Wattpad Original
There are 6 more free parts

Bab 6. What the Hell?!

127K 2.5K 55
                                    

Kesepakatan dimulai, Sam dan Cla pergi ke kampus bersama-sama menggunakan mobil Sam. Inilah awal hubungan mereka akan diekspos ke publik. Sebenarnya niat Sam hanya ingin menjauhkan para fans fanatik darinya, tapi sepertinya niat itu akan berubah seiring berjalannya waktu.

Cla juga nampak tetap cuek, tidak banyak bicara dan lebih sering fokus pada ponsel. Jika Sam mengajaknya bicara, itu tak lebih sebatas apa yang harus mereka lakukan selama berpura-pura.

"Lo keluar kelas jam berapa?" tanya Sam sebelum mereka turun dari mobil. Cla melirik jam tangannya. "Jam tiga," jawabnya.

"Oke, lo tunggu aja di kelas. Gue yang akan nyamperin lo," perintah Sam. "Terserah," jawab Cla tak peduli.

Sam pun turun dari mobil dan berputar ke pintu Cla, membukakannya layak seorang tuan putri. Dia mengulurkan tangan dan langsung disambut oleh wanita cantik itu.

Beberapa wanita menatap histeris pada Cla yang turun dari mobil Sam, terlebih pada tautan tangan keduanya yang langsung diperbincangkan.

"Lo ngebuat ketenangan gue jadi terganggu," kata Cla mengingatkan. "Dan lo bakal bikin gue lebih tenang," sahut Sam terkekeh.

Tak cukup hanya dengan bergandengan tangan, Sam merangkul pundak Cla begitu dekat saat melewati para wanita. Dia berbisik, "Seandainya ini terjadi lebih awal, mungkin gue bakal jarang bolos ke kampus."

"Aw!" Sam meringis saat Cla menyikut tulang rusuknya.

"Lo nggak usah lebay, deh, inget kalo gue terpaksa kayak gini," tekan Cla.

"Whatever, Babe," balas Sam masa bodoh lalu mencium pipi Cla di depan banyak pasang mata.

Cla menahan diri untuk jangan sampai menonjok pria tampan itu. Dia mencoba menguatkan hatinya untuk sementara waktu ini, sampai dia bisa terbebas dari kesepakatan sebelah pihak itu.

Begitu sampai di depan kelas Cla, para wanita di sana melebarkan mata melihat siapa yang mengantar wanita itu. Samudera, anak dari donatur terbesar di kampus yang tidak pernah menggandeng seorang cewek, kini punya gandengan?

"Nanti aku jemput, ya, Babe," kata Sam dengan suara lantang, memakai panggilan aku-kamu agar terdengar lebih meyakinkan.

Cla tidak menggubrisnya, dia terus melangkah masuk ke kelas menuju kursi paling belakang.

Saat Sam pergi, semua wanita di sana menatap Cla penuh tanya. Mereka gatal ingin bertanya ada hubungan apa antara keduanya, tapi sadar kalau mereka tidaklah akrab. Jangankan akrab, pernah saling sapa saja tidak. Memilih langkah mundur, mereka hanya berbisik-bisik di belakang.

***

"Karena hari ini sukses dan lo udah jadi pacar yang penurut banget, gue bakal anterin lo ke mana pun sebagai seorang pacar. Lo mau ke mana?" tanya Sam begitu puas setelah mereka pulang dari kampus.

Tiba-tiba bibir Cla tersenyum tipis, seperti telah memikirkan sesuatu atas tawaran itu. Dia menoleh pada Sam. "Gimana kalo lo temenin gue belanja?" tanyanya dengan nada manja.

Sam tanpa ragu langsung mengangguk. Dia pun menjalankan mobil dengan kecepatan sedang sambil menunggu arahan Cla akan berbelanja ke mana mereka.

Di saat terjebak lampu merah yang cukup panjang, Cla membuka kancing kemeja kotak-kotak yang dikenakannya. Dia membukanya sampai habis, lalu melepas kemeja itu begitu saja.

Partner in BedWhere stories live. Discover now