Wattpad Original
Ada 5 bab gratis lagi

Bab 7. Having Sex

223K 2.9K 50
                                    

"Apa perlu aku juga yang bukain?"

Mendengar pertanyaan itu jantung Cla refleks berdetak cepat. Dia meremas gantungan bra itu dengan kuat. Meski begitu, Cla tidak ingin menunjukkan kekalahan. Dia tetap menantang Sam. "Tangan aku penuh, gimana kalo kamu aja?" pintanya.

Keduanya sama-sama menatap melalui cermin. Cla berdiri di depan dan Sam di belakangnya. Beberapa saat keduanya hanya saling menatap seperti itu, menunggu siapa dulu yang akan kalah.

Sam tersenyum dan berkata, "Oke!"

Tubuh Cla kian bergetar. Apalagi saat jari-jari Sam bermain di pinggangnya menyusuri lekuk tubuhnya saat menaikkan ujung tanktopnya ke atas. Namun dengan tetap keras kepala, Cla mengangkat kedua tangannya membiarkan Sam melepas tanktop itu dari tubuhnya.

Lagi-lagi, Sam harus menyaksikan bagian atas tubuh Cla terekspose. Bra minim itu tidak cukup menutup belahan dadanya. Sam meletakkan dagu ke atas pundak Cla, menatap wanita itu dengan lekat. "Mau lanjut atau berhenti?" bisiknya.

Cla menarik bibirnya tersenyum dengan tenang, walau sebenarnya dia teramat gugup. "Kenapa berhenti?" tantangnya kembali.

"Fine ...," balas Sam.

Sam sedikit menjauhkan tubuhnya untuk memberi jarak pada tangannya melakukan apa yang Cla inginkan. Dia menyusuri tulang belakang wanita

itu dengan jari-jarinya, terlihat Cla menggigit bibir. Saat tangan Sam sudah sampai pada pengait bra, dia sengaja berhenti dan menatap Cla.

Cla terlihat menunggu, benar-benar patut diacungi jempol.

Sam pun melepaskan kaitan bra itu, hingga bra menjadi longgar namun tetap menutupi payudara Cla. Sam kembali menyusuri kulit lembut Cla menggunakan jarinya, nampak tubuh wanita itu bergetar.

Cla semakin merasa gemetaran saat bibir Sam menancap di lehernya dan jari-jari pria itu bermain menggelitik perutnya, naik ke atas hampir menjangkau payudaranya.

"Jangan pancing aku atau kamu bakal menyesal," bisik Sam di telinga Cla.

Setelah mengatakan itu, Sam mundur. Dia sama sekali tidak melepaskan bra Cla padahal selangkah lagi dia pasti bisa melihat apa yang tersembunyi di dalamnya.

Sam pria normal, mana mungkin dia tidak tergoda pada kemolekan tubuh Cla yang sangat terawat. Apalagi harum tubuhnya yang sangat menggoda, membuat Sam meradang ingin mencicipi setiap jengkalnya.

Tapi tidak, Sam masih ingin menahan diri. Dia pun memilih mundur dan keluar dari kamar pas itu.

Cla sudah tidak kuat menopang kedua kakinya lagi, dia terduduk lemas di lantai dengan debaran jantung yang kian keras.

***

Demi menutupi kejadian canggung tadi, Cla akhirnya memutuskan membeli sesuatu yang sebenarnya tidaklah dia butuhkan, yaitu tas limited

edition.

Kali ini, Cla tidak menghabiskan waktu lama untuk melihat-lihat atau mencoba tas tersebut. Dia langsung meminta pegawai toko membawanya ke kasir.

Kasir menyebutkan total yang harus dibayar, nilainya fantastis seharga mobil keluaran terbaru.

"Babe ...," panggil Cla manja pada Sam yang sedang melihat layar ponsel.

Kalau sudah memanggil dengan nada seperti itu, itu artinya 'ada apa-apa'. Sam menoleh, Cla terlihat memberikan kode untuk Sam mendekati meja kasir. "Kenapa?" tanyanya.

"Bayarin, dong," suruh Cla sambil melirik nilai yang harus dibayar pada layar kasir.

Wanita yang pintar!

Sam tidak akan mampu berkelit. Dia sedang dilihatin oleh banyak orang yang sedang menunggu giliran bayar. Dengan sangat terpaksa, Sam mengeluarkan kartu debitnya dan memberikan itu kepada Kasir.

Cla mengulum senyum. Setidaknya dia cukup puas membuat Sam harus membayar belanjaannya yang sangat mahal. Meski tas itu tidak akan pernah Cla pakai karena modelnya yang terlalu tua.

Selesai bertransaksi, Sam juga masih harus membawakan belanjaan Cla itu. Dia menggerutu sepanjang jalan karena harus menghabiskan uang untuk wanita itu, sekaligus menjadi kacungnya.

"Loh, emang kamu nggak tau kalau bayarin belanjaan itu termasuk tugas seorang pacar?" tanya Cla mengejek.

Sam mendengkus.

Cla terkikik pelan, dia berjalan lebih dulu melewati Sam dan menoleh ke belakang sambil menjulurkan lidah. Anggap saja kali ini dia menang, itu cukup menghibur.

***

Di apartemen Sam, Cla bertingkah seolah-olah dia hidup sendirian saja. Terutama cara berpakaiannya yang kelewat mengundang nafsu. Ciri khasnya adalah memakai dress jaring transparan mempertontonkan Bra dan celana dalam. Dengan santai dia berseliweran di depan Sam seakan pria itu banci yang tidak memiliki nafsu.

Melihat Cla seperti ini, Sam jadi semakin penasaran kehidupan seperti apa yang dijalani oleh wanita ini. Apakah feeling-nya kalau Cla itu simpanan Om Surya ternyata benar?

Tapi kenapa? Demi uangkah? Masa iya wanita secantik Cla rela menukar tubuhnya hanya demi uang?

"Lo kenapa ngeliatin guenya gitu banget?" tanya Cla yang tiba-tiba saja sudah membungkuk di hadapan Sam menyejajarkan wajah mereka. Tiba-tiba Cla naik ke pangkuan Sam dengan pose berhadapan, dia merangkul leher pria itu agar tidak terjatuh. "Gue penasaran, lo pernah having sex nggak sih?" tanya Cla enteng.

Sam cukup terkejut melihat posisi tidak aman itu, namun dia berusaha tetap tenang menghadapi permainan wanita itu. "Jangan ngasih umpan ke harimau lapar, Cla ...," kata Sam mengingatkan.

Cla bukannya berhenti, malah senang menyusuri rahang tegas Sam dengan jari telunjuknya. "Lo ganteng padahal, tipe-tipe muka yang disukai

cewek." Jari Cla semakin nakal menyusuri hidung mancung Sam dari lekuk atas hingga ujung bawah dan turun ke bibir.

Sam tidak merespon, juga tidak melawan. Dia diam saja dengan mata yang tak lepas dari wajah Cla. Harus dia akui berulang kali, wanita itu sangatlah cantik.

Cla mendekatkan bibirnya ke telinga Sam dan berbisik mesra, "Kalau aku tawarin kamu seks tapi kita selesaikan kesepakatan ini, gimana?"

Cla menjauhkan tubuhnya dan menatap Sam menunggu jawaban. Dia siap memberikan kepuasan pada pria itu andai kesepakatan mereka dibatalkan dan video itu dihapus.

"I will do my best," ulang Cla menggoda dengan suara serak. Dia sendiri sudah terpancing oleh nafsu yang dia bangkitkan, karena memang sulit untuk menghindarinya. Apalagi dengan pria setampan Sam dan memiliki tubuh atletis yang menggoda.

Dan Cla yakin Sam juga bisa tergoda.

Bahkan tidak perlu menunggu lama, Sam menjatuhkan tubuh Cla ke atas ranjang dan menindihnya. pria itu mencekal dua tangan Cla di atas kepala wanita itu dengan satu tangannya saja.

Sam meneliti wajah Cla, kecantikan yang sempurna melekat pada wanita itu. Matanya melengkung bak bulan sabit sehingga sangat tajam saat menatap lawannya. Hidungnya mancung kecil, pas dengan wajahnya. Bibirnya yang paling raja suka, merekah kemerahan secara alami sehingga sangat menggoda.

"You wanna try?" tanya Sam kemudian. Tangannya telah berada di atas paha Cla, merayap naik ke atas dengan gerakan yang membuat kedua mata Cla menggelap oleh nafsu.

***

Partner in BedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang