Azur Lane: Panggilan Tugas

Chapter 1 : Awal Mula

Beberapa tahun setelah kemunculan Siren situasi dunia berubah drastis bermula dari benda misterius yang dinamakan Wisdom Cube oleh banyak Ilmuan, membuka era baru dalam dunia militer khususnya Angkatan Laut. Dari pengujian Wisdom Cube dengan berbagai cara yang tidak membuahkan hasil, beberapa Ilmuan secara tidak sengaja menemukan hubungan antara Wisdom Cube dengan kapal-kapal era Perang Dunia ke II.

Dan tanpa disengaja juga Wisdom Cube mengubah kapal-kapal tersebut menjadi gadis dan wanita cantik gambaran dari wujud kapal aslinya atau disebut "Ship Girl" yang dapat berselancar di lautan dengan perlengkapan khusus mereka, karena Wisdom Cube sumber jiwa mereka sehingga tubuh manusia mereka terpisah dengan kapal aslinya. Dengan kata lain mereka dapat menggerakan kapal mereka sendiri tanpa perlu memiliki awak dan dapat merubah kapal asli mereka menjadi perlengkapan mekanis untuk bertarung yang mejadikan kekuatan mereka meningkat dua kali lipat. Sejak saat itu, negara-negara yang memiliki kapal era perang dunia II mengubah blueprint kapal perang konvensional yang ada menjadi Gadis Kapal demi kepentingan keamanan negaranya maupun untuk perdamaian dunia.

Namun kapal-kapal era PD II memiliki masa lalu yang sulit mereka lupakan, sebagian dapat menerima mereka kalah dan tenggelam dalam perang tapi sebagian lainnya ingin membalas kepada kapal yang telah menenggelamkan mereka. Kondisi ini membuat konflik baru dimana pemerintah negara-negara yang kapal mereka pernah tenggelam dalam perang sulit menenangkan Gadis Kapal yang ingin balas dendam, khususnya negara yang kalah perang.

Belum selesai dengan konflik antar fraksi Gadis Kapal, muncul armada kapal hitam tak teridentifikasi di Wilayah Pasifik dan Atlantik, menyerang kapal-kapal yang melintas di jalur pelayaran internasional. kejadian ini sering berulang dan belum diketahui negara mana yang melakukan serangan, beberapa negara dituding melakukan serangan tapi tudingan tersebut selalu tidak ada bukti yang kuat. Tepat pada pertengahan tahun 2015 mimpi buruk bagi umat manusia terjadi, badai elektromagnetik muncul di semua samudra setelah belasan tahun.

Dari badai tersebut keluar armada hitam dengan kekuatan besar dari kapal selam sampai kapal induk yang berbentuk tidak biasa menyerang wilayah pantai diseluruh dunia. tidak peduli wilayah itu sipil maupun militer, pesawat jet dengan bentuk aneh menyerang tanpa ampun. Negara-negara yang memiliki wilayah pantai tidak sempat merespon serangan pada akhirnya luluh lantak akibat serangan dadakan dengan kekuatan besar tersebut. Belasan juta nyawa warga sipil melayang dalam serangan satu hari, rapat darurat PBB digelar esok harinya dan mengeluarkan maklumat perang total terhadap armada yang teridentifikasi sebagai Siren yang muncul belasan tahun yang lalu. Banyak negara mengerahkan armada mereka untuk melawan tapi selalu kalah telak karena teknologi Siren lebih maju. Yang terakhir bulan Maret 2016, pertempuran penentuan di wilayah samudera Pasifik armada raksasa yang berjumlah 100 kapal berbagai jenis dari berbagai negara melebur menjadi satu di pangkalan Pearl Harbor, Hawaii untuk memukul mundur kapal-kapal Siren yang sejak beberapa waktu terdeteksi ada aktivitas yang tidak biasa disana. Dan diduga wilayah itu tempat dimana kapal-kapal perang mereka melindungi markas utama mereka.

Pukul 07.00 pagi Armada gabungan dibawah komando Amerika Serikat angkat jangkar menuju titik lokasi markas Siren, dua jam perlayaran armada mendeteksi ada gerombolan besar kapal tak teridentifikasi bergerak kearah mereka. Setelah terkonfirmasi itu adalah armada Siren tak ada waktu lama perintah siaga tempur disebarkan, baku hantam tak terelakan. Armada gabungan yang dipimpin oleh Amerika Serikat berhasil menenggelamkan puluhan kapal Siren dan terus bergerak maju ke dalam pertahanan mereka. Meskipun belasan kapal dari armada rusak berat, mereka terus berperang dengan mengerahkan semua persenjataan yang ada dari rudal, torpedo, meriam kapal, sampai senapan mesin. Para pilot pesawat tempur mengerahkan semua kemampuan mereka untuk menyerang dan melindungi armada gabungan dari pesawat-pesawat Siren.

Selama pertempuran berlangsung armada gabungan dapat mengendalikan situasi dan terus mencari keberadaan markas utama Siren dengan mengirimkan drone pengintai ke segala penjuru mata angin. Selang waktu sekitar 30 menit cuaca mulai berubah drastis, awan hitam mulai muncul dan gelombang tinggi mulai mengganas. Namun semua itu tak membuat gentar seluruh kapal, semakin bergerak maju cuaca semakin buruk disaat itu satu persatu drone yang dikirim hilang kontak. Sebelum hilang kontak satu drone yang mengarah ke Timur Laut mendapat rekaman ada satu armada yang membentuk formasi bertahan dan komandan armada meyakini disana markas Siren berada, dia langsung memerintahkan seluruh armada bergerak menuju Timur Laut dan dia yakin akan segera memenangkan peperangan ini. Tetapi ada sesuatu tidak terduga yang komandan tidak ketahui sedang menunggu mereka disana.