Kini mereka semua tengah berada di pantai dan bermain-main disana.
Jungkook terlihat sibuk bermain dengan Juan dan Mino di pinggiran pantai.
Sementara Lisa dan Jennie memutuskan untuk menunggu sambil berteduh di tenda pantai yang ada.
Senyum Jennie tak luntur sekalipun melihat ketiganya bermain bersama.
Hingga perempuan bermarga Kim itu mengalihkan perhatiannya kepada sosok gadis cantik disampingnya yang tengah melamun.
"Lisa-ya, kau baik-baik saja?"
Tanya Jennie kapada Lisa yang disadarinya hanya berdiam saja sedari tadi.
"Ne eonnie, i'm ok"
Jawab Lisa berusaha meyakinkan Jennie.
Namun gagal, siapa yang tak akan menyadari perubahan sikap Lisa yang cerita itu, Jennie kemudian memusatkan perhatiannya kepada Lisa dan berusaha meyakinkan Lisa untuk bercerita.
"Aku baik-baik saja Eonnie"
Balas Lisa dengan santai serasa tau apa yang akan di tanyakan oleh Jennie setelag membenarkan posisinya.
"Lisa, dengarkan eonnie"
Jennie menghadapkan Lisa kearahnya.
"Kau tak bisa berbohong Lisa-ya, jadi? Apa masalah yang ingin kau pendam sendiri ini? Heum?"
Jennie terus menanyai Lisa dengan lembut sembari sesekali meyakinkan adik iparnya itu.
Lisa menghela nafasnya berat, hingga akhirnya istri Jeon Jungkook itu menceritakan segalanya kepada sahabat yang kini sudah menjadi istri dari kakak kesayangannya itu.
.
.
.
.
.
Setelah bermain cukup lama, Mino akhirnya membawa Juan kembali ke resort.
Beberapa kali Mino mencoba mencari tau keberadaan istri dan adik kesayangannya, namun nihil dia bahkan tak menemukan sosok keduanya.
Mino kembali ke resort bersama Juan, sementara Jungkook masih duduk di pinggiran pantai yang sudah mulai sepi dengan pemandangan sunset yang sebentar lagi akan tenggelam.
Deburan ombak dan hembusan angin, menjadi saksi bisu kesedihan Jungkook kali ini.
Pemuda Jeon itu menatap luas pemandangan indah didepannya.
"Aku segera ingin menikmati segala keindahan ini dengan kalian"
Ucap Jungkook yang dimaksudkan untuk istri tercinta dan juga calon putra nya kelak.
Tak lama setelah Jungkook menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba sepasang tangan mungil merengkuh tubuh kekar Jungkook dari belakang.
"Hiks,, maafkan ak Jungkook, sungguh maafkan aku"
Suara halus disertai tangis itu sungguh membuat hati Jungkook tercabik.
Belakangan ini, tangisan istrinya adalah salah satu hal yang paling Jungkook benci, dan sekarang Lisa menangis karena dirinya.
Jungkook benar-benar tak bisa memaafkan dirinya sendiri setelah membuat Lisa menangis.
Tak kuasa mendengar tangisan Lisa, Jungkook pun membalikkan badannya kemudian memeluk Lisa dengan erat.
"Tidak Lisa, ak yang seharusnya meminta maaf"
"Tidak, a-aku benar-benar minta maaf"
Lisa menangis sejadinya.
"Kumohon jangan menangis, jika kau terus menangis ak tak akan memaafkan diriku sendiri karena membuat mu menangis Lisa-ya"
Jungkook berbicara dengan sangat lembut.
Setelah beberapa lama, akhirnya keduanya saling terdiam.
"Jungkook-ah"
Ucap Lisa tiba-tiba ditengah keduanya yang sedang menatap proses tenggelamnya sunset.
"Wae?"
Jawab Jungkook menoleh kearah Lisa yang sedang memandang lurus kearah sunset yang perlahan menghilang.
"Kita bisa mencobanya"
Satu kalimat yang Lisa lontarkan baru saja, sama sekali tak bisa dimengerti oleh otak Jungkook.
Lisa menoleh kearah Jungkook yang terbengong.
Lisa terkekeh sebelum akhirnya menangkup kedua pipi Jungkook dan mendekatkan wajah mereka.
"Baby Jeon"
Setelah membisikkan nama tersebut sembari menyatukan hidung mereka, Lisa langsung memberi sedikit kecupan manis di bibir Jungkook.
Jungkook seketika terdiam dan blank, antara terkejut dan senang hingga pemuda Jeon itu menampilkan wajah lucunya.
"K-kau? B-benarkah?"
Tanya Jungkook gugup, yang membuat Lisa semakin gemas dan memeluknya.
"Ne"
Jawab Lisa dipelukan mereka.
"T-terimakasih Lisa-ya"
Jungkook tersenyum bahagia, seperti dia adalah orang yang paling bahagia disana.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc...
Terus comment ya gengss, gk vote gpp tapi gak comment jangan, ak seneng banget liat notif comment soalnya xixi..
Tapi kalo bisa sih vote comment mweheheh😅
