Wattpad Original
Ada 12 bab gratis lagi

Prolog

174K 3.7K 93
                                    

Cla merasa bosan hari ini, dia sudah di kampus, tapi kepalanya sedang tidak ingin mendengarkan ocehan dari dosen yang sedang mengajar. Pura-pura izin ke toilet, Cla malah nyasar ke Rooftop untuk bersembunyi.

Baru saja menginjakkan kaki ke atas, mata Cla menemukan seorang pria sedang melakukan sesuatu yang sangat dilarang di kampus ini. Cla mempertajam penglihatannya, dia terkejut karena pelakunya adalah anak dari salah satu pengusaha sukses di Indonesia ini.

Merasa momen seperti ini perlu untuk diabadikan, Cla langsung mengambil ponselnya dari dalam tas. Dia membuka aplikasi perekam video dan mengarahkan layar pada pria tersebut.

Bibir Cla menyunggingkan senyum saat melihat pria itu benar-benar sedang asyik dengan dunianya sendiri.

Deg!

Seketika Cla mematikan rekaman video itu. Pria yang sedang dia pergoki menoleh ke arahnya. Sungguh sial, padahal dia tidak bersuara sama sekali sejak tadi.

"Ngapain lo?" tanya pria itu sambil berdiri. Dia mempertajam pengalihannya pada Cla dan berjalan mendekati.

Cla sudah bersiap untuk melarikan diri tapi tanpa diduga langkah pria itu jauh lebih cepat darinya. Pergelangan kiri tangan Cla dicekal, tubuhnya tertarik.

BLAM!

Pintu besi itu tertutup seiring dengan dipojokkannya punggung Cla ke

sana. Mata keduanya saling menatap tajam tanpa terlihat bersahabat sama sekali.

"Siniin hape lo," pinta pria itu dengan serius. "Nggak," Cla menggenggam ponselnya semakin erat.

"Mau main-main, ya, sama gue?" tanya pria itu mengancam.

Cla tidak bisa bergerak, tubuhnya dikunci antara pintu dan tubuh pria itu. Belum lagi tangannya dicekal semakin erat. Sekuat apa pun tenaga yang bisa Cla kerahkan, dia tetap tidak akan bisa melawan tubuh tegap nan atletis itu.

"Lo rekam gue, kan, tadi?" tanya pria itu lagi.

"Kalo iya, kenapa?" tanya Cla lebih berani. Dagunya terangkat ke atas dengan angkuhnya, ingin menunjukkan kalau dia tidak takut.

Pria itu menyunggingkan seulas senyum miring. "Cantik juga, ya, lo ternyata," pujinya.

Cla mencium aroma tidak beres pada pujian itu. Apalagi saat pria itu malah mendekatkan tubuh sehingga mereka menempel kian dekat. "Lepasin nggak?!" sentak Cla berontak.

pria itu malah makin tersenyum jahat. Dia mendekatkan bibirnya ke telinga Cla lalu berbisik, "Do you want to play or not?"

Sesaat tidak ada respon apa pun dari Cla, dia dan Sam masih sama-sama melempar tatapan tajam.

Namun, sejurus kemudian, Tanpa terduga sama sekali, Cla justru meletakkan satu tangannya yang terbebas ke pundak pria itu. Dia memiringkan kepala dan tersenyum menggoda. "If I chose to play, what game would we play?" tanyanya dengan suara mendesah yang akan

membuat gairah siapa saja terpancing.

Wajah pria itu seketika berubah, tadinya dia pikir Cla akan takut, tapi ternyata dia salah besar. Namun, pria itu penasaran sejauh apa Cla bisa bermain-main. Maka melanjutkan apa yang wanita itu minta, pria itu menempelkan bibirnya ke pipi wanita itu.

Tidak ada reaksi, Cla malah diam saja tanpa menunjukkan kemarahan sedikit pun. Normalnya seorang wanita pasti akan marah bila dicium sembarangan seperti itu.

"Cuma begitu doang?" tanya Cla sedikit meremehkan. Sebelah alisnya naik ke atas, menatap pria itu seakan-akan ciuman tadi tidak ada apa-apanya. Dia menantang pria itu melakukan lebih.

Pria itu menunjukkan ekspresi terkejut yang cenderung penasaran, namun tetap dengan gaya kerennya. Dia menatap lekat-lekat wajah Cla, suka pada ketegasan mimik wajah wanita itu.

Cla menunjukkan layar ponselnya ke hadapan pria itu. "Lo mau gue hapus ini?" tanyanya mengenai video yang sedang berputar.

Pria itu mencoba merebut ponsel Cla tapi tidak berhasil. Saat dia ingin menggunakan kekuatan lebih untuk mengalahkan Cla ....

"Ups! Gue salah pencet," kata Cla tidak lagi berontak.

Mata pria itu melebar karena Cla telah mengirimkan video pada seseorang melalui whatsapp. "Elo ," desis pria itu geram.

"Santai, dong, gue ngirimnya ke hape gue yang satunya lagi, kok. Tapi maaf, ya, hapenya ada di apartemen gue." Cla terkekeh kecil, terdengar sangat seksi di telinga.

Pria itu benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Cla bagaikan ratu ular yang sangat berbisa, entah apa yang wanita itu inginkan. "Kenapa lo

lakuin ini? Kita nggak pernah ada masalah, kan?" tanya Sam mendesis.

"Tadinya gue cuma iseng, tapi ngeliat lo kayak gini bikin gue jadi berpikir untuk ngelakuin sesuatu ke video itu," kata Cla bermain-main. "Tapi lo tenang aja, otak gue lagi males buat mikir, jadi sementara ini Video lo aman."

"Claretta ...," desis pria itu geram.

"Samudera," balas wanita itu dengan senyum dan tatapan menggoda. Keduanya saling menatap tajam.

***

Partner in BedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang