20. - Tirkah

874 84 18
                                    

(Tirkah : barang peninggalan)

(Tirkah : barang peninggalan)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 Adilta Putri imida

Sepi banget, kita lagi gak temanan ya?

Komen dulu biar tau siapa yang suka baca Given. Soalnya aku biasa follback readers aku yang aktif secara random wkwk.

Yok komen yok!

Happy reading! 💓

°°°

Apakah kau pernah mendengar cerita atau perkataan orang tua, bahwa benda yang sudah berumur memiliki penghuni yang tak kasat mata? Kau mempercayainya atau tidak? Kalau aku sendiri mempercayainya. Setiap benda peninggalan akan di isi oleh penghuninya. Kemungkinan salah satu benda yang ada di rumahmu juga begitu. Apakah kau pernah berpikir bahwa mereka yang menghuni benda itu sedang mengawasi gerak-gerikmu setiap saat? Mungkin, saat kau membaca ini juga dia sedang memperhatikanmu. Diam-diam.

- Tita Anggarania. -


🌼🌼🌼

KEMARIN saat liburan, Tita dan kedua anaknya cukup menikmati. Meskipun ia tak bercerita kepada kedua anaknya bahwa saat tengah malam ia di usik oleh mereka. Tita selalu berpikir bahwa cerita hidupnya yang berdampingan dengan dunia lain akan membuat orang sekitarnya menjadi takut dan merasa dihantui. Bahkan saat ia bercerita pengalaman yang terbilang biasa saja baginya, anak-anaknya sudah merasa takut bukan main. Tentu saja setelah itu Tita akan berpikir dua kali untuk menceritakan hal menyeramkan lainnya.

Memang tidak mudah menjadi seorang ibu, istri dan seorang indigo. Semua mempunyai tantangan tersendiri.

Sudah siang, Tita tak kunjung bangun dari tidurnya. Ia begitu pulas, akibat liburan kemarin tugas sekolah Tamara banyak yang menumpuk. Sebagai seorang ibu, Tita harus membantu anak bungsunya menyelesaikan tugas sekolah.

Fajar melihat ibunya masih terbaring, ia tak tega untuk membangunkannya. Tapi, keadaan sekarang genting. Dengan terpaksa ia harus membangunkan Tita dari tidurnya yang lelap, ekstra hati-hati.

"Bu... ibu... bangun bu!" Fajar membangunkan ibunya.

Tita malah mendengkur. Fajar pun kembali membangunkan Tita.

"Bu, bangun. Ada hal penting!"

Tita membuka matanya sedikit, lalu menutupnya kembali.

"Ada apa, nak?"

"Ada telepon dari nenek, katanya kita disuruh menginap di sana. Kakek sedang sakit."

Tita mengiyakan saja, ia mengubah posisinya menjadi duduk. Ingin mengabari Brian bahwa bapaknya sedang sakit. Dari semalam Brian tak bisa dihubungi, mungkin sibuk mengurus perusahaan. Tita hanya mengirim pesan singkat untuk memberitahukan bahwa mertuanya-bapak Brian, sedang sakit.

GivenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang