Atensiku masih stagnan pada satu objek sejak yang dimaksud itu sukarela diperangkap.
Jika diandai-andaikan, enam bulan mungkin cukup untuk ciptakan beragam perubahan dari berbagai gatra, apalagi tanpa dilamati dengan mata telanjang setiap waktu. Akan tetapi, bagiku, teruntuk Hoseok, sama sekali tidak berlaku. Dia tetap Hoseok. Baik yang tampak maupun tidak, dia masih Jung Hoseok.
Dan penilainku ini tidak lekas diabsolutkan tatkala dia menyapa, "Hai." atau bilang, "Sudah lama, ya."
Tidak.
Karena ini telah kali ketiga belas irisku bersirobok dengan kelereng cemerlangnya.
Lalu, omong-omong soal sama sekali tidak berlaku, ralat. Itu salah. Sebab nyatanya, hubungan kamilah yang berubah.
Barangkali renggang, dan bisa jadi benar-benar putus.[]
YOU ARE READING
Meine Luft
Fanfiction[COMPLETED] Teruntuk udaraku yang pernah menghilang, Jung Hoseok. ©suyominie, 17-29 Agustus 2019.
