Part 18

7.1K 206 1
                                    

Richard yang sangat kesal dengan kedatangan teman-teman Mia kembali ke dalam ruang rawat inap tersebut langsung berkata...

" Loe semua ngapain ada di sini lagi? Apa dari tadi loe semua belum balik-balik? "

" Belum pak. "

" Pak? Loe semua panggil gue pak lagi? "

" Iya pak. Memangnya tadi kita tidak panggil pak Richard tanpa embel-embel pak? "

" Ya iyalah. "

" Kapan? Nggak kan guys? "

" Iya. "

Ucap semua teman-teman Mia berbohong. Richard speecless mendengar semua ucapan teman-teman Mia. Sedangkan Mia hanya tersenyum mendengarnya. Richard yang kesal langsung berkata...

" Terserah apa kata kalian deh. Lagian ngapain kalian semua ada di sini? Pakai acara ngomong tidak sah. Memangnya ini acara apaan? "

" Udah, nggak usah main rahasia-rahasian lagi. Kita semua tahu kok, sekarang pak Richard dan Mia akan menikah kan? "

" Iya...!!! "
Ucap Richard kesal.

" Guys, atur posisi masing-masing. Acara akan segera di mulai. Jangan ada satu orang pun yang merekam acara ijab qabul ini. Karena wajah sang pengantin pria tidak sedap di pandang. " 

" Benar banget, nggak ada wajah pengantin pria yang babak belur kecuali wajah pak Richard. "

" What...?!?! "

Ucap Richard sangat kesal saat mendengar semua ucapan teman-teman Mia. Teman-teman Mia tidak memperdulikan kekesalan di wajah Richard dan sibuk mengatur posisi duduk mereka.

Richard, papi Richard dan ayah ibu Mia speecless melihat semua teman-teman Mia duduk teratur di atas lantai. Teman-teman Mia pun berkata...

" Ayo pak penghulu, silahkan acaranya di mulai. "

" Iya pak. Kita sebagai saksi pernikahan Mia dan pak Richard sudah siap kok. "

" What...?!?! Saksi...?!?! "

Ucap Richard sangat kesal. Sedangkan semua orang yang melihat kekesalan di wajah Richard tersenyum bahagia.
Saat acara akan di mulai, penghulu berkata...

" Chard, mas kawinnya apa ya? "

" Ya apalagi om, rumah sakit ini lah. "

" Apa? Rumah sakit ini? "

Ucap papi Richard sangat kaget. Begitu pun dengan teman-teman Mia berbisik-bisik. Richard pun berkata dengan santai...

" Ya iyalah pi, apalagi. "

" Dasar pengangguran...!!! Enak aja kamu ngomong. Memangnya siapa yang akan mewariskan rumah sakit ini sama kamu? "

" Papi kok ngomong seperti itu sih? Aku kan anak papi satu-satunya. Berarti aku pewaris tunggal donk. Rumah sakit ini akan menjadi milikku kan? "

" Nggak...!!! "

" Berarti rumah sakit ini buat siapa? "

" Ya buat Rayhan lah, buat siapa lagi. Rayhan kan cucu kesayangan papi. "

" Terus, aku bukan anak kesayangan papi? "

" Bukanlah...!!! "

" What...?!?! "

" Ha...ha...ha..."

Semua teman-teman Mia langsung menertawakan Richard. Richard  yang sangat kesal langsung berkata...

" E...e...e...diam...!!! Jangan berisik...!!! Ya udah, acara pernikahannya kita mulai aja. Tapi emas kawinnya pakai apaan ya? Cincin yang aku beli 4 bulan yang lalu buat Mia, ada di rumah, di dalam kamarku. "

" Ini cincin kawinnya Chard, punya mami kamu dulu. "

Ucap papi Richard melepaskan cincin yang melingkar di jari kelingkingnya dan memberikannya pada Richard. Papi Richard pun berkata...

" Chard, pesan almarhuma mami kamu dulu, saat kamu menikah nanti, pakaikanlah cincin itu di jari manis tangan kanan istri kamu. "

" Iya pi. Terima kasih banyak pi. "

" Sama-sama. "

Acara ijab qabul pun berjalan dengan lancar dan penuh kesederhanaan.

Dia Milikku...!!! (1-19 End)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora