OO / wound begin

22.1K 2.4K 701
                                    

"duh..."

felix membuka matanya begitu mendengar suara rintihan di ujung kirinya. pemuda itu menegakan badannya untuk melihat asal suara.

semua tengah terlelap di satu ruangan yang terdiri dari enam penghuni. mereka pastinya kelelahan usai melakukan rutinitas dari pagi hingga petang.

saat kepalanya menoleh, felix mendapati hyunjin tengah memegangi wajahnya di depan cermin. masih mengenakan jaket hitam yang ia pakai berangkat tadi. tapi dengan bawahan yang telah diganti kolor.

"pulang malem lagi lo?" felix bersuara saat hyunjin masih fokus menghadap cermin.

sontak hal itu membuat hyunjin terlonjak kaget. dipikir jam dua belas malem yang ngajak dia ngomong siapa? ketika semua orang tidur. takutnya hantu makanya hyunjin tegang.

tapi begitu pelan-pelan pemuda itu mengintip dari cermin, ternyata felix yang terbangun sedang mengajaknya berbicara.

hyunjin nyengir, sudah bisa ditebak kebiasaan buruknya yaitu pulang larut. untung gak melewati batas jam dua belas malam. tapi tetep aja felix bosen kasih wejangan kalo masih gini terus.

semua orang juga tau kalo alasan hyunjin pulang malem karena ikut balapan. syukur-syukur kalo menang dapet duit juga buat mereka semua makan.

nggak halal tapi ya gimana, mereka semua ditelantarin. untung ada salah satu yang masih punya orang tua baik hati. tapi keadaan ekonominya juga pas-pasan.

makanya semua bertekad kerja buat cari duit halal. gitupun udah dibilang berkali-kali hyunjin masih aja ngeyel. katanya duit balapan lebih gede daripada kerja serabutan bikin capek.

padahal mah sama aja, emang dasarnya hyunjin tuh nakal tapi yang nggak kebablasan banget. karena kebiasaan buruknya itu hyunjin diusir dari rumah.

sebenernya hyunjin anak orang kaya, motornya mahal, tapi sayang ketika orang tuanya sibuk sendiri hyunjin jadi berandal. dan ketauan kalo selama ini cowok itu sering ikut balapan liar, orang tuanya malu punya anak gak tau aturan kayak hyunjin.

"hidung lo kenapa jin? abis gelud ya?!"

felix turun dari ranjangnya untuk menghampiri hyunjin, posisi kasur tingkat felix kedapetan dibawah karena yang atas udah diisi seungmin.

mereka patungan beli rumah sederhana yang penting bisa buat neduh. dan cuma ada dua kamar padahal jumlah mereka ada dua belas. alhasil satu kamar diisi enam orang dengan kasur tingkat yang murah-murahan.

"enggak!" setelah itu hyunjin menutup mulutnya takut orang-orang kebangun.

cowok itu kembali memelankan suaranya setelah kelepasan ngegas. "aneh banget tau? tadi waktu pulang gue baik-baik aja, terus kan cuci muka balik ke kamar kok bawah mata gue perih."

"kegores helm kali."

"mungkin aja..." ucapnya sambil melepas jaket kulit yang ia pakai.

usai menggantung jaketnya dibalik pintu, hyunjin berbalik dan masih mendapati felix berdiri di belakangnya. tapi ada yang aneh,

"dagu lo? abis nyusruk lix?"

"ha?" kontan pemuda itu menggeleng, karena emang dia nggak abis nyusruk kan?

makin tengah malem hyunjin siap mau rebahan tanpa mengindahkan felix yang sedang bercermin. hyunjin membiarkan lukanya tanpa diobati, padahal diem-diem masih meringis.

rasanya perih banget kayak kegores dalem. nggak begitu panjang tapi menganga. hyunjin aja sampe merinding sewaktu berkaca tadi.

"jin, serius tadi gue ga nyusruk atau kepentok sekalipun. tapi kok tiba-tiba makin perih sih?"

felix mengibaskan tangannya di sekitar dagu. cowok itu panik sendiri karena lukanya makin lama makin lebar.

mendengar hal itu hyunjin bangun, sekelebat pikiran muncul di kepalanya, iseng-iseng cowok itu naik tangga samping kasurnya buat liat jisung yang tidur dibagian atas.

"lix...pelipisnya jisung juga luka."

secepat kilat pemuda yang tengah berkaca itu menoleh, bergantian hyunjin turun untuk membiarkan felix menaiki tangga. hyunjin juga mengecek teman-teman lainnya.

dok dok

dua kali gedoran itu membuat mereka berdua terdiam beberapa saat. tak ada suara lagi hingga hyunjin meneruskan melihat keadaan teman-temannya di kamar sebelah sedangkan felix keluar mengintip di jendela.

dari kamar sebelah hyunjin datang bersama hwall dan renjun. luka milik renjun sedikit aneh berada di kelopak mata, sedangkan hwall tepat di pipinya dan cukup panjang, kontras dengan kulitnya yang putih.

setelah mengintip, felix kembali menutup tirainya. cowok itu berdiri kaku di depan hyunjin serta renjun dan hwall. "bro...di depan ada orang baju item, bawa kapak..."

"serius?" tanya renjun kaget. berniat ikut mengintip tapi keburu ada suara lain yang menginterupsi.

"kalian kenapa pada ngumpul disini?" junkyu datang dari belakang.

"lo sendiri darimana?"

"dari belakang."

"terus itu muka kenapa pada luka-luka coba?" tanya junkyu heran.

satu hal ganjil yang baru mereka sadari, hanya junkyu yang tak memiliki luka di wajahnya.























D O U B L E K N O T
featuring with. 00 line
by. nearte 2O19

 nearte 2O19

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

next or unpub?

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.


next or unpub?

double knot  ✓Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora