Chapter 2 : Satu Bendera, Satu Armada, Satu Tujuan.

273 9 2
                                    

Beberapa bulan kemudian pertemuan akhirnya diselenggarakan di Russia karena pihak Russia bersedia menjadi tempat pertemuan, dan pertemuan ini dikawal langsung oleh PBB. Negosiasi berlangsung cukup alot, setiap fraksi Gadis Kapal menginginkan cara mereka untuk menyelesaikan konflik dan tentu saja fraksi lainnya menolak. Karena pertemuan hari pertama mengalami kebuntuan akhirnya diputuskan untuk menunda negosiasi sampai ke esokan harinya.

Negosiasi kembali dilakukan di hari berikutnya tetapi kali ini berbeda, fraksi Sakura Empire dan Iron Blood membuat draf solusi untuk mengakhiri konflik dengan membuat Pangkalan Angkatan Laut bersama yang terpisah dari induk militer negara manapun dan logistik markas tersebut dikelola secara mandiri, dan disaat bersamaan juga Eagle Union dan Royal Navy mengajukan draf membentuk organisasi yang menaungi semua fraksi dan membuat Markas Besar yang mengatur segala keperluannya. Perdebatan soal masing-masing draf berlangsung panas, kubu Sakura dan Iron mempermasalahkan draf dari kubu Eagle dan Royal karena akan memperlama dalam pengadaan logistik dan komando perintah, tapi kubu Eagle dan Royal juga mempermasalahkan jika markas terpisah dan mandiri akan terjadi perebutan siapa yang akan menjadi pemimpin markas.

Perdebatan berlanjut hingga sore dan diskors satu kali untuk istirahat. Saat pembahasan akan dilanjutkan pihak penengah Russia atas nama PBB, memberikan saran kepada setiap kubu untuk menyerahkan draf masing-masing ke DK PBB melalui Russia untuk dibahas. Untuk sesaat masing-masing kubu berdiskusi, namun karena dari awal negosiasi selalu berakhir buntu mereka sepakat untuk menyerahkan draf mereka. Tiga hari setelah pertemuan antar fraksi, DK PBB memulai pembahasan draf dari kedua kubu.

Pembahasan cukup memakan waktu yang lama karena DK PBB berserta negara anggota tidak tetapnya, berusaha menggabungkan kedua draf. Beberapa poin sudah di sepakati yaitu membangun pangkalan tersendiri khusus gadis kapal, kemudian logistik untuk persenjataan dan keperluan sehari-hari gadis kapal diserahkan kepada DK PBB di bantu NATO dan negara-negara yang sukarela ikut menyumbang, dan pembentukan organisasi untuk menaungi semua fraksi telah disetujui semua anggota dewan keamanan.

Namun, masih ada beberapa poin yang masih belum memiliki titik temu. Yaitu pengelolaan pangkalan apakah gadis kapal sendiri atau dibawah organisasi yang akan dibentuk, dan jika dikelola sendiri oleh gadis kapal beberapa pihak mengkhawatirkan akan terjadi gesekan dalam memperebutkan pimpinan pangkalan. Juga seperti administrasi dan keuangan yang berbeda-beda setiap fraksi akan menjadi kendala tersendiri jika suatu saat pasokan untuk gadis kapal habis dan saat meminta pengiriman kembali terhalang dokumen yang kurang rapih. Dan yang terakhir apakah diperlukan seorang komandan yang dapat menyatukan visi setiap fraksi untuk menjadi pemimpin mereka.

Disaat militer dunia disibukan dengan membuat draf yang ada menjadi undang-undang sebagai dasar pembentukan organisasi yang masih belum ditentukan namanya, kehidupan para gadis kapal berjalan seperti biasanya. Gadis-gadis dari Sakura Empire sedang menikmati festival di Yokosuka, Jepang. Gadis Eagle Union menghabiskan waktu dengan bermain di pantai atau membuat barbeque di Pearl Harbor, Hawaii. Gadis-gadis Royal Navy dengan pesta minum teh mereka bersama para petinggi angkatan laut di Portsmouth, Inggris. Dan Iron Blood mengadakan lomba minum bir di pangkalan utama Rostock, Jerman.

Saat-saat yang menyenangkan untuk menghabiskan waktu, tapi tidak untuk waktu yang lama. Tiba-tiba radar di pangkalan Hawaii mendeteksi datangnya seratusan pesawat tak di kenal dengan kecepatan tinggi mengarah ke Pearl Harbor. Di waktu yang bersamaan juga Pangkalan Yokosuka, Rostock, dan Portsmouth mengalami hal yang serupa. Petugas radar mencoba mengidentifikasi jenis pesawat yang datang kearah mereka, namun tidak ada satupun tipe pesawat dari formasi pesawat itu yang memiliki ID pesawat tempur terdaftar diseluruh dunia.

Sadar ada yang tidak beres dengan gerombolan pesawat yang tak diketahui semakin mendekati pangkalan dengan formasi menyerang, keempat pangkalan langsung menyalakan sirene tanda bahaya. Sontak seluruh personel militer dan Gadis kapal terkejut dengan serangan tiba-tiba dari Siren, mereka semua berhamburan menuju pos masing-masing untuk bertahan. Namun, belum sepenuhnya sistem pertahanan siap, brondongan peluru dan bom mulai menghujani keempat pangkalan.

Azur Lane: Panggilan TugasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang