07. Louvre

16.5K 460 10
                                    

Content: 18++

Cerita ini sepenuhnya fiksi. Jika ada kesamaan nama, tokoh dan latar belakang itu semua hanyalah ketidaksengajaan.

**********

Gadis itu melempar highheelsnya ke sembarang arah. Dilihatnya jam dinding di sudut ruangan yang menunjukan pukul 10.00 pagi hari. Dia melihat sekeliling mencari seseorang. Dihampirinya Bed king size di kamar itu tetapi dia tidak juga menemukan sosok yang ingin dicari. Tiba tiba seseorang menepuk punggungnya dari belakang.

"Oh shit you Soph." Dia mengelus cepat dadanya yang hampir copot karena tak menyadari kehadiran sahabatnya itu.

"Baru pulang ha? Kau bau alkohol." Crystal mendengus sebal padanya.

"Yea, aku bermalam dengan laki laki hot yang aku temui di Club Soph, kau seperti tak mengenalku saja." Jessie terkikik dan berjinjit naik ke bed lalu berbaring.

"Mandilah dulu Jess, kau membuat bed jadi bau alkoholmu." Crystal menengok sekilas perbuatan Jessie lalu berjalan ke kulkas untuk menaruh belanjaannya. Dia sempat berbelanja roti dan makanan ringan mengingat Jessie sangat rakus. Sebenarnya dia hanya ingin menghilangkan rasa bosannya. Dia jadi bangun pagi karna memikirkan kencan dan bosan setelah akhirnya dia menyadari bahwa masih terlalu pagi. Akhirnya dia keluar dari kamar precidential suite room dan berjalan di sekitar hotel mencari bakery.

Jessie menoleh ke arah Crystal dan bangun dari bed lalu berjalan ke arah Crystal. Crystal menghindar sebisanya. Sudah terbaca bahwa si usil satu itu akan memeluknya dan menularkan bau alkoholnya pada Crystal dan itu akan membuat Crystal mengganti pakaiannya lagi.

"Ayolah Soph, aku hanya ingin memelukmu untuk memberikan perayaan atas Le Baronmu." Jessie mengedip genit ke arah Crystal.

"Darimana kau tau?" Crystal duduk di sofa nyamannya menghadap beranda yang memberikan view langsung ke menara Eiffle. Dia membuka softdrink yang dia ambil dari kulkas.

"Well dengan ketakutan dia memintaku menyampaikan maafnya untukmu, its funny you know, aku hanya tertawa kencang didepannya lalu mengacuhkannya. Aku tak tau setelah itu dia diseret beberapa lelaki dan entahlah." Jessie mencoba mengingat ingat kejadian tadi malam saat si penjaga menghampirinya.

......Flashback

"Saya mohon nona, saya benar benar menyesal, saya mengerti kelakuan saya sungguh sangat keterlaluan, tapi saya mohon sampaikan permohonan maaf ini pada Nona Crystal." Si penjaga pintu menunduk berlutut dihadapan Jessie wajahnya terlihat sangat takut.

"Hei ayolah, kau tau aku ini Crystal Sophia Walker yang sebenarnya, dan yang ku tahu kau sudah sangat benar mengenali orang." Jessie tertawa kencang lalu menunduk untuk melihat pria yang berada dibawahnya dengan sinis. Dirinya tak mau beranjak dari kursi di meja bartender.

"Saya benar benar keterlaluan nona, tolong nona, sampaikanlah rasa bersalah saya pada nona Crystal." Dia mendongak dengan ragu sekilas kemudian menunduk takut melihat ekspresi wanita di depannya.

"Akulah Crystal, kau sendiri yang mengatakannya!" Jessie membentak kasar pada penjaga pintu dan turun dari kursinya.

Pria itu tetap menunduk. Mencuri pandang pada highheels Jessie karna hanya itu yang sanggup ia lihat. Baru saja pemilik Club ini memecatnya lalu meninju keras rahangnya. Bossnya berkata bahwa dirinya telah lancang mengusir dan mempermalukan Ratu Berlian. Bossnya hampir saja memukulinya lagi karna dengan paksa Ratu berlian membeli Clubnya, tetapi dengan wajah stress bossnya menyuruh dirinya cepat cepat enyah. Dia merasa harus meminta maaf sebelum keadaan semakin memburuk.

"Kau yang rendah dengan lancang melakukan itu pada sahabatku." Jessie menendang perut pria di depannya. Lalu ia berjongkok dan tertawa lagi lebih kencang. Sekarang makin banyak yang menonton dirinya.

THE BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang