Part 17

7.3K 199 3
                                    

Richard pun langsung menuju ke box bayi. Perlahan-lahan Richard menggendong Rayhan dan meletakkannya di samping Mia. Mia sangat terharu dan berlinangan air mata saat melihat malaikat kecilnya. Perlahan-lahan Mia menciumi wajah anak laki-lakinya. Richard yang melihatnya berkata...

" Maafin aku ya sayang, aku sama sekali tidak tahu kalau dulu kamu hamil. "

" Nggak apa-apa. "

" Terima kasih ya sayang, kamu telah mengandung dan melahirkan anakku dan sama sekali tidak menggugurkannya. "

" I...ya. "

" Terima kasih ya Mia, kamu sudah melahirkan cucu papi yang sangat tampan. "

" I...ya pi. "

Tiba-tiba kedua orang tua Mia masuk ke dalam ruangan tersebut dan berkata...

" Mia...!!! "

Ayah dan ibu Mia pun langsung memeluk dan menciumi wajah Mia secara bergantian dengan berlinangan air mata. Mia pun berkata...

" A...yah, i...bu, ma...afin Mia..."

" Nggak ada yang perlu dimaafin
nak. "

" Iya Mia, mulai sekarang kita semua lupakan masa lalu dan buka lembaran yang baru ya nak. "

" I...ya yah. Te...ri...ma ka...sih, yah. Te...ri...ma ka...sih, bu. "

" Sama-sama. "

Tiba-tiba papi Richard berkata...

" E...pengangguran, ngapain kamu masih ada di sini? Cepat jemput penghulu sekarang juga. Kalian berdua hari ini juga harus menikah secara agama. Kalau secara negara, nanti di urus selanjutnya. "

" Me...ni...kah...? "

" Iya Mia, kamu mau kan jadi menantunya papi? "

" Mia, kamu mau kan jadi istri aku? "

Mia diam tidak menjawab pertanyaan dari Richard dan papi Richard. Mia hanya menatap kedua orang tuanya. Kedua orang tuanya mengangguk dan berkata...

" Mia mau kan menikah sama cinta pertamanya, Mia? "

" Mau bu. Ta...pi i...bu dan a...yah me...res...tui nggak? "

" Iya nak, ayah dan ibu merestui pernikahan kamu dan Richard. "

" Te...ri...ma ka...sih, yah. Te...ri...ma ka...sih, bu. "

" Sama-sama. "

Tiba-tiba papi Richard berkata...

" Buruan, cepat bawa penghulunya? "

" Siapa yang mau di bawa pi? Penghulunya aja Richard nggak
tahu. "

" Kamu jemput om Rudy saja, Richard...!!! Om kamu itu kan penghulu. Lagian malu kalau penghulunya bukan dari keluarga. Kamu ini kan nikahnya tidak
normal. "

" Iya pi, maaf. "

Richard pun langsung berpamitan dan menjemput penghulu. 1 jam kemudian Richard kembali bersama penghulu. Saat melewati lobby, teman-teman Mia langsung berkata...

" Pak Richard sama siapa tuh? "

" Ustad kali ya. "

" Apa jangan-jangan itu penghulu? Siapa tahu hari ini Mia langsung menikah dengan pak Richard. "

" Benar banget. "

" Guys berkumpul. "

" Ada apaan? "
Ucap teman-teman Mia berkumpul dan berbisik.

" Guys, ayo berpikir bagaimana caranya kita bisa masuk kembali ke dalam tanpa ketahuan oleh satpam. Jam besuknya sudah habis nih. Kita nggak boleh kehilangan moment penting di dalam hidup Mia. "

" Gimana kalau kita menyebar, cari jalan lain. Mungkin lewat pintu belakang. Tapi jangan rame-rame ya? Nanti ketahuan sama dokter dan susternya. Jangan berisik juga. "

" Setuju. "

Teman-teman Mia langsung secepatnya mencari pintu belakang. Saat Richard akan mengucapkan ijab qabul, tiba-tiba teman-teman Mia datang dengan nafas ngos-ngosan, langsung masuk ke dalam ruang rawat inap Mia begitu saja dan langsung berkata...

" Tidak sah. "

Semua orang yang ada di dalam ruang rawat inap Mia sangat kaget sekali mendengarnya dan langsung melihat ke arah teman-teman Mia.


Dia Milikku...!!! (1-19 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang