"Aku ingin ice cream lagi." Jisoo sedikit merengek.
"Tadi kau bilang tidak mau, sekarang malah ingin tambah." Seok Jin terkekeh pelan.
"Kalau tidak mau membelikannya, ya sudah!" Jisoo berdecak kesal, ia melipat kedua tangannya didepan dada.
Seok Jin hanya tertawa, lalu membelikan ice cream lagi untuk Jisoo.
"Ambilah." Seok Jin menyodorkan ice cream.
"Tidak!" tolak Jisoo, kembali dingin.
"Jangan merajuk seperti itu." Seok Jin menyenggol lengan Jisoo, sembari menatap Jisoo dengan tatapan menggoda.
"Aku tidak merajuk!" protes Jisoo.
"Kalau begitu ambil ice cream nya, bukankah kau ingin ice cream lagi?" Seok Jin kembali menyodorkan ice cream.
"Atau kau mau aku suapi?" goda Seok Jin.
Jisoo mendengus kesal, lalu mengambil alih ice cream yang ada ditangan Seok Jin. Setelah membuka bungkus nya, Jisoo langsung melahapnya.
Seok Jin hanya terkekeh melihat kelakuan Jisoo, ternyata gadis itu bisa seperti anak kecil juga.
"Kau ingin jalan-jalan lagi?" tanya Seok Jin menggandeng tangan Jisoo.
Jisoo mengangguk pelan, ia masih sibuk menjilat ice cream nya itu.
Seok Jin tersenyum, lalu berjalan sembari menggandeng tangan Jisoo. Jisoo tidak mempermasalahkan hal itu, toh ia sudah nyaman dengan perlakuan Seok Jin padanya.
"Habis!" ucap Jisoo, saat ice cream yang ia makan habis.
"Kau mau lagi?" tanya Seok Jin.
Jisoo menggeleng pelan, "Tidak, terimakasih."
Seok Jin mengambil alih sampah yang dipegang Jisoo, ia melepas genggamannya, lalu membuang sampahnya.
Jisoo berjalan lebih dulu didepan Seok Jin, ia terlihat senang. Jisoo melihat toko-toko yang ia lalui.
Seok Jin tersenyum menatap punggung Jisoo, ia mengeluarkan ponselnya, lalu membuka aplikasi kameranya. Seok Jin merekam Jisoo.
"Jisoo.." panggil Seok Jin.
Jisoo menoleh, ia tersenyum saat sadar bahwa Seok Jin sedang merekam nya. Bukannya menghindari kamera, Jisoo semakin berjalan dengan riang.
Seok Jin tertawa senang, saat melihat Jisoo juga tertawa. Seok Jin menghentikan rekaman nya, lalu berjalan disebelah Jisoo. Seok Jin mengacak pelan puncak kepala Jisoo, lalu merangkulnya.
"Seok Jin..."
"Ada apa?" Seok Jin melirik sebentar.
"Aku ingin bertanya padamu," jawab nya.
"Tanya saja, tidak biasanya kau meminta izin seperti ini." Seok Jin terkekeh.
"Ku harap kau menjawab dengan jujur." Jisoo menoleh pada Seok Jin, begitu juga dengan Seok Jin.
"Tanyakan saja." Seok Jin mengelus rambut Jisoo.
"Siapa Sowon?"
Seok Jin berhenti berjalan, ia terlihat terkejut. Saat Seok Jin berjalan, Jisoo juga berhenti. Mereka saling berhadapan, Jisoo menatap bingung Seok Jin.
Seok Jin berdehem sebelum menjawab. "Ia salah satu murid disekolah kita," jawab Seok Jin sembari tersenyum.
"Apa kau mengenalnya?" tanya Jisoo.
"Tentu, satu sekolah mengenalnya." Seok Jin kembali merangkul Jisoo, lalu berjalan.
Jisoo hanya menganggukan kepalanya. "Apa ia mempunyai hubungan spesial denganmu?"
Seok Jin kembali mematung, kali ini tanpa berhenti berjalan.
"Seok Jin!" panggil Jisoo, karena ia tidak mendapat jawaban dari pertanyaannya.
Seok Jin sontak menoleh, ia hanya menatap Jisoo yang sedang menatapnya dengan kesal. "Ya?" tanya Seok Jin.
"Jawab pertanyaanku!" ucap Jisoo.
"Pertanyaan yang mana? Aku lupa." Seok Jin tertawa canggung.
"Apa Sowon mempunyai hubungan spesial denganmu?!" tanya Jisoo dengan geram.
"Apa kau cemburu jika aku punya hubungan dengannya?" goda Seok Jin, ia berusaha tidak menjawab pertanyaan Jisoo.
"Aku hanya bertanya!" ketus Jisoo.
"Bilang saja jika kau cemburu," goda Seok Jin.
"Tidak! Untuk apa aku cemburu? Lagi pula siapa dirimu? Temanku saja bukan," ucap Jisoo dengan santai.
"Ya aku tahu itu, aku masih menyandang gelar calon temanmu." Seok Jin menghela nafas pelan. "Tapi jika kau benar-benar tidak menyukaiku itu bagus," lanjutnya sembari terkekeh.
Aku menyukai mu!! Aku jatuh cinta pada mu! hati Jisoo berteriak.
Jisoo terdiam setelah mendengar ucapan Seok Jin, ingin ia berteriak ditelinga Seok Jin, menegeskan bahwa ia jatuh cinta pada Seok Jin.
"Memangnya mengapa jika aku tidak menyukaimu atau menyukaimu?" Jisoo memberanikan diri untuk bertanya hal itu.
"Bagaimana ya." Seok Jin tampak berpikir sejenak. "Jika kau menyukaiku, aku tidak tahu harus berbuat apa."
Jisoo mengerinyit bingung, apa maksudnya? Seok Jin hanya perlu membalas perasaannya, bukan?
"Tidak tahu berbuat apa? Maksudmu?" tanya Jisoo.
"Ya seperti itulah pokoknya, seiring berjalannya waktu kau akan tahu dan mungkin akan kecewa padaku." Seok Jin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Dulu, kau pernah bilang padaku. Bagaimana jika kau menyukaiku, apa aku akan membalasnya atau tidak." Jisoo menoleh pada Seok Jin.
"Ya, aku masih ingat dengan kata-kataku itu, lalu?"
"Apa kau menyukaiku?"
"Kau cantik, semua laki-laki juga pasti menyukaimu. Aku tertarik padamu, maka dari itu aku mendekatimu. Aku hanya ingin berteman denganmu," jawab Seok Jin dengan begitu mudah.
Jisoo dia HANYA ingin berteman denganmu! Dia menyukaimu hanya sebagai TEMAN! Tidak lebih.
Hati Jisoo kembali berteriak. Perlu Jisoo akui, hatinya kecewa saat mendengar kata-kata itu.
Jisoo kembali bungkam, tidak ada pembicaraan lagi diantara mereka. Seok Jin pun tidak berusaha membahas hal lain, karena suasana yang tercipta menjadi canggung.
"Mmm... Jisoo, apa kau ingin makan dulu?" Akhirnya Seok Jin membuka mulut.
Tapi, Jisoo menggeleng. "Aku ingin pulang, aku lelah."
"Baiklah, aku akan mengantarmu."
"Tidak perlu, aku ingin pulang sendiri." Jisoo tersenyum pelan menatap Seok Jin, seakan tidak terjadi apa-apa padanya. "Sampai jumpa!" Jisoo berjalan menjauh.
Seok Jin hanya diam ditempatnya, ia hanya melihat kepergian Jisoo.
Kejar dasar bodoh! Hati nya berontak. Tapi tidak ada pergerakan dari Seok Jin.
Ia menghela nafas pelan, lalu berbalik dan pergi. Sudah dipastikan jika Seok Jin akan pergi ke rumah sakit, untuk menemui Sowon.
∆¶∆
Gomawo yang udah baca+vote+komen+masukin cerita ini ke perpustakaan/reading list+udah follow😘
Semoga suka terus ya sama cerita nyaaaaaaaa....
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Jisoo [END]
Teen FictionKisah seorang gadis yang bernama Jisoo, yang mempunyai sifat urak-urakan, brandalan, tidak sopan, dan ditakuti banyak orang. Sampai akhirnya ada seseorang yang berusaha merubah sifat buruk nya itu menjadi lebih baik. Dan karena orang itu juga, Jisoo...