Part 17

1.5K 181 1
                                    

Hari ini, Seok Jin akan mengikuti perlombaan renang antar sekolah.

Ia sudah bersiap sejak satu jam yang lalu. Yang ia harapkan saat ini adalah kehadiran Jisoo. Walaupun kemungkinan besar Jisoo tidak akan datang.

20 menit lagi, perlombaan akan segera dimulai. Sejak tadi, mata Seok Jin menjelajahi bangku penonton.

Tapi, sosok yang ia harapkan tidak muncul. Ada sedikit kekecewaan memang, tapi ia bisa mengerti.

Jisoo bilang, hari ini ibunya akan datang. Itu artinya Jisoo tidak akan keluar kamar sampai ibunya pergi.

Itulah yang Jisoo ceritakan padanya, saat ibu Jisoo datang untuk menjenguk Jisoo.

Seok Jin duduk dikursi tunggu, bersama perenang yang lain dari sekolahnya.

"Apa kau masih mengharapkannya datang, kawan?" tanya Eunkwang, teman baik Seok Jin.

"Begitulah," jawab Seok Jin seadanya.

Eunkwang menepuk pelan pundak Seok Jin, "Tidak usah mengkhawatirkannya, kurasa ia akan datang. Sekarang fokuslah, dan menangkan kejuaraan untuk sekolah kita."

Seok Jin mengangguk pelan. Apa yang dikatakan Eunkwang memang benar. Jisoo menginginkannya untuk menang, jadi ia harus fokus.

Walaupun Jisoo tidak ada untuk menyemangatinya langsung, ia yakin bahwa Jisoo sedang mendoakannya agar menang.

Seok Jin mengepalkan kedua tanganya, ia menyemangati dirinya sendiri. Bahwa ia mampu melakukan ini dan memberikan mendali kejuaraannya pada Jisoo.

Waktu berjalan begitu cepat. Kini giliran Seok Jin dan rekan-rekannya.

Mereka sudah siap diposisi masing-masing, menunggu peluit berbunyi yang menandakan mulai.

Peluit pun berbunyi.

Seok Jin dengan cepat masuk kedalam kolam, lalu meliuk kan tubuhnya secepat mungkin.

Ia tidak ingin kalah.

Semua penonton kembali bersuara untuk menyemangati yang sedang berlomba.

Banyak yang meneriakan nama Seok Jin, untuk memberi semangat. Apalagi ia adalah salah satu murid dari club renang yang diandalkan.

oO—Oo

"Jisoo!! Buka pintunya, Ibu ingin berbicara padamu."

Kim Misoo, ia adalah ibu Jisoo. Sudah satu jam ia berdiri didepan pintu kamar Jisoo, tapi Jisoo sama sekali tidak membuka kan pintu nya.

Setiap weekend ibu Jisoo memang sering kerumahnya, untuk menjenguk Jisoo. Dan tak lupa membujuk Jisoo, agar Jisoo mau tinggal bersamanya.

Ibu Jisoo kembali mengetuk pintu kamar Jisoo, "Nak, apa kau tidak merindukan Ibu?"

Masih tidak ada jawaban dari Jisoo.

Ibu Jisoo menghela nafas. Saat ia membalikan tubuhnya, untuk pergi, pintu kamar Jisoo terbuka.

Ibu Jisoo kembali membalikan tubuhnya, melihat Jisoo yang sedang berdiri di depan kamarnya.

Seperti biasa, ketika Jisoo bertemu ibunya, ia memasang wajah acuhnya.

Jisoo menutup pintu kamarnya. Ia terlihat rapih dengan pakaian santainya. Sudah dipastikan, Jisoo akan keperlombaan Seok Jin.

Kim Jisoo [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang