12. Geravald

19.4K 802 5
                                    


Cuman mereka satu-satunya orang yang bikin gue nyaman.
- Geravald

•••


Markas Geravald.

Tempat bersantainya para anggota-anggota mereka yang bolos sekolah. Seperti Dean dan teman-temannya saat ini, Kefan sedang bermain game di handphonenya sementara Bima terus saja menjahili Arion. Dean duduk dengan kaki kanan terangkat ke atas kursi memandang kosong halaman depan.

"Arion kata Kefan lo udah baikan ya sama Freya? Cieee." goda Bima.

Sejujurnya Arion ingin sekali menonjok wajah Bima sekarang tapi ia tahan karena tangannya terlalu berharga untuk menonjok pria malang itu.

"Gue nggak pernah baikan." kata Arion.

"Terus, kemaren yang gue liat cuman mimpi gitu?" sahut Kefan menghentikan aktivitasnya bermain game.

"Dia yang nggak tau diri." ekpresi Arion memang datar namun terlihat jelas ia menunjukkan kebencian dari matanya.

"Parah. Di ambil orang baru tau rasa lo." kata Dean ikut nimbrung.

"Gimana kalau Freya buat gue aja?" tanya Kefan pada Arion. Bima dan Dean tertawa menanggap ucapan Kefan hanya sebuah jokes belaka.

"Kenapa nanya gue?"

"Ya nggak papa sih." kata Kefan.

"Fan mendingan lo mundur deh, kabarnya Freya lagi deket sama orang." ucap Bima mengompori Arion.

"Cakep nggak tuh, Pasti cakep gue kan?" kata Kefan percaya diri.

"Iya masih cakep lo daripada dia, kalo diliat dari rumah semut." ucap Bima tertawa. Dean hanya tersenyum mendengar ucapan Bima yang membuat Kefan mendengus kasar.

"Berarti nambah dong saingan lo bro." Dean merangkul Arion disampingnya tetapi cowok itu menepis rangkulan Dean dan memilih fokus pada handphonenya.

"Bodo." kata Arion tidak mau tau.

"Serah lo." ucap Bima menanggapi perkataan Arion.

Terjadi keheningan diantara mereka setelah rangkulan Dean ditepis oleh Arion, Kefan dan Bima sedang membuat kopi untuk mereka sementara Arion menyumpal telinganya dengan earphone.

Dean mengintip playlist lagu yang diputar Arion. Terlihat jelas disitu terpampang lagu fenomenal akhir-akhir ini.

A Whole New World, batin Dean akhirnya tawanya pecah seketika.

"Lo suka juga lagu kayak gitu."

"Berisik." ucap Arion dingin.

"LAGU APAAN BOS?!"

Bima datang dengan berteriak membawa secangkir kopi yang masih panas sehingga terlihat asap mengepul diatas cangkirnya.

"Tanya sendiri sama orangnya." ucap Dean.

"Nggak ah tatut ama babang Arion." jawab Bima dengan aksen anak kecil.

"Najis lo." Sahut Kefan dari belakang.

"Sksk gue lah!" kata Bima mencebikkan mulutnya.

"Sksk apaan tuh, Bahasa alien kah?" tanya Kefan polos.

"Suka-suka gue lah!" jawab Bima ngegas.

"Santai ngegas mulu lo." Sahut Dean menutup telinganya.

Bima mengabaikan teman-temanya dan memilih menikmati secangkir kopinya, hari ini mereka memang sepakat untuk bolos sekolah dan nongkrong di markas yang pastinya aman karena cukup jauh dari sekolah.

Arion melepas earphone-nya dan menaruh handphone miliknya diatas meja kayu mereka.

Dean melirik Arion yang sekarang sudah menatapnya datar, kadang Dean berfikir Arion ini manusia atau makhluk lain wajahnya rupawan menjadi idaman para wanita namun sikap dan prilakunya sering menyakiti banyak orang termasuk Freya

"Gue dapat informasi tentang kejadian Lea kemaren." ucap Arion tiba-tiba.

"Informasi apa?" sahut Dean ingin tau.

"Yang pasti lo kenal siapa orangnya." kata Arion membuat Dean berfikir keras.

•••


"Tuan putri."

Lea terkejut dan menoleh mendapati Dean sudah berada disampingnya, jantungnya hampir saja copot oleh kehadiran Dean yang tiba-tiba.

"Gue Lea bukan tuan putri." ucap Lea jutek.

"Tapi lo kan tuan putri di hati gue." kata Dean gombal.

"Idih nggak mau, najis."

Lea memasang wajah juteknya berharap Dean segera pergi dari sini.

"Mau kemana tuan putri, bawa buku banyak banget?" tanya Dean.

"Mau ke perpustakaan, sana lo pergi aja." usir Lea pada Dean.

"Masa gue diusir, kebetulan gue juga mau ke perpus. Gue bantuin ya." ucap Dean, modus. Lelaki itu mengambil sebagian buku paket untuk dibawanya tak menghiraukan tatapan kesal Lea.

"Mukanya santai aja nanti gue tambah suka gimana."

"Amit-amit." Lea memutar bola matanya kesal.

"Amit-amit atau amin-amin?" goda Dean lagi pada Lea sambil tertawa.

Lea membuang mukanya dari Dean lebih baik ia cepat-cepat sampai perpustakaan daripada berduaan dengan makhluk dari planet antah-berantah ini.

"Lea, gue dapat informasi tentang kejadian lo beberapa hari lalu." ucap Dean tanpa basa-basi Lea beralih meatap Dean penasaran.

"Lo dapat darimana?" tanya Lea.

"Dari Arion."

"Tapi ngomonginnya jangan disini," lanjut Dean.


TBC

Halohaa maaf ya kalau part kali ini pendek huhu T.T

Jadi gimana part kali ini?

See you...

Follow IG
@geravald_

Not a Cool Bad Boy [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang