Part 6

167K 9.4K 230
                                    

Hari minggu ini, Rika menghabiskan waktunya di kontrakan untuk bersih-bersih. Mencuci pakaian kotor yang belum sempat ia cuci, menyapu, mengepel dan melakukan segala pekerjaan rumah lainnya.

Sementara itu, Raka tengah berada di kasur busa dengan sebuah buku cerita berbahasa Inggris yang tengah dibacanya. Buku itu, sudah lama dibelikan oleh Rika dan pastinya sudah berkali-kali dibaca oleh Raka. Raka tidak pernah mengeluh bosan dengan isi cerita yang sudah dihapalnya, tidak bisa merengek untuk minta dibelikan buku yang lain karena Raka tahu jika harga buku itu jauh lebih mahal dari uang saku yang diterimanya setiap hari.

"Mama ke depan dulu, mau liat tukang sayur."

Raka yang tengah fokus dengan bukunya, mendongakkan kepala dan melirik Ibunya yang sudah berjalan menuju pintu. Dengan segera, ia beranjak dari posisi tengkurapnya dan berlari mengikuti Ibunya. "Ikut, Mam," katanya.

Saat sudah di luar, Raka yang sudah tampan pagi ini dengan kaus polos berwarna biru dongker dan celana pendek selutut berwarna cream yang membalut tubuhnya, menunggu Ibunya yang tengah menutup pintu. "Ayo, Mam," katanya saat sang Ibu sudah selesai menutup pintu.

Raka berjalan terlebih dahulu, menuju ke jalan guna melihat apakah tukang sayur yang biasa keliling setiap pagi, sudah ada atau belum. Sementara itu, Rika hanya diam sembari mengikuti langkah anaknya dari belakang. Pekerjaan rumahnya sudah selesai, dan sekarang ia hanya perlu belanja sayuran untuk ia masak.

"Udah ada, Mam," kata Raka sembari menunjuk tukang sayur yang selalu keliling menggunakan gerobak dorong. Terlihat disana, sudah ada beberapa ibu-ibu yang tengah berbelanja. Termasuk bu Saidah, istri pak Muhidin pemilik kontrakan yang Rika tinggali.

Rika menggandeng tangan anaknya, berjalan mendekat pada tukang sayur. Saat sudah tiba, Rika memberikan senyumnya sebagai sapaan pada beberapa ibu-ibu yang juga tengah berbelanja.

"Neng Rika teh ngga kerja?" tanya bu Saidah.

"Libur, bu," jawab Rika.

"Eh iya. Setiap minggu teh libur, ya? Lupa, saya." bu Saidah tertawa setelahnya.

Rika hanya tersenyum. Kembali memilih-milih apa kiranya yang akan ia beli. Rika menunduk untuk melirik anaknya. "Raka mau dimasakin apa?" tanyanya.

"Apa aja, asal jangan yang pake sosis."

"Ganteng gini ga suka sosis, ya?" kata salah satu Ibu-ibu kepada Raka.

"Sosis ga enak," kata Raka sebelum menampilkan cengirannya.

"Dia emang ga suka sosis, bu." Rika turut memberikan jawaban, sebelum kembali melirik Raka dan bertanya, "Sayur bayam sama tempe, mau?"

Harusnya, Rika tidak perlu menanyakan seperti itu karena ia tahu jika Raka tidak akan memilih-milih makanan. Kecuali, makanan yang akan dimakannya mengandung sosis di dalamnya. Tapi tetap saja, Rika ingin memasakkan sesuatu yang memang diinginkan oleh Raka, karena anak itu tidak pernah minta hal macam-macam kepadanya. Raka selalu manut dengan apa yang diberikan oleh dirinya.

"Boleh ngga, Mam? Jagung aja yang pake tepung itu," kata Raka pelan, takut sang Ibu akan marah karena ia meminta hal yang lain.

"Bakwan jagung?" tanya Rika yang dijawab anggukan oleh Raka. Akhirnya, Rika mulai memilih-milih jagung yang akan dibelinya. Mencari mana yang memiliki kualitas paling baik.

"Nek, Abi mau main ke rumah Wandi, ya."

Suara itu berhasil mencuri perhatian Raka. Anak yang semula tengah memperhatikan kegiatan Ibunya itu menoleh, menemukan Abimanyu, cucu dari bu Saidah yang datang untuk meminta izin pergi bermain ke rumah temannya. Kedua orang tua anak itu, tengah bekerja di luar kota. Hingga membuat anak itu tinggal bersama nenek dan kakeknya.

Rockabye [ TAMAT- PUBLISHED]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora