06. - Korban Pemerkosaan

2K 178 29
                                    

Sorry for late update.
Don't forget vomment.


🌼🌼🌼

Hal lucu yang pernah Tita alami lagi versus hantu saat ia berkunjung ke rumah temannya. Saat itu ia mendatangi acara hajatan temannya. Usut punya usut, ternyata Tita merasakan kehadiran penjaga rumah temannya yang berjenis kelamin perempuan. Awalnya Tita berpura-pura tidak melihat makhluk dari dunia lain itu, bahkan tak merespons tindakan makhluk tersebut. Tak langsung putus asa, berulang kali ia mencoba menakut-nakuti Tita dengan suara tawanya yang melingking.

Namun sayangnya Tita masih tak merespons, padahal Tita dapat mendengarnya dengan jelas. Kemana Tita berjalan, perempuan itu juga mengikuti. Masih mengeluarkan jurus tertawanya yang bisa saja membuat orang awam lari tergesa-gesa saat mendengarnya. Tentu saja Tita sadar bahwa hanya ia seorang diri yang dapat mendengarkan itu, sebab orang disekitarnya terlihat biasa saja.

Langkah gontai Tita pun dimulai, mencari ruangan kosong. Saat menemukan, ibu rumah tangga itu masuk ke dalam ruangan, dan makhluk tersebut juga ikut masuk dengan senangnya. Dipikirnya ini tempat yang tepat untuk menakuti Tita kembali.

Hantu itu melesat dengan gesit, ia kini berada di atas sudut plafon, bertengger layaknya burung. Dan tiba-tiba Tita menantangnya dengan menunjukinya.

"Mau kamu itu apa?!"

Bukannya menjawab, hantu itu justru menampakkan wajah terseramnya. Ia melototkan biji matanya, seperti biji matanya keluar dari posisinya. Mata hantu perempuan itu bewarna putih. Keseluruhannya putih. Bagian pinggir bibirnya ada jahitan. Rambutnya acak-acakkan, sampai menutupi wajahnya sebagian.

 Rambutnya acak-acakkan, sampai menutupi wajahnya sebagian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kurang lebih mirip seperti ini)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kurang lebih mirip seperti ini)

"Hahahaha!" ia menyeringai dengan wajah murka.

Bukannya takut, justru Tita tertawa terbahak-bahak.

"Kamu kira aku akan takut? Hahahah! Muka kamu hancur sekali. Aku kira pembantu temanku yang paling jelek, ternyata lebih jelek kamu daripada dia!" Tita masih tertawa, dengan tangan yang menunjuki hantu itu. Ia makin geram, tapi Tita makin tertawa sekeras mungkin.

GivenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang