7. Whose baby is this?

3.9K 508 39
                                    

Hello!

Masih ada yg nungguin kan?
Jadi jangan lupa play lagunya ya☺☺

Please don't stingy vote why?

So,

Don't forget to vote, coment, and follow my account. Thank you!


••••

Happy reading!

Jimin berdecak kesal di susul sebuah gerutuan yang terlontar dari bibir tebalnya hampir satu jam ini. Bagaimana tidak, baru dua hari yang lalu ia menginjakkan kakinya di kota ini ia kembali di paksa oleh kedua orang tuanya untuk menemui sebuah pertemuan.

Dan yang membuatnya menggerutu ialah tempat dimana ia akan melakukan pertemuan itu. Ia pikir pertemuan itu alan di lakukan di tempat di tempat biasa, tapi siapa sangka pertemuan itu justru di lakukan di sebuah rumah mewah yang ternyata sedang ramai akan para tamu undangan.

Kesal tentu saja. Siapa yang yak kesal mengetahui setelah kau di paksa kemudian di bohongi pula. Ibunya bilang pertemuan itu di lakukan di sebuah rumah.

Iya rumah, tapi ibunya tak mengatakan kalau di rumah itu tengah mengadakan pesta kecil untuk merayakan ulang tahun cucu dari putranya. Dan itulah alasan di balik gerutuan Jimin sejak tadi hingga memilih mengasingkan diri di tempat ini.

Jimin yang memang tak menyukai keramaian memilih mengasingkan diri di sebuah taman milik rumah itu. Mendongak sembari menatap langit malam yang kini di penuhi oleh beribu bintang yang begitu cantik di pandang.

Entah sudah berapa lama ia berada disini Jimin tak mengingatnya. Yang ia ingat ia berakhir disini karena ia membenci keramaian di dalam dan tak sengaja melihat bangku di taman itu.

"Entah kenapa aku justru merindukanmu" entah saat ini ia tengah berbicara kepada siapa karena mengingat disana hanya ada dirinya sendiri.

Dan sadar atau tidaknya Jimin malah bergumam seperti itu sembari betah memandangi bintang di atas sana.

"Aku merindukannya sedangkan aku tidak tau ia merindukan ku atau tidak" lalu iapun tertawa hambar.

Jimin menghela nafasnya, lalu tersenyum kecut kemudian setelah sadar akan apa yang tengah ia ucapkan barusan.

••••

"Gawat! Yoongi Mingi?!" tiba-tiba saja Seokjin dokter muda itu datang dengan wajah paniknya menghampiri Yoongi sembari terus menyebut nama Mingi.

"Hyung, kau kenapa?" tanya Yoongi bingung saat melihat Seokjin tiba-tiba datang menghampirinya seraya terus menyebut nama putranya itu.

"Hyung, dimana Mingi?" dan tak berapa lama kemudian iapun sadar jika putranya tak bersama sepupunya itu sesat setelah ia kembali dari kamar setelah selesai menyusui putranya yang tadi tiba-tiba rewel meminta susu nya.

"Yoon tolong maafkan aku! Mingi?" Seokjin seketika panik ketika tak menemukan keponakannya itu berada di sampingnya tadi.

"Jangan bilang kalau Mingi? Hyung!" Yoongi lantas ikut panik saat putranya itu tiba-tiba hilang entah kemana.

"Yoon, maaf aku lalai. Tadi dia ada disini, tapi saat aku menoleh yang bahkan tak sampai dua menit itu dan saat aku melihatnya lagi Mingi sudah tidak ada" terang Seokjin.

••••

"Mingi-ah, neo eodiya?" lirih Yoongi panik mencari anaknya itu kesana-kemari di balik ramainya tamu di rumahnya saat ini.

Luhan yang melihat Yoongi seperti sedang mencari sesuatu dengan wajah tidak biasa itupun langsung menghampiri putranya tersebut.

"Yoongi" panggil Luhan.

"Eoh, Eomma"

"Kau sedang mencari siapa?" tanya Luhan kemudian.

"Apa eomma melihat Mingi?" tanya Yoongi tak yakin.

"Mingi? Bukankah dia tadi bersamamu?" heran Luhan, seingatnya tadi cucunya itu bersama ibunya lalu kenapa Yoongi justru bertanya padanya.

Yoongi menggeleng saat mendengar pertanyaan ibunya itu. Mingi memang tadi bersamanya, tapi setelah itu ia titipkan pada Seokjin karena Minji tiba-tiba menangis meminta susu. Dan saat ia kembali dari menyusui bayi gempal satu itu ia justru di buat panik karena Seokjin mengatakan putranya tiba-tiba hilang dari jangkauan matanya.

"Tadi Minji sedang rewel, ia terus menangis meminta susu. Karena itu, Mingi ku titipkan dulu pada Seokjin, hyung. Tapi saat aku kembali, Seokjin hyung tiba-tiba mengatakan Mingi hilang" manik Yoongi sudah berkaca-kaca. Ia panik tidak tau ingin mencari putranya kemana lagi sedangkan rumahnya saat ini begitu ramai karena para tamu serta rekan bisnis yang di undang ayahnya kerumah.

"Kau sudah meminta para pelayanan ikut mencarinya?" tanya Luhan berusaha menenangkan putranya.

"Sudah" ucap nya.

"Kalau begitu kau jangan panik. Sekarang kita cari Mingi lagi" ajak Luhan seraya mengambil alih menggendong Minji di gendongannya.

"Eomma, Mingi?" lirih Yoongi.

"Iya, ayo kita cari lagi"




Sedangkan bayi gempal yang kini tengah di cari-cari banyak orang itu terlihat sedang merangkak keluar dari dalam rumah menuju sebuah taman yang tak jauh berada di depan sana. Bayi itu terus saja merangkak hingga ia sampai di depan seorang pemuda yang betah menatap bintang di atas sana.

Pemuda itu masih belum menyadari keberadaannya jika saja bayi itu tak menarik-narik celana kain miliknya hingga ia mau tak mau membuat iapun akhirnya menoleh kebawah juga, hingga akhirnya iapun di buat kaget ketika manik nya tak sengaja melihat ada seorang bayi di depannya.

Jimin menatap lamat-lamat bayi itu hingga senyuman terukir di bibirnya.

"Bagaimana bisa ada bayi disini?"








T.B.C

Nah nah kira² itu siapa tuh😃😃😃

Ada yg bisa nebak gk ya😋

Cieeee kependekan😅😅😅

Rencananya mau double up, tapi karena part satunya belum kelar jadi gk jadi dolooo😂😂😂

So vomment nya jangan lupaa. Tolong budayakan vote sebelum atau setelah selesai membaca.

Udah itu aja

8 Agustus 2019
_Nurtinichan

You're My Light [ Sequel Fake Love ] || Minyoon✔Where stories live. Discover now