29. A Lie

14.4K 562 22
                                    


| Not a Cool Bad Boy |

29. A LIE



'satu saja kebohongan, bisa membuat semuanya
berubah dalam sekejap.'

•••


h a p p y  r e a d i n g ✨


Sore ini Bima, Kefan dan Arion sedang nongkrong sembari memakan sate di kedai gerobak milik seorang pria paruh baya yang memang mereka sudah berlangganan dan wajib datang setiap berkunjung ke rumah Dean.

"Yo, udah lama nunggu? sorry tadi gue jemput bokap gue ke bandara." Dean muncul dan langsung duduk di kursi kayu panjang.

"Carissa pulang bro?!" ucap Bima kegirangan.

"Kenapa? ada urusan apa lo sama adek gue," kata Dean tajam.

"Yaelah, posesif banget sih, gue sama Carissa kan juga udah kayak kakak-adek," balas Bima tak mau kalah sambil mencebikkan bibirnya.

"Awas lo sampe macem-macem," ucap Dean memperingatkan.

"Iya bro, iya, astagfirullah." Bima memutar bola matanya malas lalu mengambil setusuk sate ayam dihadapannya.

Dean ikut mencomot sate ayam yang sebenarnya adalah milik Arion, bahkan Arion sendiri hanya kebagian satu tusuk saja.

Dasar teman kurang ajar, batin Arion menghembuskan nafas kasar.

"Bro, lo nembak Lea ya?" tanya Kefan tiba-tiba.

"Hah? iya kemaren. Gue nembak Lea juga terpaksa," jawab Dean santai.

"Terpaksa gimana maksud lo?" tanya Kefan kembali.

"Levin mata-matain kita, gue curiga karena Lea ada di sekitar markas, yaudah gue tembak aja biar levin nggak gangguin Lea lagi," jelas Dean.

"Tapi bro, kalo Lea tau dia bakal kecewa," kata Bima menimbrung.

"Gue bakal jelasin, simpel." Dean kembali.

"Jangan sampai menyesal di kemudian hari," ucap Arion.

Dean mengerutkan keningnya, "Maksud lo?" tanyanya.

"Nggak papa, gue duluan. Lo yang bayar ya," ucap Arion tersenyum tipis lalu berlalu.

"KOK GUE SIH! WOY!" jerit Dean.

•••

"Dean! Sepeda gue! Ya Allah." Bima berteriak mengejar Dean yang terus mengayuh sepedanya.

Sudah dari setengah jam yang lalu lelaki berjambul itu meminjam sepeda Bima namun masih belum berhenti dan tetap ngotot untuk berkeliling komplek.

"Bentar Bim, seru tau," ucap Dean terkekeh senang.

"Gila lo, kayak bocah baru bisa naik sepeda aja," balas Bima yang memutuskan untuk berhenti dan duduk sembarang di trotoar, hari mulai senja dan ia harus segera pulang sebelum sang bunda mengomel.

Not a Cool Bad Boy [SELESAI]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ