11. You are Mine

16.6K 421 2
                                    

Content: 18++

Cerita ini sepenuhnya fiksi. Jika ada kesamaan nama, tokoh dan latar belakang itu semua hanyalah ketidaksengajaan.

**********

Disinilah Crystal sekarang. Di dapur mansion Louis, dan sedang membalik ommelettenya di atas kompor dengan dipandangi lekat oleh lelaki tampan yang tidak lain adalah Louis sendiri. Baru saja saat itu ia akan menolak permintaan Louis dengan alasan tak pandai memasak, langsung saja mulutnya yang sexy itu mengancamnya dengan mesum.

"Buatkan saja apapun yang kau bisa akan kumakan karna itu buatanmu, atau kau lebih memilih mereka melihat aku mencumbumu di sini sekarang juga?"

Crystal melirik sebal ke arah Louis saat kembali mengingat kata katanya tadi. Belum juga dirinya memaafkan kesalahan Louis dia sudah seenaknya sendiri. Crystal melihat Louis yang sedang duduk memandangi dirinya memasak tanpa berkedip dan Crystal merasa salah tingkah saat menyadari hal itu. Pelayan rumah tangga mansion ini disuruh Louis meninggalkan dapur, tak ada yang boleh membantu Crystal dan itu sedikit membuatnya kesusahan. Sudah lama dirinya tak memasak sejak Mommy meninggal dan tak ada lagi yang mengajarinya memasak. Sebenarnya Crystal tergolong lumayan bisa memasak, masakannya tidaklah buruk. Yang penting bisa dirasakan walau termasuk rata rata saja.

Terdengar bunyi gesekan kursi dari arah meja makan. Crystal menengok sekilas ke arah Louis duduk tadi dan dia sudah tak ada di sana. Ruang meja makannya yang mewah berseberangan dengan dapur. Dari arah meja makan sangat jelas melihat kegiatan orang yang berada di dapur. Karena itu Louis memilih menunggunya selesai memasak di meja makan. Tapi ke mana dia? Apa sudah lelah melihatiku, ha? Batin Crystal. Namun setelah itu Crystal kembali fokus pada masakannya.
Tiba tiba sebuah tangan melingkar dipinggangnya membuat Crystal terkejut. Sebuah ciuman mendarat di tengkupnya. Crystal sangat tau siapa yang melakukan hal tak terduga seperti ini. Jawabannya hanya satu, pemilik mansion ini.

"Hentikan Lou, kau mengacaukan seni memasak." Crystal mendengus sebal menggeliat agar Louis melepaskan pelukannya. "Dan aku belum memaafkanmu."

"Sebentar saja Sophia, aku hampir gila karna merindukanmu."  Louis berbisik dengan desahan di telinga Crystal. Membuat Crystal menahan napas agar tidak terbawa permainannya. Crystal akan memegang prinsipnya bahwa Louis tak boleh menyentuhnya tanpa perasaan apapun.

"Lepaskan atau aku akan mencubit tanganmu ini Louis, Aku harus menyelesaikan masakanku, kau ingat?" Crystal menaruh pisau potong dan mencubit kecil tangan Louis. Membuat Louis melepaskan pelukannya dan mengusap tangannya yang terasa ngilu tersebut.

"Baiklah, aku akan bersabar." Louis mencium sekilas bibir Crystal dan pergi sambil tertawa geli saat melihat wajah geram wanita cantik itu. Dia menghilang dibalik ruang makan dan entah kemana.

Bersabar untuk apa, huh? Aku bahkan tak akan membiarkannya menyentuhku seperti tadi lagi, Batin Crystal memantapkan hatinya. Dia tak akan tergoda lagi dengan aroma tubuh dan suara sexy Louis. Sebenarnya ia tak yakin akan hal itu, tetapi dia harus berusaha, karena ia tak mau lagi dipermainkan oleh pria hot itu lagi.

Makanan telah selesai ia masak. Crystal dibantu para pelayan menyajikan makanan di meja makan. Hanya untuk Louis saja tetapi dia membuat beberapa masakan. Mulai dari Ommelette sampai puding coklat. Entah Louis akan menyukainya atau tidak, dia tak peduli. Baru hendak dia ingin mencari Louis, pelayannya menyuruhnya menunggu di meja makan saja, dia yang akan mencari Louis dengan alasan takut dirinya akan tersesat. Crystal menurut saja.
Louis muncul setelah dipanggil oleh pelayannya. Dia sudah mengganti bajunya, sekarang dia mengenakan kaus hitam yang membungkus otot perutnya dengan indah dan celana jeans panjangnya. Crystal sudah duduk manis di seberang meja raksasa itu memandangi Louis yang baru saja duduk melihat makanan yang terhidang di depannya.

THE BOSSWhere stories live. Discover now