13. The Walker

14.5K 396 0
                                    

Content: 18++

Cerita ini sepenuhnya fiksi. Jika ada kesamaan nama, tokoh dan latar belakang itu semua hanyalah ketidaksengajaan.

**********

Louis POV

Aku menghempaskan tubuh indahnya di bed salah satu kamar hotelku. Aku menegang saat kurasakan dia meraba milikku. Kenapa dia hoby sekali membuatku mendamba tubuhnya. Kukulum bibir peachnya dengan rakus. Dia yang sedari tadi membuatku tidak fokus melakukan semua hal. Tubuh indah ini tak boleh dinikmati dengan bebas oleh pria lain walaupun itu saudaraku atau sahabatku. Aku segera bermain dengan lidahnya saat dia membuka rongga mulutnya. Kuremas dadanya yang pas dengan tanganku. Tidak terlalu besar atau kecil, hanya sangat pas, membuatnya mengerang manja.

"Baby, kau tidak akan berhenti di tengah kenikmatan ini kan?" Aku harus memastikannya sebelum dia membuatku gila karna menahan hasratku untuk yang kesekian kalinya.

"Tidak sayang, maafkan aku karna membuatmu menunggu, aku sudah sangat siap sekarang." Wanitaku tersenyum tulus padaku. Cantik sekali wajahnya. Pantas saja si playboy tua itu dengan gampang menyukainya walau dia tidak tau bahwa dialah si cucu Walker yang sangat dia inginkan.

Sophia menjulurkan tangannya meraih leherku mendekat. Langsung saja kupanggut bibirnya sekali lagi. Kumasukan lebih dalam lidahku. Aku benar benar menginginkannya saat ini juga. Sophia membuka paksa jasku tanpa menghentikan ciuman kami. Dia sangat sexy dengan pakaian kekecilannya ini. Aku segera membuka kancingnya dengan tidak sabar. Kami saling melucuti pakaian tetap tanpa menghentikan ciuman panas kami. Dan akhirnya semua pakaian kami jatuh ke lantai.
Aku merapatkannya ke tubuhku. Aku sudah terlalu tegang sekarang. Aku butuh pelepasan secepatnya. Dengan seenaknya sendiri aku menghentikan kulumanku dimulutnya dan beranjak dari atasnya. Kutarik dirinya turun dari bed. Kududukan dia di depan kejantananku yang menegang, sepertinya dia lumayan terkejut dengan ukuranku.

"Buatlah diriku menikmati bibirmu di situ baby." Kataku dengan vulgar. Dia hanya tersenyum menggoda dan memasukan ujung kejantananku di bibirnya membuatku mengerang keenakan. Dia dengan mahirnya mengulum dan menggigit gigit kecil kejantananku rakus, tetapi dirinya yang seperti itu membuatku sangat bergairah. Kurasakan ada yang akan menyembur keluar dari situ. Aku menggoyangkan maju mundur milikku dengan tidak sabar. Sepertinya wanitaku mengerti aku akan mencapai puncakku terlebih dahulu.

"Im gonna cum baby, ahhhh Shit............."

Aku memaki dan menyemburkan cairan kental yang membuatku berteriak nikmat. Kulihat wajah Sophia yang cantik belepotan dengan cairanku, membuatku kembali tegang. Dirinya masih mencoba menelan semua cairanku yang masuk di rongga mulutnya dan mengelap sisa yang berada di wajahnya. Aku sedikit heran kenapa diriku mudah orgasme saat bersamanya, biasanya aku paling cepat orgasme 30 menit saat bercinta. Pasti karna hasratku yang sudah menumpuk sebesar gunung Everest.

"I want you inside of me,Darl." Bisiknya sensual ditelingaku dan menjilatnya membuatku meremas pantatnya.

"Kau sangat nakal baby, aku akan membuat tubuhmu menginginkanku lagi dan lagi."

Aku meraih pinggangnya dan menidurkannya di bed. Kugigit bibir bawahnya dan kulumat sekali lagi bibirnya. Lidahku terus menjelajah di dalam mulutnya, dirinya juga tak mau kalah. Kami saling menuntut. Kuulurkan tanganku ke daerah kewanitaannya. Kuraba klitorisnya, membuatnya semakin menggila. Dirinya menggigit gigit bibirku dan lidahku karna merasakan gairah saat aku memainkan klitorisnya. Dia mendesah desah tak karuan.

"Ohhhhssss c'mon hon.......Ahhhh kau gilaa....." Teriaknya menarik narik rambutku. Tubuhnya melengkung saat aku memasukkan jariku di dalamnya. Aku menggerakkan cepat jariku di situ membuatnya keenakan.
Kuturunkan bibirku ke lehernya dan kemudian buah dadanya. Bibirku langsung saja melahap puting menggiurkan didepanku. Menghisap dan menggigitnya pelan. Kutambahkan 2 jari lagi masuk ke liang kewanitaannya. Kekasihku yang cantik. Sepertinya dia akan mendapatkan orgasmenya.

THE BOSSWhere stories live. Discover now