06. Awesome Night

22.3K 491 7
                                    

Content: 18++

Cerita ini sepenuhnya fiksi. Jika ada kesamaan nama, tokoh dan latar belakang itu semua hanyalah ketidaksengajaan.

**********

Dua wanita yang berpakaian sangat tidak serasi itu keluar dari mobil. Yang pirang memakai dress di atas lutut berwarna hitam dengan glitter yang membuatnya berkilau memperlihatkan lehernya yang jenjang beserta highheels hitamnya, dan yang satu memakai skirt putih diatas lutut dan sweater biru gelap dengan sepatu selop putihnya. Mereka terlihat mencolok bagai seorang kakak yang mengantar adiknya Clubbing. Terlebih lagi justru wanita yang tampak casual tetap terlihat berkarisma. Dan sekarang Mereka berdua sudah berdiri di depan pintu yang dihadang oleh seorang algojo penjaga club.

"Maaf, kartu anda nona."

Wanita yang memakai pakaian casual merogoh tas hitamnya mencari dompetnya. Dengan susah payah dia akhirnya mendapatkan kartunya yang ia selipkan di antara banyaknya kartu kredit maupun debit miliknya.

"Nona Crystal Walker?" Tanyanya dengan ragu. Dilihat bagaimanapun seharusnya si ratu berlian tak memakai pakaian semacam itu, batin si penjaga. Semua orang tau siapa Crystal Walker yang terkenal, hanya orang pedesaan yang tidak mempunyai TV yang tidak mengetahui ketenarannya.
Crystal mengangguk sekali dan meminta kartunya kembali.
"Apa anda benar benar nona Crystal atau anda meminjam kartunya?"

Crystal melotot. Apa yang barusan dia katakan? Apa dia sudah gila? Crystal mengumpat dalam hati, diliriknya Jessie yang mulai cekikikan. Dan tanpa diduga tawanya meledak dan hanya dipandang bengong oleh Crystal dan penjaga pintu beserta member lain yang akan masuk.

"Oh sorry sir, Akulah Crystal Walker, dan dia sahabatku. Dia memaksa membawa kartuku." Jessie mengerling genit ke arah penjaga, kemudian dengan anggukan mengerti si penjaga memperbolehkan Jessie masuk.

Whaaattttt??????

Sekarang tampang Crystal terlihat sangat tolol. Yang benar saja kenapa Jessie lebih terlihat sebagai CEO tambang berlian ketimbang orang aslinya. Holy Shit kau Jessie, akan kulempar kau ke jurang neraka pekik Crystal dalam hati.

"Siapa namamu? Aku akan melaporkan penghinaan ini pada Andre, dan dia akan memecatmu." Ancam Crystal frustasi.

"Anda bisa melakukannya lain kali, maaf bisakah anda menyingkir? Tamu yang lain akan masuk." Si penjaga tetap tenang, dia sudah berpengalaman menangani tamu macam itu.

"Hei, kalau kau berpikir dia Crystal seharusnya aku diijinkan masuk, dasar bodoh!!" Teriak Crystal dengan lantang. Semua menatap ke arah Crystal dengan wajah merendahkan. Biarkan saja sekalian dia menumpahkan kekesalannya. "Oh silakan masuk nona jika anda bersikeras untuk masuk." Kata si penjaga dengan santai. Mengabaikan pelototan Crystal terhadapnya.

Double shit!!

Crystal melengos pergi ke arah parkiran mobil. Gila jika dia masuk setelah penghinaan itu. Biarkan saja Jessie yang terkutuk itu berbicara pada lelaki tak dikenalnya lagi di dalam sana nanti. Jessie memang orang yang seperti itu dan Crystal sangat terbiasa dengan ulahnya yang kadang membuatnya frustasi. Lupakan semua itu, mari kita kembali ke hotel dan tidur, batin Crystal mencoba relax.

"Antar aku kembali ke hotel." ucap Crystal saat sudah bertemu drivernya.

"Maaf nona, kunci disita oleh petugas parkir karna kesalahan parkir." Driver itu menunduk menyesal atas kelalaiannya.

Tripple Shit!!!

Crystal pergi menghentak hentakan kakinya dengan kesal dan geram. Dia berjalan keluar area parkir mencoba mencari taxi. Sebenarnya dia takut digoda lagi oleh lelaki mabuk atau lelaki iseng di jalan. Tetapi dia harus memberanikan diri jika tidak ingin berjongkok diparkiran menunggu Jessie selesai Clubbing. Bisa bisanya si jalang Jessie tidak mencoba menelponku untuk menanyakan keadaanku. Lihat saja kau Jessieee, Crystal menendang nendang bangku di sisi jalanan paris yang ramai itu. Setelah kesalnya agak menghilang, dia memutuskan duduk sebentar di bangku itu. Menunggu taxi dihampir tengah malam lumayan susah. Dia juga malas menghubungi teman atau koleganya di Paris, karna pasti mereka akan mendekatinya terus selama dia masih di Paris. Mereka selalu jadi penjilat didepannya.
Crystal mencoba relax lagi dan menenangkan kinerja otaknya karna bekerja sangat keras memaki dan mengumpat Jessie beserta Le Baron. Dan energinya habis untuk berjalan dan menendang bangku jalanan.
Tiba tiba dia punya ide brilian. Crystal langsung mengaduk isi tasnya mengambil ponsel miliknya dan menekan nomor seseorang.

THE BOSSWhere stories live. Discover now