freya terkejut dan melihat Lea sambil menggeleng.

"Ada gebetan kak." pantas saja. Lea menoleh dan mendapati geng Geravald lengkap dengan Dean, Arion, Bima dan Kefan.

Dean merasa ada yang memperhatikannya sedari tadi dan benar saja ternyata Lea diseberang sama sedang duduk bersama Freya tengah melihat dirinya dan dengan percaya dirinya Dean melemparkan wink kepada Lea.

Lea terkejut dan bergidik jijik. Kayaknya Lea lebih sering bergidik sejak Dean muncul dikehidupannya yang monoton.

Sedangkan Freya gadis itu tetap fokus menatap Arion sampai tidak sadar makanannya mulai dingin.

Andai saja Arion seperti Dean pasti Freya senang sekali. Namun Freya sadar bukan Arion namanya jika tidak dingin, kasar dan misterius.


•••


Akhir pekan ini Lea hanya dirumah mengurung diri dikamarnya atau memainkan sosmed. Ia tidak tau harus melakukan apa sedangkan orang lain sibuk bertamasya ria di hari libur seperti sekarang.

Bi Darmi juga sudah pulang dari kampung dan melakukan tugasnya kembali setidaknya Lea tidak sendirian dirumah itu lebih baik.

Selagi menatap langit-langit rumah benda persegi panjang yang ia taruh di samping berbunyi terpampang nomor tak dikenal menghubunginya.

Tak ambil pusing Lea mengangkat telfon dari seseorang tersebut.

"Lea lo free nggak?"

Suara berat dan serak membuat dahi Lea berkerut, siapa ini kenapa suaranya sangat familiar ditelinga Lea.

"Ini siapa sih, ada keperluan apa?" tanya Lea balik. Terdengar decakan dari seberang sana.

"Lagi-lagi lo nggak ngenalin gue, ini gue Dean." mendengar ungkapan itu Lea hanya membalas jawaban Dean dengan sangat singkat.

"Oh."

"Singkat banget, gue ngomong pakai rumus persegi panjang lho." keluh Dean.

Not a Cool Bad Boy [SELESAI]Where stories live. Discover now