fünfzehn

706 126 15
                                    

"Hoseok, ayo cepat!" Kugamit lengan Hoseok kemudian menariknya tak santai.

"Memang mau ke mana?"

Aku menoleh impulsif, dan kontan dapati gurat-gurat bingung di wajah. Kernyitan alisnya pun tidak ketinggalan. "Ke Rumah Sakit, cek kandungan. Barangkali aku hamil, dan kau yang kena dampaknya."

Gelegak tawa Hoseok pecah detik itu juga. Ia sampai menengadah lalu membungkuk saking tidak tahan kegeliannya. Hoseok raih kepalaku, tinggalkan jejak usakan di sana. "Itu tidak mungkin, sayang."[]

Meine LuftWhere stories live. Discover now