Awal Permainan

278 31 16
                                    

•°•°•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


•°•°•

Pagi itu, mereka terbangun dan berbondong-bondong ke kafetaria.

Masih berpakaian piyama, Wonyoung, Eunbi, dan Minju bersama-sama memasak makanan untuk teman-temannya. Karena, cmn Wonyoung, Eunbi, dan Minju yg bisa masak. Lho, cewek yg lain?

Hyewon takut api. Nako, Hitomi, Yuri, dan Sakura sebenarnya bisa tapi terlalu mager. Yujin? Benar-benar gak bisa masak.

"Eh, gue mau nyoba bantu mereka" kata Sakura lalu pergi ke pantry.

"Eh, gue tadi malem dapet telepon dari Sakura" kata Dohyun tiba-tiba. "Gue jg" sahut Minhee. "Gue ama Jinwoo jg dpt, tp Jinwoonya tidur jd gue yg angkat teleponnya" kata Yohan. "Gue gak tau ditelepon ato kagak" sahut Wonjin. "Gue samar-samar denger ponsel berbunyi sih, antara ponsel gue, atau ponsel Wooseok" kata Jungmo. "Gue jg denger bunyi telepon, 2x malahan" sahut Wooseok.

11 cowok itu sibuk menceritakan tentang telepon. Beda dengan 5 cewek yg drtd diam memandangi Sakura yg berada di pantry bersama Wonyoung, Eunbi, Minju.

"Lo pada angkat teleponnya?" tanya Yujin. "Gak gue angkat, palingan gak penting" jawab Dohyun. "Gue angkat, Sakura bilang gini; 'Besok kita main Hitori Kakurenbo ya' trs lngsng sambungannya terputus sepihak" cerita Yohan. "Lo aja yg angkat?" tanya Yuri sambil menatap 11 cowok itu satu persatu. "Yg lain?"

Sisanya menggeleng.

"Lo pada gak dapet telepon dari Sakura?" tanya Minhee.

5 cewek itu menggeleng. "Kami dapat kok" kata Hyewon mewakili yg lainnya. "Kak Sakura bilang apa?" tanya Hyungjun yg sedari tadi hanya terdiam. "Kata Sakura; 'Besok kita main Hitori Kakurenbo ya' katanya gitu trs dimatiin teleponnya" kata Hitomi. "Gue jg gitu, malahan gue hrs angkat dua kali. Pertama, ponsel Minju tiba-tiba bunyi, trs gue angkat dan Sakura bilang gitu, bbrp menit kemudian ponsel gue bunyi juga. Penelepon dan kata-katanya sama," cerita Yuri. Ia menarik nafasnya. "Kayaknya kita semua ditelepon olehnya" lanjut Yuri.

Semuanya terdiam. "Ngomong2 itu permainan apa sih?" tanya semua cowok kecuali Minkyu. Semuanya geleng2. "Yang gue tau itu permainan petak umpet sama setan yg taruhannya nyawa" kata Nako yg lngsng diangguki Hitomi. "Emg gmn cara mainnya?" tanya Jungmo. Nako dan Hitomi sama menggeleng. "Gak tau, itu permainan Jepang, gue cmn sekedar tau aja dan gak ada niatan buat nyoba ataupun mencari tau lebih dalam." Kali ini, Hitomi yg bersuara.

"Kayaknya cmn Sakura yg tau permainan ini" sahut Yuri yg lngsng diangguki mereka semua.

Mereka berhenti mengobrol ketika Sakura mendekat membawa bbrp piring makanan dalam satu nampan. Disusul dengan Minju, Wonyoung, lalu Eunbi. Mereka lalu sarapan bersama dalam keheningan.

Selesai sarapan, mereka semua entah kenapa kembali berkumpul di lobby asrama, anehnya, jg dengan boneka, beras, pisau, jarum, benang merah, dan baskom berisi air. Sakura yg membawa semua barang-barang itu. Semuanya nampak bingung.

"Kita sebenarnya mau ngapain sih?" tanya Minju sambil melihat Sakura yg sibuk menggelapkan lobby asrama ini.

Yuri yg sedari tadi mulai merasakan hawa tak enak segera duduk di sebelah Jinwoo, adik tirinya.

Sakura mengabaikan pertanyaan Minju. Setelah menggelapkan ruangan itu, Sakura duduk di tengah2 Wonyoung dan Hitomi. 

Posisi duduk mereka melingkar, di tengah2 ada barang2 yg dibawa Sakura tadi.

"Ki-kita ngapain sih?" tanya Hyewon yg mulai takut.

"Main Hitori Kakurenbo" jawab Sakura sambil tersenyum menyeramkan. Semuanya diam, tak ada yg berani menanggapi.

Sakura merobek perut boneka itu dengan pisau lalu mengeluarkan isinya dan menggantinya dengan beras. Sakura menjahit boneka itu dengan benang merah. "Tetesin darah kalian" kata Sakura dengan nada dingin. "Ih enggak ah, main kok pake darah" tolak Hyewon. Sakura lngsng menatap Hyewon tajam. "Tetesin" kata Sakura lagi. Karena ketakutan, Hyewon menyayat sedikit pergelangannya dengan pisau lalu membiarkan darah itu sedikit membasahi boneka itu. Diikuti oleh yg lain.

Tapi tidak dengan Yuri dan Jinwoo. Yuri melarang adiknya itu untuk meneteskan darahnya ke boneka itu. Karena tau Yuri dan Jinwoo belum meneteskan darah, Sakura menatap mereka berdua dengan tatapan menyeramkan. Jinwoo sangat ketakutan. Dia lngsng menyayat pergelangan tangannya lalu meneteskan darahnya pada boneka itu. Mau tak mau Yuri jg meneteskan darahnya.

Setelah semuanya meneteskan darah ke boneka, dilemparlah boneka itu ke dalam baskom berisi air.

"Kasih nama"

"Hah?"

Seketika, semuanya mnjd tukang keong.g

"Kasih nama" kata Sakura lagi dengan sedikit penekanan pada kata2 'kasih nama'.

"Buat bonekanya?" tanya Minju. Sakura mengangguk. Seketika, bulu kuduk mereka berdiri. Jelas-jelas ini masih pukul sepuluh pagi, namun kenapa suasananya menjadi gelap begini?

"Namanya Hideko" ucap Sakura sambil menatap boneka itu.

"Hideko kamu yang jaga!"

"Hideko kamu yg jaga!"

"Hideko kamu yg jaga!"

Sakura menatap 19 temannya secara bergantian.

"LARI DAN SEMBUNYI, JANGAN SAMPAI KETAHUAN!"

•°•°•

Assalamualaikum

Maaf jika bagian ini tergolong pendek, ini saja hanya 754 kata :)

Aku nulis ini pagi-pagi publishnya malam [soalnya aq takut :v]

Votment❤

Peek-A-Boo [Pdx101 Ft. Iz*one]Where stories live. Discover now