Part 7

10.6K 255 1
                                    

30 menit kemudian...

Dengan tangan gemetaran Mia memakai pakaiannya dan duduk di pojok kursi mobil dengan sangat ketakutan. Richard yang melihatnya langsung berkata...

" Jangan pernah bilang-bilang tentang kejadian hari sama orang lain maupun polisi. Jika kamu bilang tentang kejadian hari sama orang lain maupun polisi, aku akan bunuh kamu dan bunuh diri aku sendiri. Ngerti...?!?! "

" I...iya pak. "

Richard pun langsung menyalahkan mesin mobilnya dan mengantar Mia sampai halte bus. Di sepanjang perjalanan menuju halte bus, di kursi belakang, Mia menangis dalam diam.
_________________

Keesokkan harinya...

Saat upacara bendera di Senin pagi, di tengah lapangan upacara, dari jauh Richard melihat barisan kelas Mia. Richard pun berbicara sendiri di dalam hati...

" Tidak ada, sepertinya dia tidak mengikuti upacara bendera. Mungkin hari ini dia tidak masuk sekolah. "

Rabu...

Tok...tok...tok...seseorang mengetuk kamar Mia, masuk ke dalam kamar Mia dan berkata...

" Mia, apa hari ini kamu tidak masuk sekolah lagi? "

" Iya bu, Mia masih nggak enak badan. "

" Kita ke dokter aja ya nak? "

" Nggak usah bu, Mia cuma butuh istirahat aja kok. "

" Ya udah, ibu dan ayah berangkat kerja dulu ya? Nggak apa-apa kan kamu sendirian di rumah? "

" Nggak apa-apa kok. "

" Kalau ada apa-apa dan kamu perlu bantuan, kamu langsung telepon ayah atau ibu ya? "

" Iya bu. "

Setelah ayah dan ibunya pergi bekerja, Mia menangis tersedu-sedu tanpa henti. 

Sabtu...

Richard masuk ke dalam kelas Mia untuk mengajar seperti biasa. Richard yang baru duduk di kursinya langsung melihat kursi dan meja Mia. Richard pun berbicara sendiri di dalam hati...

" Kenapa dia tidak ada? Apa dia tidak masuk sekolah? Apa dia tidak mau mengikuti kelasku lagi? Atau dia pindah ke kelas lain untuk menghindariku? "

Richard pun langsung mengabsen murid-muridnya satu persatu...

" Armia Eka Putri... "

" Nggak masuk pak. "

" Sakit? Izin? Atau Alpa? "

" Sakit pak. "

" Sakit? Dia sakit apa? "

" Cie...cie...bapak, kangen ya sama Mia. Besuk Mia donk, pak. "

" Iya pak. Mia pasti senang banget pak di besuk sama pujaan hatinya. Pasti deh Mia langsung sembuh dan loncat-loncat kegirangan. "

" Sudah...sudah...jangan berisik...!!! Pelajaran kita mulai. "

Richard pun mulai mengajar. Saat murid-murid sedang mengerjakan tugas, Richard berbicara sendiri di dalam hati...

" Sakit apa dia? Apa karena kejadian waktu itu? Kira-kira sudah berapa lama dia sakit? Apa sejak hari Senin dia tidak masuk sekolah? "

Richard pun langsung mengambil absensi kelas Mia yang ada di meja kerjanya. Richard mencari-cari nama Mia dengan seksama. Tidak lama kemudian Richard berkata...

" Meskipun dia tidak begitu pintar dalan pelajaran apapun, tapi dia rajin sekali sekolah. Tapi...1, 2, 3, 4, 5, 6 jadi benar sejak hari Senin tadi dia tidak masuk sekolah. Apa dia akan pindah sekolah? Tapi dia sudah kelas 12 dan 7 bulan lagi dia akan ujian sekolah. Pasti sekolah lain tidak akan mau menerima siswa maupun siswi baru. Atau apa jangan-jangan dia akan berhenti sekolah? "


Dia Milikku...!!! (1-19 End)Where stories live. Discover now