35 • Langkah Mendekat

2K 423 103
                                    

Halo!💓

Siap-siap ya...

Happy reading!✨

---

Saga keluar dari kamarnya selesai mandi, turun ke lantai bawah dan langsung menuju ke ruang makan, menemukan Key yang sedang menyiapkan makan malam.

Key menoleh begitu menyadari kehadiran Saga. Ada hening yang canggung untuk sebentar, sebelum Key tersenyum, lalu buru-buru berbalik tanpa mengatakan apa-apa untuk mengambil alat-alat makan di rak piring.

Sepanjang makan malam, ada sebentuk rasa canggung yang sama-sama dirasakan mereka berdua. Sama sekali tidak ada obrolan, baik Key maupun Saga sama-sama diam dan menghabiskan makan malam mereka hingga tandas.

Saga ingin sekali mengatakan sesuatu, namun melihat bagaimana Key yang hanya menunduk menatap pada piringnya, cowok itu memilih untuk mengurungkan niatnya.

Hampir setengah jam kemudian, setelah keduanya selesai menghabiskan makanan masing-masing dan semua alat makan sudah selesai dicuci, Key akhirnya bersuara, "Aku ke kamar dulu, ya."

Tapi sebelum Key benar-benar beranjak pergi ke kamarnya, suara Saga menghentikan langkahnya. "Key."

Key berbalik, tidak mengatakan apa-apa, namun dari ekspresinya terlihat bahwa ia menunggu apa yang akan Saga katakan selanjutnya.

"Mau nonton film?"

Key menatap Saga ragu-ragu, sedikit bingung karena ajakan Saga yang terkesan tiba-tiba. Namun ia memilih untuk menganggukan kepalanya pelan, karena sebenarnya, ada beberapa hal yang ingin ia katakan kepada Saga tadi, namun rasa canggung yang menyelimuti mereka berdua terasa menahannya.

Saga tersenyum samar, berjalan terlebih dahulu ke kamarnya dengan Key yang mengekori cowok itu tanpa suara. Saga membuka pintu, membiarkan Key masuk lebih dahulu sebelum ia ikut melangkah masuk setelah merapatkan pintu kembali.

"Lo mau nonton film apa?"

"Apa aja." Key menjawab begitu, membiarkan Saga memilih film sesuai dengan keinginan cowok itu.

Setelahnya, Saga duduk di atas kasurnya dan bersandar di kepala tempat tidurnya seperti biasa, kemudian tersenyum ketika Key masih berdiri di dekat pintu kamarnya. "Mau sampai kapan berdiri disitu?"

Seperti yang pertama kalinya waktu itu, Key melangkah dengan canggung mendekati Saga, duduk di sebelah cowok itu, menatap Saga sebentar yang juga tengah menatapnya sebelum dengan jantung berdebar membuang mukanya ke depan, menonton film yang baru saja di mulai.

Kali ini Saga kembali memilih film slasher. Hening tercipta dalam kamar Saga di menit-menit pertama film. Key berusaha berkonsentrasi dengan film yang ditayangkan, meskipun sebagian dirinya tidak bisa benar-benar fokus menonton.

"Kamu... Kenapa berantem sama Rian?" Pada akhirnya, Key tidak mampu menahan dirinya untuk tidak menanyakan hal itu.

Saga diam sebentar. Matanya masih menatap lurus ke depan, walau Key bisa melihat rahangnya mengeras untuk sesaat. "Lo tau alasannya, Key."

Key meneguk salivanya dengan susah payah, berusaha untuk tidak mengartikan kalimat Saga lebih jauh dari yang seharusnya.

"Soal permintaan lo untuk nggak ikut campur dan membiarkan lo menghadapi semua ini sendiri," kata Saga, kali ini sudah menoleh dan menatap tepat pada mata Key, "Gue rasa gue nggak bisa melakukannya. It really hurts me like hell to see you getting hurt by someone."

Key membasahi bibir bawahnya, lalu melirih pelan, katanya, "Lano bilang..."

Saga mengangkat alisnya. "Lano bilang apa?"

Lacuna [Completed]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt