18. Kembalinya Sang Mantan

15.9K 660 6
                                    


| Not a Cool Bad Boy |

18. KEMBALINYA SANG
MANTAN



'Mengapa kau datang disaat aku mulai melupakan semua kenangan itu?'

•••


Lea duduk di bangku taman sekolah sambil mengayun-ayunkan kakinya, hari sudah mulai gelap bahkan sekolah sudah sepi tidak ada murid di sekitarnya kecuali dirinya sendiri.

Kebiasaan Lea ketika mempunyai masalah adalah menyendiri untuk waktu yang cukup terbilang lama.

Lea menghela napas panjang, ia tidak menyusul Dean karena tahu lelaki berperawakan tinggi itu butuh waktu sendiri.

Ia beranjak dari duduknya dan memutuskan untuk pulang ke rumah daripada terus meratapi permasalahan ini, sebaiknya ia harus menyiapkan mental agar semuanya cepat selesai bagaimanapun tidak ada yang salah disini baik Dean maupun dirinya.

"Gara-gara lo!"

Lea menoleh melihat Winni berdiri sekitar satu meter darinya, gadis itu tersenyum smirk sembari melipat kedua tangannya didepan dada.

"Sekarang Dean marah gara-gara lo," tuduh Winni pada Lea.

Lea masih diam berusaha tidak menanggapi omongan Winni.

"Coba kalo lo nggak ada di hidup dia, pasti sekarang dia bahagia sama gue,"

Winni dengan percaya diri berkata Dean akan bahagia bersama Winni jika Lea tidak ada didalam hidup lelaki itu. Bolehkan Lea berteriak bahwa daro awal ia sendiri tidak ada niatan sama sekalo untuk masuk ke dalam hidup Dean, malah Dean sendiri yang masuk dan menganggu hidup tenangnya.

Lea terkekeh, mendengar ucapan Winni yang sangat lucu di telinganya.

"Maaf, gue nggak punya waktu," kata Lea berjalan meninggalkan Winni namun dengan kasar perempuan berambut hitam legam itu menarik tangannya.

"Heh, gue belum selesai ngomong ya!" teriak nya pas disamping telinga Lea.

Lea meringis ketika tangannya ditarik dan mencoba melepas cengkraman Winni yang akhirnya berhasil membuat Winni tersungkur ke tanah.

"Jangan cari masalah sama gue," kata Lea menatap sinis Winni.

"Harusnya gue yang ngomong gitu!" sentak Winni bangkit sambil memegang tangannya yang lecet akibat tersungkut tadi.

"Bahkan hidup lo dari dulu emang nggak pernah bahagia kan? sampai di bully cuman gara-gara ngejar cowok yang nggak pernah peduli sama lo kan?" ucap Winni.

Memang benar apa yang dikatakan gadis itu tentang dirinya, Lea di masalalu adalah orang yang dengan bodohnya mengejar seseorang untuk mendapatkan secuil hatinya, siapa lagi kalau bukan Levin.

Malah gara-gara usaha mati-matianya demi Levin, cowok itu membully dirinya secara fisik dan juga mental, apalagi Levin pernah menyebarkan fitnah tentang Lea.

"Ya, emang benar. Setidaknya gue bisa belajar dari pengalaman itu."

Lea berbalik berjalan meninggalkan Winni yang kesal. Mata Lea berkaca-kaca menahan tangis mendengar perkataan Winni membuat memorinya memutar kenangan yang cukup membuat hatinya hancur.

Not a Cool Bad Boy [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang