Part 4

172K 9K 108
                                    

Hati-hati typo menyesatkan,
Happy reading ...

*Rockabye*

Rika tengah duduk santai di kursi kayu yang ada di teras depan rumah panti asuhan, tempat ia dibesarkan dulu. Memandangi anak-anak yang tengah asyik bermain, ada yang sibuk bermain kejar-kejaran, ada yang asyik bermain bola atau apapun. Semua anak memiliki kegiatannya masing-masing.

Ada beberapa hal yang berubah dari panti asuhan ini setelah hampir tujuh tahun Rika tidak pernah melihatnya. Kejadian beberapa tahun lalu itu, membuat Rika tidak berani datang kesini meskipun hanya untuk sekedar berkunjung. Rasa malu dan takut yang bersemayam di hatinyalah, yang membuat Rika tidak mau datang kesini. Tapi, bujukan dari Daniel yang selalu mengatakan jika semua akan baik-baik saja, membuat Rika berani berkunjung kesini sekarang.

Meski begitu, Rika tidak bisa menutupi kegelisahannya saat akan berangkat ke sini kemarin sore. Rika sangat gugup, berbeda dengan Raka, karena anak itu sangat antusias. Tapi untungnya ada Daniel, laki-laki itu selalu menyemangatinya selama perjalanan.

Rika masih ingat betul reaksi Bunda Ana - pengelola panti - saat melihatnya yang baru tiba dari Bandung, tadi malam. Wanita paruh baya yang sangat berjasa dalam hidup Rika dan anak-anak panti yang lain itu, menangis sembari memeluk Rika dengan begitu eratnya. Semua anak di panti ini sudah bunda Ana anggap sebagai anaknya sendiri, dan kehilangan kabar dari Rika selama hampir tujuh tahun, benar-benar membuatnya khawatir. Maka dari itu bunda Ana merasa sangat senang sekaligus terharu, saat kembali melihat salah satu anaknya yang sudah lama menghilang tadi malam.

Rika menghela napas dalam. Hampir selama sembilan belas tahun ia tinggal di sini, sebelum akhirnya memutuskan pergi ke Amerika untuk kuliah karena mendapat beasiswa. Rika sudah sangat menaruh harapan besar ketika berangkat ke Amerika, berjanji kepada dirinya sendiri untuk kuliah dengan benar supaya lulus dengan nilai terbaik. Setelahnya akan kembali ke tanah air, sudah dengan mendapatkan gelar S1 dan bisa mendapat pekerjaan layak sehingga ia bisa membantu keuangan panti tempat ia tinggal dan juga membiayai kebutuhan hidupnya sendiri.

Tapi, semua mimpi Rika harus kandas begitu saja saat ia melihat dua garis merah, di testpack yang ia gunakan sekitar hampir tujuh tahun yang lalu.

"Anak bunda lagi mikirin apa, si? Bengong aja dari tadi."

Rika tersadar dari pikirannya, menoleh dan menemukan bunda Ana yang tengah tersenyum hangat sembari menatapnya.

"Ah bunda," seru Rika sebelum membalas senyum bunda Ana.

"Jangan terlalu banyak pikiran, ga baik buat kesehatan," nasihat bunda Ana sembari mengelus tangan Rika.

Rika kembali tersenyum, sebelum menggelengkan kepalanya. "Ngga ko, bunda," katanya.

"Kak Daniel mana bunda?" Rika menanyakan keberadaan Daniel, laki-laki yang membawanya kesini bersama Raka semalam.

Dulu, Daniel juga tinggal di panti ini bersama dengan Rika dan yang lainnya. Tapi saat Daniel berusia sekitar delapan tahun dan Rika berusia enam tahun, ada seorang sepasang suami istri yang ingin menjadikan Daniel sebagai anak mereka. Waktu itu Daniel mau, akhirnya ia menjadi anak angkat dari pasangan suami istri itu. Setelahnya, Rika tidak pernah mendengar kabar dari Daniel yang sudah seperti sosok Kakak untuk dirinya. Sampai akhirnya Rika bertemu kembali dengan Daniel di bandara, beberapa tahun yang lalu.

"Daniel tidur di dalem, katanya masih cape," kata bunda Ana memberi tau Rika. "Rika ... Kamu, baik-baik aja kan, selama ini?"

"Rika baik bunda," jawab Rika sebelum menundukan kepalanya, menyembunyikan matanya yang tiba-tiba memanas ingin menangis.

Rockabye [ TAMAT- PUBLISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang