Kelopak mataku terbuka paksa bersama deru napas yang berlomba-lomba, aku tersentak dari tidurku. Dan ketika kusadari sepenuhnya, aku berkeringat banyak dan relungku terus mencelos. Semampu mungkin, aku mengatur ritme napas agar dapatkan ketenangan. Padahal ini sudah hitungan sekian, tapi aku tak juga terbiasa.
"Terbangun?"
Menggeser sudut pandang, profil sayu Hoseok merangkulku menuju ketenangkan. Aku bergumam mengiyakan. "Mimpi buruk."
"Tentang?"
"Tidak ingat tentang apa." Aku menggeleng kecil lalu berdersis, "Tapi aku selalu ingat sakitnya."
Tidak banyak bicara, Hoseok membungkusku dengan pelukannya. Menyapu kepalaku melalui belaian, ia pun berbisik, "Kau akan baik-baik saja."[]
![](https://img.wattpad.com/cover/192698775-288-k21726.jpg)
YOU ARE READING
Meine Luft
Fanfiction[COMPLETED] Teruntuk udaraku yang pernah menghilang, Jung Hoseok. ©suyominie, 17-29 Agustus 2019.