09. - Sepasang Raksasa

1.4K 132 15
                                    


SEPASANG suami-istri itu kesiangan. Ya, Brian dan Tita. Untung saja perjalanan ini hanya perjalanan yang santai, jadi mereka berdua tidak perlu tergesa-gesa.

Jadwal hari ini adalah mengecek toko mereka yang ada di kota ini, lalu beranjak ke kota lain. Setelah urusan mereka selesai di toko tersebut, mereka langsung berpindah lokasi. Kali ini, jarak kotanya sangat jauh. Mereka butuh delapan jam perjalanan untuk menempuhnya dengan mengendarai kendaraan beroda empat.

Tita memperkirakan jika mereka membutuhkan waktu beristirahat sebanyak empat kali. Untuk menghilangkan keheningan dan rasa bosan, Tita dan Brian mulai mengobrol perihal bisnis, keluarga dan banyak hal lainnya lagi. Mereka mengobrol selama satu jam penuh.

Kerongkongan mereka sudah terasa kering, ditambah perut mereka sudah mengeluarkan suara khasnya. Saking asyiknya mengobrol, mereka sampai lupa untuk membeli minuman tadi. Alhasil Brian pun langsung memberhentikan mobilnya di sebuah rumah makan yang keadaannya sedang terpantau ramai.

Di rumah makan ini tersedia menu berbahan dasar hewan laut, seperti cumi-cumi, kepiting, udang, ikan, dan banyak lagi. Rasanya juga tak perlu diragukan lagi, sampai-sampai Tita menambah nasinya.

Setelah mereka berdua selesai makan dan beristirahat sebentar, Brian memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mereka. Mungkin pengaruh kekenyangan, itu sebabnya mereka lebih banyak diam kali ini. Tita sedang sibuk menatap pemandangan diluar jendela dan Brian sedang fokus menyetir mobil.

Hingga tak terasa jika mereka sudah setengah jalan. Perjalanan mereka sebentar lagi akan masuk waktu maghrib, Tita ingin meminta Brian memberhentikan mobil mereka sejenak di masjid agar bisa beribadah.

Baru saja ibu rumah tangga itu ingin membuka mulutnya, tiba-tiba pandangan Tita beralih menatap bayangan besar, sepertinya raksasa. Bukan-bukan, itu sepasang raksasa. Ya, Tita yakin. Mereka seperti sepasang suami istri yang bergandengan tangan seraya melangkahi mobil Tita dan Brian. Bayangkan saja betapa besar sepasang bayangan raksasa tersebut.

Tiba-tiba Brian membanting stir mobilnya dengan syok dan berkata, "Ta, apa kamu melihat sesuatu melintasi mobil kita?" tanya Brian yang masih tak yakin dengan penglihatannya.

Tita sontak kaget karena sang suami juga melihat mereka. Ia pikir hanya dirinya sendiri yang dapat melihat, apalagi ia diberikan kelebihan yang tak biasa. Belum sempat menjawab, di waktu bersamaan sebuah mobil tepat di depan mobil mereka berdua sedang tak bisa dikendalikan oleh sang supir dan berakhir menabrak pohon besar.

Sontak Tita dan Brian saling memandang satu sama lain.

"Jangan-jangan, mereka mengalami ini karena melihat sepasang bayangan raksasa itu." gumam Tita.

Tentu tak tinggal diam, Tita dan Brian langsung keluar dari dalam mobilnya. Segera melihat kondisi pengendara dan penumpang mobil yang menabrak pohon besar tadi, keadaan di sana berubah menjadi gaduh, warga setempat segera berkerumun memadati mobil tersebut untuk menolong para korban tabrakan tunggal yang terjadi.

Pecahan kaca mobil dan darah berceceran dijalan, keadaan pengemudi mobil sangat mengenaskan. Lutut Tita tiba-tiba lemas melihat kejadian itu. Brian menatap wajah sang istri yang berubah menjadi pucat pasi, ia memutuskan untuk membawa Tita kembali ke dalam mobil.

Brian menatap Tita yang tampaknya berusaha tenang. Kecelakaan itu tepat di depan mata mereka, Brian bisa menebak jika insiden ini telah masuk ke dalam daftar pengalaman mengerikan Tita.

Setelah Tita merasa tenang, akhirnya ia membuka suara.

"Kenapa kamu bisa melihatnya juga?" bingung Tita karena bukan hanya dia yang melihat sepasang raksasa tadi.

"Entah, aku juga tidak tahu." jawab Brian.

"Tampaknya sepasang raksasa itu sengaja menampakkan diri kepada manusia awam sepertimu Brian. Itu sebabnya korban kecelakaan tunggal tadi menabrak pohon besar, aku yakin itu karena ulah sepasang raksasa yang berhasil mengejutkannya." Tita mengutarakan itu berdasarkan instingnya.

Brian mengangguk setuju.

"Apa yang kamu lihat tadi?" tanya Tita kepada sang suami.

"Aku melihat bayangan besar, seperti raksasa yang tadi kamu katakan. Mereka bergandengan tangan, mereka muncul dari arah sebelah kanan dan melangkahi mobil kita dengan mudah. Sontak aku membanting stir karena terkejut. Saking besarnya, mereka bisa melangkahi mobil kita. Tita, mereka makhluk apa?" Brian setengah tak percaya jika ada makhluk sebesar itu.

Tita menggelengkan kepalanya, "Aku juga tidak tahu mereka itu makhluk. Bahkan aku sempat melihat sepasang raksasa itu berdiri sejenak dipinggir jalan sebelum melangkahi mobil kita dan benar yang kamu katakan bahwa mereka muncul dari arah kanan. Aku pikir itu cuman halusinasiku saat melihat mereka. Tapi setelah ku pikir lagi, itu tidak mungkin halusinasi. Pasalnya bayangan mereka menutupi ruas jalan di depan kita. Bayangan raksasa lelaki lebih dulu melangkahi mobil kita, kemudian sang raksasa wanita memegang tangan lelakinya dan setia berjalan dibelakang. Itu yang ku tangkap."

•••

Maaf jika part kali ini lebih pendek dari biasanya. Jangan lupa vote dan comment, pastikan telah menambahkan cerita GIVEN ke dalam reading list kalian. Untuk yang suka cerita horror, mari tinggal di sini.

Oh iya, pemberitahuan penting buat kalian. Kemungkinan besar aku akan mengganti nama Tita saat GIVEN naik ke versi cetak. Hanya namanya saja ya. Karena yang punya cerita meminta untuk namanya diganti karena alasan sesuatu.

Dan, kalau GIVEN naik cetak, versinya berbeda dari versi wattpad.

Happy reading!

GivenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang