O8 / back lost

6.6K 1.5K 386
                                    

"masih ada waktu sebelum jam dua belas, gue bakal nyusul haechan, tolong kalian jagain badan kita biar nggak kecolongan dimasukin arwah lain." junkyu melirik pemuda berkulit putih yang menghindari kontak mata dengannya.

"hwall, lo bisa kan?" mau tak mau hwall menatap junkyu setelah itu mengangguk.

"tapi kata lo, cuma orang berkemampuan khusus yang bisa astral projection? jangan bilang..."

banyak hal yang junkyu tidak ingin orang tau salah satunya mengenai kemampuan yang bisa membuat orang menganggapnya gila,

"iya, gue bisa lihat mereka, ngobrol, bahkan main ke dunianya."

"ah gila! jadi yang itu...?!"

jinyoung menutup mulutnya begitu sadar ucapannya mengundang tatapan penasaran dari teman-teman lainnya.

begitu pula renjun yang matanya memicing penasaran ke arah pemuda itu, "yang itu apa young?"

refleks jinyoung menggerakan tangannya seolah berkata, "nggak ada apa-apa, nggak ada." lalu menunduk sambil menusuk perut hwall dengan lengannya.

"sshhh bangsat." desis hwall pelan yang hanya dibalas jinyoung dengan cengiran kecil tanpa rasa bersalah.

tak mau membuang waktu dengan meladeni teman-temannya lagi, junkyu mengambil posisi berbaring di kasur sebelah yang sebelumnya diduduki renjun sembari menyuruh pemuda itu menjauh.

"inget ya, jangan sampe ada yang kosong kalian semua. sebisa mungkin kalo ada sesuatu yang bikin nggak nyaman tahan sebentar sebelum gue balik, oke?"

"kok gue deg-degan ya." celetuk soobin sembari memegangi kedua pipinya yang tiba-tiba terasa kesemutan.

junkyu yang sudah siap dengan posisinya mulai memejam, tapi tak bertahan lama saat pemuda itu teringat sesuatu yang membuatnya mau tak mau membuka mata kembali,

"oh iya, hwall panggil temen lo suruh bantuin kita jaga." setelah mengatakan itu junkyu kembali terpejam dengan napas yang mulai teratur dan semakin menipis.

suasana mendadak sunyi dan hanya terdengar denting jam yang sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. tapi mengingat wejangan junkyu beberapa saat lalu,

felix mencoba memecahkan suasana, "kalian ada yang ngerasa aneh nggak?"

seolah ucapan felix bernada mistis, membuat sunwoo refleks memeluk lengan soobin yang duduk disebelahnya dengan erat, "bin lo ngerasain apa bin?" ucapnya takut-takut.

"nggak tahan..."

plak!

"heh! gila ya lo jangan kesurupan!" seru sunwoo setelah berhasil menabok lengan soobin yang tengah ia peluk supaya tersadar.

mendapat perlakuan kriminal dari pemuda yang seenak jidat memeluknya itu membuat soobin ganti mencubit tangan sunwoo yang melingkari lengannya,

"enak aja! nggak tahan kebelet pipis akutu."

mendengar itu otomatis sunwoo melepas pelukannya dan mendorong badan bongsor soobin untuk segera menuntaskan panggilan alamnya, "yaudah sono pipis!"

bukannya menuruti apa kata sunwoo untuk segera beranjak, soobin malah memperlihatkan cengiran lebarnya yang membuat orang bergidik jika saja mulut pemuda itu bisa robek.

"temenin ya?"

belum sempat sunwoo mengeluarkan suara untuk menolak, sahutan seseorang membuatnya bernapas lega, "yok gue anter sekalian mau minum."

"guys jangan lupa ngobrol ya!" pamit soobin sembari menepuk kepala felix begitu melewati tempat pemuda itu duduk.

dua orang telah keluar, hawa dingin perlahan masuk memenuhi penjuru ruangan. padahal jendela sudah tertutup rapat, sampai-sampai jaemin teringat sesuatu.

"hwall, temen lo mana kok nggak dateng-dateng?"

dengan posisi kedua tangan terlipat di atas kasur untuk merebahkan kepalanya disana, pandangan jaemin mengarah kepada hwall yang bukannya ngobrol malah merem.

padahal di sebelahnya ada jinyoung lagi ngobrol sama hyunjin udah kayak pasar malem soalnya berisik, itupun mereka lakukan guna berusaha tidak peduli dengan suasana mencekam yang tiba-tiba terjadi.

"udah dateng," jawabnya tanpa membuka mata.

"hah?!! mana cuk?" itu suara hyunjin yang mendadak berhenti ngobrol sama jinyoung.

tapi keburu dibekep mulutnya sama pemuda berkepala mini itu. katanya, "abah hwall lagi semedi diem lo tong, ntar bubaran setannya."

hyunjin menganga kaget, apa tadi katanya? setannya bisa bubar? bubar?! BUBAR?!

dengan suara nyaris hilang, enam orang kecuali hwall dan jinyoung itu berseru horor, "bubaran kata lo?!"

giliran hwall akhirnya membuka mata, tanpa disuruh pemuda itu menjelaskan. "sebelah haechan, deket sunwoo, jendela, atas lemari, depan hyunjin. temen gue udah jaga daritadi." katanya enteng.

"HWALL BEGO! JANGAN DIKASITAU LAH!" seru sunwoo otomatis loncat ngedempet hwall.

padahal setan-setan itu sebenernya bisa aja masukin badan junkyu atau haechan. tapi karena sebelumnya hwall pernah ngebantu mereka lepas dari sesuatu dan akhirnya ngebuntutin cowok itu sampai saat ini, mereka jadi ngerasa berhutang budi sama hwall.

takut dikembaliin lagi ke tempat asalnya yang super mengerikan itu. jadi syarat ikut hwall ya harus nurut. meski nggak setiap saat muncul, untungnya 'mereka' bisa diandalin ketika hwall butuh bantuan, misalnya kayak gini.

kembali dihinggapi sepi, nggak lama pintu kamar kebuka. sunwoo yang daritadi nunggu kedatangan pemuda bertubuh tinggi itu menautkan alis,

"soobin mana?"

"loh? bukannya dah balik kesini?"
































































[.]

"jangan pada kosong ya."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
double knot  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang