Bucin Mempertaruhkan Nyawa

218 33 2
                                    

Aku update nih hehe seneng gak?
Readers: Gak, qamu mengecewakan qami :(
Maap :(

Maaf gak pake gambar, gambarnya ilang soalnya ganti hp huhuhu
Gambarnya ntar kubuat yg baru 👌🏻
Oh iya, kusaranin kalo baca backgroundnya item aja, biar lebih ngena, azek

Happy reading 💞

•°•°•

Focus: Minkyu & Minju

Sekarang, dua sejoli ini sedang berjalan melewati terowongan yang langsung tembus ke gedung sekolah. Padahal, terowongan itu dikunci karena dulu ada murid yang meninggal tanpa sebab disitu. Ya, Minkyu kan ketos, jadi punya kunci terowongan itu, enak bener dah.

Sesampainya di gedung sekolah, tepatnya di lantai 1, Minkyu dan Minju berjalan menyusuri koridor yang sepi dan nampak menyeramkan. Biasanya koridor itu rame, biasanya pada nongki-nongki disitu padahal deket ruang guru, alhasil ketauan guru, guru BK lagi. Kasian.

"Kyu, sembunyi dulu dong, aku capek," kata Minju sambil menarik lengan Minkyu.

Minkyu mengangguk setuju. Mereka pun masuk ke ruang guru. Tapi, sebelum itu, Minkyu memastikan tempat itu aman untuk mereka. Mereka pun masuk dan memilih tempat persembunyian.

"Sembunyinya di meja lebar itu aja, biar aku bisa jaga kamu," kata Minkyu sambil senyum. Minju malu-malu kocheng.

Edan, suasana horor kek gini malah ngegombal. Iya, tau kok yang baru jadian.

Mereka berdua duduk berdempetan dibawah meja yang dimaksud Minkyu.

Hening.

Bzzzzzz

Mendengar suara yang sangat horor itu, Minkyu langsung memeluk Minju dengan erat. Minkyu memberi perintah untuk tahan nafas.

Krek.....

Jantung keduanya berdegup kencang. Minju mempererat pelukannya pada Minkyu.

Suara statik di hp Minju dan Minkyu semakin nyaring. Dan langkah kaki semakin terdengar jelas. Mereka berdua jelas sama-sama takut.

Karena gak kuat, Minju gak sengaja menghembuskan nafasnya.

BRAK!

Meja tempat persembunyian mereka terlempar dan langsung hancur. Minkyu langsung noleh ke belakang. Dan mendapati Yunseong dan wajah hancur nan seramnya.

Minkyu berdiri dan ngelindungin Minju.

Ia lalu berbisik pelan pada Minju. "Peluang kamu untuk kabur, kabur sekarang."

Minju ngegeleng kuat. "Gak!"

Yunseong sudah hendak menyerang Minkyu, Minkyu sempat-sempatnya mendorong Minju dengan sekuat tenaga hingga keluar ruang guru lalu mengunci pintu ruang guru.

Minju nangis sekuat-kuatnya di luar. Ia menggendor-gedor pintu ruang guru yang terkunci rapat. Perlahan tubuhnya ambruk. Ia masih menangis. Tangisan nya terdengar pilu.

Minkyu masih sibuk berurusan dengan Yunseong. Ia dapat menghindari beberapa serangan Yunseong. Minkyu pun balas menyerang dengan melempar kursi kayu pada Yunseong.

Kursi tersebut berhasil mengenai Yunseong. Minkyu menghela nafas. Tapi dengan cepat Yunseong bangkit dan kembali menyerang Minkyu.

Menghindar, menghindar, menghindar, hanya itu yang dapat dilakukan Minkyu. Karena merasa lelah harus menghindar terus, Minkyu dengan sisa tenaganya, melempar meja ke arah Yunseong.

BRUK

Nafas Minkyu tidak beraturan. Yunseong nampak tak bergerak dibalik meja yang dilemparnya itu. Minkyu dengan sisa keberaniannya, mendekati Yunseong, memastikan Yunseong telah mati.

Tetapi.... Ternyata dugaannya salah besar.

Yunseong bangkit dan langsung menerjang Minkyu. Minkyu kewalahan, tenaganya terkuras. Ia tak mampu menyerang balik. Tenaga Yunseong 2x lipat dari normalnya.

Minkyu pasrah. Samar-samar ia mendengar tangisan Minju dari luar. Minkyu merasa gagal jadi pacar yang baik buat Minju. Tapi setidaknya, ia bisa melindungi kekasihnya itu.

Tidak apa-apa jika ia terluka, yang penting Minju tidak terluka, tergores sekalipun. Itulah prinsip seorang Kim Minkyu.

Yunseong sudah hendak menusukkan kuku tajam nya pada mata Minkyu, dan Minkyu masih berusaha untuk mencegahnya.

Sret

Yunseong berhasil mencakar wajah mulus Minkyu. Minkyu mengerahkan semua tenaganya, lalu menendang perut Yunseong dengan kakinya. Yunseong terpelanting. Minkyu perlahan bangkit. Ia memegang perlahan wajahnya. Mengalir sedikit demi sedikit darah. Sekarang dia tak peduli akan dirinya. Yang penting dia bisa mengalahkan Yunseong, agar tidak bisa menyakiti Minju.

Minkyu mengambil ancang-ancang. Ia kembali mengangkat kursi. Dengan nafas yang panjang, Minkyu melempar kursi itu sekuat-kuatnya ke arah Yunseong.

Ia mengambil patahan meja lalu mendekati Yunseong. Ia menusukkan patahan itu ke perut Yunseong.

Yunseong tidak bergerak lagi. Tapi matanya masih melotot horor. Minkyu perlahan bangkit. Kakinya rasanya terlalu lelah menampung badannya. Ia pun kembali terduduk dengan nafas terengah-engah.

Ia tersenyum tipis. Minkyu berdiri dengan berpegangan pada meja-meja yang sudah berserakan. Ia berjalan pelan menuju pintu.

Ceklek....

Minkyu membuka pintu, dan mendapati Minju sedang menangis di sebelah pintu.

Minkyu mendekap Minju lalu mengelus rambutnya. Minju masih nangis. Tangannya perlahan melingkar di badan Minkyu.


•°•°•

Apasih cringe :(

Peek-A-Boo [Pdx101 Ft. Iz*one]Where stories live. Discover now