13. Markas

18K 798 2
                                    


| Not a Cool Bad Boy |



Ini bukan kebetulan, tapi takdir tuhan.
- Dean.

•••


Hari ini kedua kalinya Lea berkunjung ke markas Geravald. Sudah ada Dean, Arion dan Bima disini kecuali Kefan. Cowok itu berpesan pada Bima bahwa tidak dapat datang karena acara keluarga.

Suasana tambah awkward ketika semua terdiam dan hanya memandang Lea. Sebenarnya gadis itu risih akan tatapan tiga cowok didepannya namun ketika mengingat dimana ia berada Lea diam tidak mau protes dan memasang wajah juteknya.

"Wajah lo gitu amat Le. Gue takut lama-lama liat nya." sahut Bima mendadak.

Lea mendelik kepada Bima lalu bersidekap dengan muka masam. Gadis berkuncir kuda tersebut terlihat kesal dengan ucapan Bima yang menunjukkan wajah tanpa dosanya. Benar-benar menyebalkan.

"Gausah di liat selesai kan." balas Dean. Bima merasa terpanggil dan menoleh pada teman nya yang rada-rada bobrok.

Bima melirik Dean dan berkata, "Iya, gue tau kok lo nggak mau Lea di lirik cowok lain." goda Bima sambil nyengir.

Dean mengangguk-anggukan kepalanya, "Baguslah kalo lo ngerti."

Lea tercengang mendengar perkataan Dean.

"Idih, lo siapa gue sih?" ucap Lea.

"Gue calon pasangan sehidup semati lo lah." Dengan bangganya Dean berucap sembari tersenyum senang.

"Tapi gue nggak mau." tolak Lea.

Apakah ini sebuah karma untuk Dean yang selalu menolak pernyataan cinta gadis-gadis populer disekolahnya.

"Udah woi, ini kapan mulainya. Gue habis ini ada urusan." ucap Bima sok sibuk.

"Mau kemana lo?" ucap Arion yang sedari tadi diam saja.

"Waduh, bang Arion ngomong juga lo bro." ucap Bima senang akibat Arion yang tidak bersuara, akhirnya mengucapkan kata-kata walaupun sedikit.

"Gue nanya." kata Arion.

"Iya, iya. Gue habis ini mau nonton sama seseorang." kata Bima kegirangan.

"Lo kan jomblo." ejek Arion, sudut bibir lelaki itu berkedut.

"Parah lo bro, temen sendiri dikatain. Coba bantu gitu biar gue dapat cewek." ucap Bima kesal.

"Udah, ini kapan mulainya? Bacot mulu lo pada." kesal Dean menatap tajam Bima.

"Santai bos." kata Bima sambil mundur teratur untuk duduk manis disalah satu kursi.

Dean beralih pada Arion yang mulai berbicara.

"Lo udah cari tau siapa orangnya?" tanya Arion.

Lea melirik Dean dan Arion, apakah Arion sudah mengetahui siapa pelakunya?

"Kalian udah tau?" tanya Lea tiba-tiba, untuk masalah ini ia tidak bisa diam saja. Mengingat bagaimana ia tersiksa seharian kemarin.

"Gue belum tau." kata Dean

"Lo belum tau? Bukannya udah gue kasih tau." ucap Arion

"Ada apa ini woi? Kok nggak kasih tau gue!" Sahut Bima.

"Diam dulu, Bim." balas Dean dengan wajah sangarnya.

"Ish, gue kan mau tau. Jangan-jangan kejadian Lea kemaren?" kata Bima tiba-tiba, "Gue tau kok siapa pelakunya." ucap Bima.

Dean dan Lea tersentak merasa terkejut dengan ungkapan Bima tadi, hanya Arion yang diam.

"Iyalah kan bang Arion yang kasih tau, bener kan bro?" kata Bima nyengir dan bergelayut manja di lengan Arion, cowok berwajah datar itu menepis tangan Bima.

"Lo mah jahat sama gue." protes Bima mencebikkan bibirnya, "Dean, harusnya lo udah tau siapa pelaku nya." kata Bima.

"Winni."

Dean terdiam menatap kosong tanah di bawahnya. Tidak mungkin, bagaimana dia bisa kembali.

Dean menggeleng.

"Winni, adek kelas itu kan?" sahut Lea.

Arion menatap tajam pada Bima, padahal mereka sudah berjanji untuk tidak memberi tahu Dean soal ini. Kecuali lelaki itu mencari tau sendiri.

Bahwa dia sudah kembali.




.
TBC

Mina aidin wal faidzin selamat hari raya idul fitri semua.

Kira-kiran winni itu siapa ya? Kok Arion kayak langsung gitu setelah dengar nama Winni.

Hm.

Follow IG
@geravald_




Not a Cool Bad Boy [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang